Hidup Mandiri

3.3K 356 5
                                    


Angel....

Dia adalah putriku. Bukan anak biologisku. Angel adalah anak kekasihku Lauren. Saat aku mulai mengenal Lauren, sebelas tahun lalu, Angel baru berusia 6 tahun.

Aku tahu Lauren bukan jodohku. Bukan berarti aku tak bisa menyayanginya. Aku bahkan dengan tangan terbuka menerima keberadaan putrinya. Sekira setahun kemudian, aku meminta Lauren untuk tinggal bersama, tentu saja bersama Angel.

Hanya selang beberapa bulan setelah itu, Lauren meninggal akibat kecelakaan pesawat yang ditumpanginya. Meninggalkan Angel sebagai yatim piatu.

Saat itu aku memiliki dua pilihan. Pertama, menyerahkanya pada dinas sosial. Aku tahu, mereka akan membawa Angel dan menitipkannya di foster parents. Atau... pilihan kedua, mengadopsinya.

Aku mengambil pilihan kedua.

Setelah urusan legalitas selesai, putri almahurmah Lauren, resmi menyandang nama Romano.

Angela Florence Romano.

Itulah nama lengkapnya kini.

Sayang... bila aku mati nanti, aku tak bisa mewarisinya hartaku. Sebab, harta itu akan menjadi kutukan baginya.

Dalam rapal kutukan sang gipsy, hanya yang berdarah Romano yang berhak mewarisi harta Romano, kecuali bila harta itu dibagikan sebagai amal.

Pernah, salah satu Romano di masa lalu berusaha mengakali kutukan itu, dengan mengadopsi sejumlah anak, untuk mewarisi hartanya setelah dia wafat tanpa pernah menemukan soulmate-nya.

Dia pikir, memberikan harta itu pada anak-anak yang diadopsinya adalah bagian dari amal.

Lelaki itu keliru.

Sepeninggalannya, anak-anak tersebut hidup penuh kesialan hingga harta yang diwariskan tersebut habis tak tersisa.

Itulah kenapa, jika aku gagal menemukan pasangan jiwaku, bukan hanya nyawaku sebagai taruhannya... tapi juga, kesejahteraan Angel.

Kabar baiknya, saat ini usia putri adopsiku itu 17 tahun. Kuharap, saat tiba kematianku nanti... dia sudah siap hidup mandiri.

Luca #1 Romano Brothers SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang