Mencari Tahu Pengetahuan

14 1 0
                                    

MENCARI TAHU PENGETAHUAN

Cerpen Karya : Intan Syerully

"Jika tidak ingin di anggap bodoh maka berdialoglah",Kata-kata itu masih terdengar di ke dua kendang telingaku,seakan bertolak dengan dengan apa yang selama ini ku dengar dari orang-orang yang ku anggap Alim di sekitar tempat tinggalku yang sering berkata "Jika engkau tidak tau lebih baik diam karena sesungguhnya diam itu emas",orang itu berkulit putih bersih dengan gaya bahasanya yang khas seorang ahli pikir boleh juga di sebut Filsuf atau faylasuf mungkin juga beliau adalah seorang kiai masakini.

Kedatanganku kali itu sengaja ingin menimba ilmu darinya,entah ilmu apa yang nantinya akan kupelajari dan kuperoleh darinya,terus saja kusimak apa saja yang diucapkan mulai kata-kata yang biasa kudengar sampai aku benar-benar tak faham dengan pembicaraannya."Silahkan di minum kopinya",dalam sela-sela keseriusanku mendengarkan ajaran-ajarannya,"Santai saja",katanya,kembali ia menerangkan ajarannya yang mungkin ia yakini mampu membawa perubahan besar bagi Negara,"Kawan-kawan Filsuf yang saya banggakan,AR-Razi Adalah Bapak Rasionalisme,Sebagaimana di tuangkan dalam salah satu magnumopusnya,ia mengatakan:"Segala puji bagi Tuhan yang telah memberi kita akal yang dengan itu kita,Inilah anugrah terbaik Tuhan bagi kita,Dengan akal kita bisa melihat segala yang berguna dan merubah hidup menjadi lebih baik,dari potensial menjadi actual.

Mencari Tahu Pengetahuan - Cerpen Motivasi

Jika begitu penting dan mulia,maka kita tidak boleh melecehkan akal .Kita tidak bias menentukannya sebab ia adalah penentu,atau mengendalikannya sebab ia adalah pengendali,atau memerintahanya sebab ia adalah pemerintah,tetapi kita harus merujuk dan bertendensi kepada akal itu sendiri."demikian dengan jelas ia menerangkan,tapi aku yang sedari tadi menyimak hanya terpukau dengan gaya penyampaian beliau,tanpa banyak tau apa artinya semua itu yang aku tau akal itu sering berbenturan dengan hati, dengan pendapatku sendiri banyak hal yang diprediksi oleh akal namun banyak pula kejadian yang tidak di terima oleh akal,entah mungkin akal itu di bagi-bagi,ada akal sehat dan akal sakit,"Dari apa yang sudah saya paparkan kepada teman-teman tadi,mungkin ada pertanyaan yang ingin di ajukan",kembali beliau berkata , maksud hatiku bertanya tentang kebingunganku tapi entah mengapa keinginan itu terkunci dalam hatiku seolah mulutku enggan mengeluarkan angin perkataanku,ya biarkan saja aku tetap diam sesuai pengetahuanku.

"Inti Filsafat Ar-Razi bertumpu pada Rasionalitas murni",kembali Si Bijak dari Kepanjen ini menerangkan,tak lama dari sudut majlis seseorang ber-jas hitam mengajukan pertanyaan,"Jika kita hanya mengandalkan rasioalitas saja bagaimana dengan kebenaran wahyu yang terkadang berbenturan dengan akal ? ", Tak butuh waktu lama Beliau berkata "Mungkin dari teman-teman di sini ada yang ingin menjawab pertanyaan saudara kita tadi" 1 2 3 dan 4 semuanya masih berkonsentrasi mencari-cari jawaban dari akalnya masing-masing,sementara aku hanya menunggu jawaban langsung dari Si Bijak berintelektual tinggi di depanku ini,dalam pembicaraanku sendiri di kagetkan oleh suara beliau,"Rosyad mungkin mau menjawab ? " "Aduh belum nemu Pak",Sanggahku di tengah kebingungan,karena jika ku jawab aku takut bahasaku di tertawakan forum,"Ya mungkin yang lain",Aku sungguh ingin memfoto kopi kecerdasan seorang bijak ini,beberapa waktu kemudian seorang dari kami dengan kepedeannya menjawab,"Memang benar segala sesuatu itu bias di nalar oleh akal","Sekalipun wahyu?","iya benar","coba anda rasionalisasikan,bagaimana itu bias terjadi?"dan entah berapa pertanyaan dan jawaban yg di sampaikan oleh teman-teman di sini tak sempat aku meliputnya,perdebatanpun terjadi ,entah siapa saja yang berdebat aku tak tau karena yang kutunggu hanya jawaban dari Si Pemateri.

Aduh kebodohan dan ketidak jelasanku menanggapi berbagai argumen-argumen mereka membuatku ingin kekamar kecil ,segera saja kulancarkan niatanku kekamar mandi beserta kukeluarkan semua hajat yang terpendam bersama Ar-Razi yang membingungkanku hahh puas rasanya,segera aku kembali keforum mendengarkan perdebatan-perdebatan yang layak di simak.

Pada ahirnya Si Bijak pengarang buku Filsafat Timur ini menegaskan "Rasionalitas bagi Ar-Razi adalah pemungkin utama untuk mendekati Tuhan,Kebenaran wahyu serta merta dapat di terima oleh akal sebagai gambaran,Ayat-ayat di Kitab kita banyak perihal yang menganjurkan kita berpikir yg itu tidak terlepas dari akal"Dia melanjutkan lagi,"Hal inipun sesuai sabda Nabi "Addinu Al-Aqlu yang artinya Agama itu Akal,Bisa juga di artikan Rasional",dan banyak sudah ilustrasi yang Beliau buat,Selesai sudah perdebatan hari ini,segera di tutup dengan do'a dan Allau yuwafiquna ila sabilil anbiya'wal mursaliin.Amiin.sedikit aku memahaminya namun tak ingin aku ungkapkan di sini ,biar saja ku bawa pulang sebagai oleh-oleh dan teman tidurku nanti siapa tau aku bermimpi bertemu Pak.Razi.

Akupun Pamitan kepada Si Bijak sekalian Teman-teman berjabat tangan hangat sehangat kopi yang di sajikan selama di forum.bergegas pulang seraya berucap dalam hati Alhamdulillah hari ini bertambah sedikit pengetahuanku,sambil mengingat-ingat apa saja yang ada di dalam ruang forum tadi,Ya aku ingat ada tulisan Alhayulani bil fi'lilmustafad , ya itulah yang di gagas oleh Pendiri sebuah sekolah tinggi yang Namanya mengadopsi seorang Filsuf besar Al-Farabi,dan di situ pula aku menimba kesaktian siapa tau aku bias sesakti,Arrazi,Alfarabi,Ibnu Sina,Alghozali,Ibnu Bajjah,dan Ach.Dhofir Zuhry serta orang-orang sakti lainnya yang tidak bias kusebut namanya satu persatu dalam tawassulku...yang penting Alfaatihah.

Pikirankupun menerawang jauh kenapa tidak dari dulu aku mengenal orang-orang hebat seperti mereka kenapa aku hanya berpikir lebih banyak rupiahlebih baik dari pada ilmu...entahlah lebih baik aku tidur sekarang,mungin besok aku mendadak kaya dan cerdas. Ahhh sialan tidurku tak nyenyak , selain nyamuk yang mulai agresif menyerangku,juga karena pikiranku belum mau tidur,banyak yang kupikirkan salah satunya mengapa aku yang suka membaca tak kunjung cerdas,Suka bicara tapi saat di forum tak bias bicara,pusing dan pusing itu yang terjadi,tak terasa adzan subuh berkumandang membangunkan mereka yang terlelap bahkan melelapakan mereka dalam tilam-tilam hangat,kasur,bantal,guling empuk....sudahlah terserah mereka karena banyak kiyai bilang "Laa ikroha fi ddiin" jadi tak mungkin aku memaksa mereka apalagi membakar rumahnya dengan dalih jihad atau sebagainya. Segera kuberwudhu' dan pergi sembahyang karena ini Rasional.

Serta mencegah tindak kriminal...

Life TeenegersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang