Mengejarnya

1K 70 2
                                        

"Huuwa....!! Telat-telat!" Aku langsung mengangkat tubuhku dari ranjang.

Hari ini harusnya aku menemui Takebayashi diruang rapatnya jam sembilan pagi. Haduh.... Sekarang sudah jam setengah delapan. Gimana nih... Pikirku sambil bersiap-siap. Stelah sarapan Dan mandi, aku ngsung memakai jaketku dan meninggalkan rumahku tanpa basa-basi.



"Takebayashi!" Kataku berteriak.

"Okuda! Kenapa kamu hari ini telat?! Kamu tau kan hari ini ada reuni kelas? Makanya aku menyuruhmu untuk bekerja lebih pagi agar kamu bisa pergi tanpa halangan apapun!" Kata Takebayashi.

"Maaf Takebayashi tadi aku bangun kesianngan" Kataku.

"Yasudah! Tolong kerjakan laporan teori dari hasil penelitian tempo Hari!" Kata Takebayashi.

Akupun mengambil folder yg diberikan Takebayashi dan pergi menuju meja kerjaku. Heh... Untung saja tidak di pecat Kataku menghembuskan nafas. Sudah lebih dari tiga jam aku mengerjakan laporan itu. Aneh.... Kok aku merasa agak pusing y? Akupun beranjak dari kursi dan pergi ke ruang kesehatan (di lab ada ruang kesehatan untuk digunakan oleh karyawan jika sakit atau pusing). "Haduh... Pantas saja aku pusing aku belum sarapan! Di kantor juga dilarang membawa bekal lagi! Apa aku beli makanan saja y?" Kataku sambil mengambil obat sakit kepala dari lemari. Akupun meminta izin untuk membeli makan siang pada Takebayashi dan langsung keliar dari kantor. Hem.... Makan apa y? Kataku berfikir. Tidak jauh dari gedung kantor aku melihat restoran udon. Tanpa berfikir lagi aku langsung masuk ke restoran itu dan makan siang disana. Tapi saat langkah pertama dia masuk. Dia sudah. Melihat sesosok lelaki yang tak asing baginya. Itu kan.... "Karma-kun?" Sesaat lelaki itu membalikan diri. "Okuda ya.." Kata lelaki itu. Betapa senangnya Okuda melihatnya setelah sekian lama tak berjumpa. Tanpa basa-basi tangannya sudah melingkar di badan lelaki itu.

"Maaf ya aku baru pulang sekarang.." Katanya memasang senyum lembut.

"Bodoh! kenapa kamu tidak mengabariku terlebih dahulu!?" Teriak ku.



"Jadi.. sejak kapan Kamu pulang?"

"Satu minggu yang lalu,"

"Kalau begitu kenapa Kamu tidak menghubungiku?"

"Kejutan,"

"Eh?"

"Kamu hanya ingin memberiku kejutan saja? Bakka! Kita harus segera memberi Tau yang lain!"

"Aku sudah memberi tahu Nagisa kok,"

"Terus kenapa Kamu tidak memberi Tau ku juga?

"Hem.. iseng~,"

"Bakka!"

"Ok...ok jangan marah begitu dong~,"

"Jadi... Berarti kamu ke tempat reuni kan?"

"Aku tidak akan datang jika Kamu tidak Ada disana~,"

"Oh.. shut up -_-,"

"Mau kesana bersama ku?"

"Hem... Tunggu sebentar aku ingin memberi tahu Takebayashi dulu,"



"Hem.. Dia bilang tidak masalah kalau aku tidak jadi ikut dengannya, jadi aku bisa ikut dengan mu ketempat reun- Eh? Karma-kun? Kamu kenapa? Dari tadi diam saja," Tanya ku khawatir.

"Kamu... Lupa dengan janji Kita ya?"

"Eh?"

Aku langsung Tau apa maksud dibalik kata itu. Dia .. cemburu?

"T-tentu saja tidak, Kamu mikir apa sih? Aku dan Takebayashi hanya sebatas atasan Dan karyawan saja kok," Kataku ketakutan.

"Kalau begitu.. Apa maksud dari foto ini?" Katanya sambil menunjukan foto yang Ada di poselnya.

Oh tidak, itu adalah foto ketika aku sedang memilihkan cincin untuk tunangan Takebayashi. Bagaimana bisa dia mendapatkan foto macam itu?

"K-karma-kun.. dari Mana kau bisa mendapatkan foto itu?" Tanyaku dengan suara pelan.

"Aku mendapatkan foto in dari Terasaka. Dia bilang kalau kalian sedang memilih cincin pernikahan?" Jawabannya dengan suara tegas.

Aku bisa mendengar detak jantungnya. Dia benar-benar sedang marah. Pikirku.

"Takebayashi sudah menikah dengan penyuara ritsu, namanya adalah Misuki. Aku waktu itu sedang membantu Takebayashi until membeli cincin pernikahannya," Jawab ku sambil berusaha menenangkannya.

"Lagi pula Mana mungkin Ada orang yang membantalkan janjinya dengan orang yang dia cintai,"

Aku memang sedang tidak menatap wajahnya. Tapi Aku tau, kalau mukanya pasti sedang merah sekarang. Entah kenapa aku juga ikut malu.

"Em... K-kalau begitu aku tunggu di depan kantor ya! J-jam Lima sore. Alamatnya akan ku kirimkan kepada m-mu," Kataku berniat untuk pergi.

"Tunggu,"

"Eh?"

"Apa Kamu benar-benar memegang janji itu dengan baik selama ini?"

"Dari perkataan ku tadi, Kamu pasti sudah Tau jawabannya kan?"

"Hem...,"

"Karma-kun?"

Aku baru sadar kalau dari awal aku bertemu dengannya mukanya sudah terlihat sedih Dan tidak terlalu besemangat.

"Ada apa?" Tanya ku.

"Ah... Tidak, tidak apa-apa. Jadi... Jam lima kan? Kalau begitu aku mau kembali bekerja, sampai nanti!~,"

"Eh? T-tunggu, Karma-kun!"

Belum sempat aku mengejarnya dia sudah tidak terlihat. Dia... Kenapa?

_____________________

Mulai Hari ini Promise bakal update seminggu sekali ya!~ yey♥♦

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang