Berdua

972 64 0
                                    

Hem... Jam setengah lima ya... Aku langsung bersiap-siap untuk pergi keluar kantor.

"Sudah mau pulang Manami?" Tanya Takebayashi.

"Eh.. iya! Kamu kapan berangkat? Nanti telat ke tempat reuni loh!"

"Aku sedang menunggu istri ku untuk bersiap-siap. Kalau dia bilang ok aku akan langsung menjemputnya dan pergi ke tempat reuni,"

"Oh.. kalau begitu aku duluan ya!"

"Hem!"

Aku segera keluar dari tempat kantor. Sambil menunggu Karma aku mendengar suara wanita yang terdengar seperti sedang berteriak. 'Hentikan! Tolong jangan sentuh aku!' 'diam! Kalau tidak ku bunuh pacar mu!'. Gawat! Aku segera berlari menuju sumber suara itu.

Aku mengendap Dan menggunakan tehnik menyelinap yang diajarkan oleh Pak Karasuma kepada ku. Aku Mulai mengintip di salah satu lubang pintu. Astaga! Itu... Mika?! Aku segera mendobrak pintu itu dengan paksa.

"Lepaskan dia!"

"S-senior..," Kata Mika teriak.

"Mika! Tutup matamu! Dan bawa pacar mu pergi dari sini!"

Mika segera memapah pacarnya Dan membawanya keluar dari situ.

"Hem.. apa-apaan ini?! Kamu mau menghentikan ku? Jangan membuatku tertawa Nona!"

"Kita lihat saja nanti siapa yang tertawa!" Kataku menyindir.

Preman itu langsung mengarahkan tinjunya ke arah ku, dengan cepat aku segera menghindar dan menangkap tinjunya.

"Kau bodoh sekali Nona~" Remeh preman itu.

"Hem... Sepertinya tidak," Kataku berkedip.

Dengan cepat aku langsung membanting preman itu dengan sekuat tenaga, preman itu dalam sekejab pingsan dan mulutnya penuh dengan buih-buih. Eww.... Pikirku sambil buang muka. Tiba-tiba aku merasa Ada yang menusuk ku dari belakang.

"Akh!"

"Ini baru pemulaan Nona!" Kata salah satu preman itu.

Ukh... Ternyata Ada satu lagi ya? Aku berniat untuk mengejarnya, tapi pria itu sudah menghilang. Yaampun! Sekarang sudah jam lima lewat! Pasti dia sedang menunggu di depan kantor! Dengan segera aku langsung pergi menuju posisi awal aku menunggu Karma. Benar! Dia ada disini.

"Karma-kun!"

"Eh! Okuda-san Kamu dari mana sa-- apa yang terjadi dengan tangan mu?!"

"Eh... Itu... Em.." Aku mencoba untuk mencari alasan. Aku tidak mau membuatnya khawatir.

"A-aku tertusuk paku di belakang gedung!" Kataku terbata-bata.

"Ayo buka jaketmu Kita harus mengobati lukamu dulu!"

"I-iya,"




Setelah membersihkan dan memerban lukaku, kami berangkat menuju tempat reuni.

"Okuda-san kenapa Kamu Ada di belakang gedung?" Tanya Karma curiga.

"Eh.. em...," Ukh.. sial dia curiga!

"A-aku mendengar suara kucing kecil, jadi aku pergi kebelakang gedung untuk melihat kucing itu.. jadi saat aku mau kembali kesini aku terjatuh Dan tanganku tertusuk paku,"

"Oh...,"

Entah kenapa atmosphere langsung berubah sehabis pembicaraan itu. Kami sama sekali tidak bicara lagi. A-apa dia marah? Pikirku cemas.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang