SISI LAIN

10.6K 29 0
                                        

Author POV

Damar terbangun saat alarmnya berdering menunjukkan jam 04.30 pagi. Dia segera mematikan ponsel berisik itu dan segera duduk. Menyadari tubuhnya yang tadi tertutup selimut ternyata telanjang, dia menoleh pada seorang gadis yang tertidur pulas disebelahnya dalam kondisi yang sama.

Damar segera menuju kamar mandi setelah menyelimuti tubuh polos perempuan itu. Menikmati hangatnya air bathup yang membuat badan lelahnya merasa rileks.

"Capek sekali... Gadis itu sangat menggairahkan. Aku tak salah menikmatiny sampai beberapa kali semalam kan?" gumamya pada diri sendiri.

Setelah merasa lebih segar, Damar mengenakan celana pendek dan kaos yang melekat sempurna di tubuh sixpacknya. Dia memang tidak seatletis Ade Ray ataupun Rio Dewanto. Tapi dengan tinggi 184 dan tubuh sedikit kurusnya itu mampu membuat para gadis menikmati sex dengannya.

"Hey Mia, bangun. Kamu lo harus sekolah," Damar mengguncangkan tubuh mungil diranjangnya beberapa kali.

"Errrhhh... Sudah jam berapa ini beb?" tanya gadis bernama Mia itu.

"Jam 5. Dan gue nggak mau lo telat sekolah. Sekolah lo jauh kan dari sini?"

"Baiklah... Kamu nggak nganter aku sekolah beb?" ujar gadis itu sambil bergelayut manja di lengan Damar.

"Gue kerja. Lo berangkat pake taksi aja. Gue yang bayar. Barusan udah gue telepon hotel buat siapin taksi"

"Ah.. Kamu gitu beb. Kapan dong aku dianterin sama kamu.."

"Jangan manja. Gue nggak suka cewek manja" ujar Damar cuek sambil menghirup kopinya.

Mia merengut dan segera mandi sebelum Damar mengusirnya dengan kata-kata yang lebih sadis. Mereka berdua memang tidak ada hubungan sebagai kekasih. Namun, tiap Damar ke Jakarta, Mia sering menemaninya di hotel dan melakukan pergumulan mereka.

Tiba-tiba Damar teringat sosok Saras. Gadia aneh yang baru dikenalnya beberapa hari belakangan. Dia segera meraih ponsel dan mengirimi gadis itu pesan.

D: Hoaahhmm

S: Pagi kak

D: eh tumben udah bangun

S: iya dong. Demi ngobrol sama kakak nih

"Wah jago juga ni cewek ngegombal" pikir Damar sambil mengetikkan pesan untuk Saras

D: hehehe... Hari ini ada agenda kemana?

S: belum ada. Hari ini mungkin sedikit santai. Nanti sore ke kantor buat rapat

D: *emot ngupil*

S: dih jorok. Mandi sana

D: hahaha

S: kerja sampai sore lagi?

"Beb, bra aku dimana ya?"

Tiba-tiba Mia muncul hanya berbalut handuk. Membuat Damar kembali bergairah. Dia segera menarik tubuh mungil Mia dan mencumbunya.

"Beb. Ih.. Aku kan mau sekolah. Nanti telat"

"Sebentar aja sexy"

Tangan Damar dengan cekatan menarik handuk yang menutupi tubuh Mia dan segera memainkan gundukan kenyal didada gadis kelas 3 SMA itu. Mia hanya bisa mendesah pasrah dengan perlakuan laki-laki yang disayanginya itu.

Tangan mungilnya tak mau kalah menjamah bagian sensitif ditubuh Damar yang membuat laki-laki itu makin bergairah.

Damar melucuti semua pakaiannya dan siap memasukkan kejantanannya ke arah liang Mia.  Mereka menikmati persetubuhan itu hingga akhirnya milik damar memuntahkan isinya di atas perut Mia.

"Aaaaaahhhhh" jerit Mia menyusul erangan nikmat Damar.

"Kamu hebat beb... Tapi gara-gara kamu aku harus bersih-bersih lagi" setelah mengecup singkat bibir Damar dia segera kekamar mandi dan bersiap dengan seragam putih-putihnya.

Damar sendiri kembali bergelung di bawah selimut hingga Mia berpamitan untuk berangkat.

"Gue nanti balik. Lo nggak usah nganterin"

"Baiklah.. Tapi bukannya mau balik besok?"

"Nggak jadi. Gue lupa udah pesen tiket siang ini"

Damar menatap nanar tubuh Mia yang mengemasi barang-barangnya.

"Ah.. Mia... Kenapa aku bisa bertemu gadis sepertinu" ucapnya dalam hati

#####

Ketika Senja TibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang