Saras POV
Sore ini aku sudah merasa bebas karena pekerjaanku sudah beres. Setelah meregangkan otot sebentar, aku mengambil ponsel androidku yang sedari tadi hanya aku gunakan sebagai mp3 player. Memutar lagu-lagu penambah semangat untuk membuatku segera menelesaikan pekerjaan yang cukup banyak sedari pagi.
Iseng-iseng aku buka aplikasi salah satu aplikasi chat yang sudah lama tidak aku buka. Maklum, aku tidak menemukan, atau lebih tepatnya belum menemukan teman ngobrol yang asik dari salah satu aplikasi pencarian teman di dunia maya tersebut.
Aku sentuh tombol ‘look around’ untuk mencari orang yang sedang berada di sekitar lokasiku. Dan seperti biasa, ketika rentetan nama muncul, aku menutupnya kembali. Aku bukan tipe orang yang suka mengajak orang kenalan lebih dulu kecuali jika kami bertemu. Jadi kubiarkan saja orang-orang yang memang tertarik berkenalan untuk menyapaku lebih dulu.
Saat itu sengaja aku pasang profil picture salah satu manga gadis dengan ekspreai bosan. Statusku juga masih sama dengan beberapa waktu lalu, ‘i am a journalis. Ahu!’.
Ya, aku memang seorang jurnalis. Setidaknya begitulah yang aku lihat, diluar tipe-tipe jurnalis yang sesungguhnya seperti apa.
Beberapa notification mulai bermunculan. Menunjukkan nama-nama dan pesan dari orang yang ingin mengajakku berkenalan. Aku cek satu per satu.
"Tidak ada yang menarik," pikirku.
Kemudian aku beranjak ke toilet untuk membasuh wajah yang sudah lumayan berantakan karena berada di jalanan sedari pagi.
“Standar banget sih orang-orang kalau ngajak kenalan. Bilang 'hi, boleh kenal nggak?' Nggak ada cara yang lebih menarik apa ya?” gumamku sambil menatap cermin besar di toilet.
Ya. Aku kadang malas sekali menanggapi mereka. Bukannya aku sombong atau apa, tapi aku bosan. Saat aku sudah menanggapi mereka, pasti ujung-ujungnya nanya, 'tinggal dimana?' 'Kerja apa?' 'Sudah punya pacar belum?' 'Eh kirim foto dong.' Dan segala macam gaya flirting yang membuatku muak.
Ketahuan sekali mereka itu orang-orang yang membosankan.
Padahal belum tentu juga seperti itu sih...
Setelah merasa sedikit segar, aku kembali ke mejaku. Meraih mouse dan memeriksa beberapa email dari bosku. Merasa semuanya sudah benar-benar beres, aku kembali mengecek ponselku yang memainkan lagu dari Sabrina, ‘Wake Me Up When September End’.
Ada beberapa lagi nama yang muncul. Sebagain besar berisi pesan-pesan seperti yang sudah aku ceritakan tadi, dan aku balas sekenanya. Sampai mataku tertumbuk pada sebuah pesan.
"What make a journalis different?"
Dari Damar. Entah siapa itu.
Aku segera mengetikkan balasan.
S: Their writing style *send*
D: I thought we’re ini milenium century. Is there any journalist that use hand writing?
“Kampret. Eh tapi ini orang kayanya asik juga,” pikirku.
Dan percakapan berlanjut...
Dia bilang namanya Damar. Dari obrolan kami, aku tahu dia seorang insinyur di sebuah perusahaan minyak.
Cerdas, punya selera humor yang bagus, dan tentunya asik buat memperlancar bahasa inggrisku yang acak-acakan. Hahaha...
Beberapa kali dia membenahi grammarku yang berantakan.
Umm...
Baiklah.
Sering kali.
Malu sekali rasanya ngomong sok inggris tapi salah terus. Kak Damar, yaa dia lebih tua 5 tahun dariku, nggak ada salahnya dong aku panggil dia ‘kak’, orangnya baik. Baru pertama kali aku tertarik menanggapi perkenalan dengan orang dari dunia maya, dengan avatar yang sama nggak jelasnya dengan avatarku, plus sama sekali nggak ada foto dia di albumnya. Tapi entahlah, kali ini aku punya feeling bagus tentang orang itu...
###
Whuaaa... Akhirnya jadi juga aku posting disini. Jujur.. Deg-degan.. Nervous...
Salam kenal..
Ini pertama kalinya aku publikasi tulisanku. Terutama dalam bentuk novel.
Kalau note-note absurd sih sudah beberapa aku posting di blog dn kun jejaring sosial pribadi.Mohon diberi kritik, masukan, dan saran ya...
Grazie.. ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Senja Tiba
RomanceBerawal dari satu keisengan di dunia maya saja saat berkenalan dengan Damar Satria Bagaskoro. Namun siapa sangka keisengan kecil itu justru membuat perubahan besar bagi kehidupan Sarasvati Wulan Sasongko, gadis 22 tahun yang bekerja di sebuah perusa...