Sepasang tangan dengan cepat menahan tinju tuan Saiko untuk mengenai kepala Sekai. Sekai yang tidak merasakan apa-apa mulai membuka matanya dan terkejut akan siapa yang melindunginya.
"K-kau??"
~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~
"Huuft, hampir saja. Syukurlah tidak ada yang terluka."
Semua mata tertuju pada figur kecil yang menahan tinju tuan Saiko dengan mudahnya. Figur kecil yang terlihat lemah bisa-bisanya menahan tinju seorang pria dewasa?! Itulah yang semua tamu pikirkan. Tentu saja semua, termasuk alumni kelas E, bersama Karma itu sendiri.
Rambut ungu tuanya yang dulu berkepang dua, sekarang di tata rapih menjadi sanggul kepang yang rapih. Mata violetnya yang dulu terlihat malu-malu dan tidak percaya diri sekarang tergantikan dengan mata penuh amarah yang membara. Tidak ia biarkan seorang ayah memukul anak perempuannya sendiri, dan tidak akan ia biarkan laki-laki kotor sepertinya melakukan hal seenaknya.
"Tuan Saiko, apa anda yakin ingin memukul anak perempuan anda sendiri? Bukankah ini sudah melewati batas?" Tatap wanita itu dengan dingin.
Tuan Saiko merinding saat melihat tatapan mata wanita itu yang menggelap, mulai merasa takut dan menurunkan tinjunya perlahan.
"D-dasar wanita tidak tau diri! Seenaknya saja mengganggu urusan orang lain!" Maki tuan Saiko, dan satu tinju melayang ke arah wajah wanita itu.
Dari kejauhan, sepasang mata emas membesar dan menggelap karena amarah yang membara. Dengan cepat, kakinya bergerak mendekati wanita dan tuan Saiko dengan cepat.
Grep
"... K-karma-kun-"
"Jangan. Coba-coba. Untuk. Menyentuhnya." Geram Karma.
Tuan Saiko yang melihat reaksi Karma hanya bisa mendecah kesal. "Apa-apaan ini?! Seharusnya kalian saling membenci! Kenapa kalian malah saling melindungi?!" Teriaknya.
Mata violet dan emas terbelalak saat mendengar decahan kesal tuan Saiko.
Saling membenci?
Apa-apaan ini?!
Itulah yang mereka pikirkan.
"Aaah... Merepotkan. Padahal sudah susah payah aku membayar dosen untuk mempulangkan bocah Mikugou itu lebih cepat! Ditambah lagi, apa menyerang bocah Mikugou itu tidaklah cukup untuk membuat kalian saling membenci?! Apa-apaan ini?! Asal kalian tau, PERSETANAN DENGAN CINTA KONYOL KALIAN!!" Teriak tuan Saiko.
Dari mata tamu, sekarang ekspresi tuan Saiko sudah seperti orang gila yang tidak memiliki kebaikan lagi di dalam hatinya. Sosoknya yang biasa bersikap ramah di depan kamera ternyata berubah drastis. Apa ini benar-benar Tuan Saiko yang dunia kenali? Itu yang dipikirkan oleh para tamu.
"Kakek tua sialan! Jadi semua itu ulah mu hah?!" Bentak Karma sambil menggertakan giginya.
"Memang apa masalahnya jika itu semua ulah ku?! Tidak ada satu pun yang berhasil! Bahkan rencana awalnya untuk menyerang wanita jal*ng itu gagal!"
Amarah Karma meluap saat Tuan Saiko memanggil Okuda dengan sebutan jal*ng. Ditambah lagi tinjunya bergetar saat ia tau bahwa orang yang menyakiti Okuda adalah suruhan orang yang berdiri di depannya. Dengan amarahnya, tinju yang selama ini ia tahan akhirnya melayang dengan cepat kearah tuan Saiko.
Duaagh!!
Badan tuan Saiko dengan suksesnya melayang karena tinjunya.
"S-SIALAN!! BERANI-BERANINYA KAU MEMUKUL KU!"
"DASAR TIDAK TAU DIRI! ASAL KAU TAU, ORANG MENJIJKAN SEPERTI MU TIDAK PATUT UNTUK DIKASIHANI!"
Perlahan, merek bertiga mulai mendekat. Tuan Saiko yang merasa terpojok mulai panik dan memucat melihat tatapan tajam para tamu.
"A-apa-apaan ini?! Dasar baj*ng*n! Akan ku tuntut kau ke pengadilan! Menangislah dirimu saat kau masuk penjara!!" Tuntutnya.
"Maaf tuan, tapi sepertinya andalah yang akan di penjara."
"Huh? Apa maksudmu?! Siapa kau?!"
"Heh?"
"K-kau..."
"Ta-takebayashi-kun?!"
Lelaki itu menunjukkan seringai khasnya ketika ia mendengar namanya. Sambil membenarkan kacamatanya ia mulai mendekati Tuan Saiko dan menunjukkan kameranya. Wajah tuan Saiko memucat seketika saat ia melihat isi rekaman yang ia tonton.
"Aku sempat curiga saat para penjaga tidak memperbolehkan kita membawa alat komunikasi atau alat perekam. Dengan hati-hati, aku akhirnya berhasil menyogok salah satu penjaga untuk memperbolehkan ku membawa kamera kecil kedalam. Dan yang seperti kau lihat, kejadian awal sampai akhir terekam dengan jelas disitu. Sepertinya anda telah mengetahui bahwa peristiwa ini akan terjadi , dikarena itu anda melarang para tamu untuk membawa semacam gadget, agar mereka tidak menyebarkan sikap 'keras' mu ke media. Tapi sayangnya, semua itu gagal Hem?" Seringai Takebayashi sambil menaikan posisi kacamatanya.
"B-berani-beraninya kau! Apa-apaan ini?! W-wartawan-wartawanku pasti akan menghancurkan m-"
"Mau seberapa banyak wartawan atau uang sogokan perusahaan yang kau kirim tidak ada gunanya, Nuru-san. Karena sebagian dari uang perusahaan adalah milik perusahan Gakushu bukan?" Cela Takebayashi.
"Cih, dia tidak akan tau jika aku meminjam sedikit uang darinya. Dia bahkan tidak ku undang ke pernikahan terkutuk ini." Decihnya.
"Hem? Apa maksudmu aku tidak ada disini?"
Mata tuan Saiko terbelalak saat ia mendengar suara yang sangat familiar di kupingnya. Dengan cepat ia segera memalingkan wajahnya kearah sumber suara.
"G-gakushu-san?! Apa yang kau lakukan disini?!"
"Hem? Apa seorang tamu tidak boleh membawa partner kedalam pernikahan ini?" Jawab seorang wanita yang muncul disamping pemuda dengan panggilan 'Gakushu' itu.
"R-RIO-CHAN?!" Semua mantan Kelas E terbelalak kaget ketika melihat mereka berdua bersama. Bagaimana bisa mereka bersama?!
"Hem? Kenapa? Apa kalian tidak tau bahwa Asano-kun dan aku sudah bertunangan selama 1 mi- ah! Hehehe~ maaf, aku lupa untuk mengabari kalian~" Kekeh Rio Kikuk sambil menggaruk tengkuknya.
"HEH?!" Teriak mantan murid Kelas E, sementara tuan Saiko yang mendengarkan semakin memucat.
Takebayashi yang awalnya ikut terkejut kembali fokus dan kembali memfokuskan urusannya dengan tuan Saiko. "Ekhem... Jadi... Bagaimana tuan? Apakah masih ada trik lain di lengan baju anda hem? Check Mate~"
~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~
AAAAKH!!! AKU BERDOSA YA ALLAH!!!
SORRY BANGET!!! AWALNYA INI CHAPTER BEBERAB MAU FRUITY PUBLISH JAM DELAPAN 😣😣😣
TAPI INTERNETNYA KEBURU DICABUT :"(
JADI TERPAKSA NGEPUBLISH SIANG INI 😌😌
MAAF YA YANG UDH NGERASA DI PHP-IN :')
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
FanfictionSudah lebih dari 10 tahun aku memegang janji itu. . . . . . Apa Kita bisa menepatinya? . . . . . . Apa aku bisa menepatinya? . . . . . . Apa kamu bisa menepatinya? . . . . . . Apa yang terjadi jika salah satu dari Kita mengingkarinya?