Life Of Love

24 2 0
                                    

LIFE OF LOVE
"Khalyca...!! Seru seorang gadis berjilbab yang manis, dia adalah Lona adik dari Bagas, mantan ku.
"Lona... ada apa...?? Tanyaku datar.
"Ada titipan dari Mas Bagas..!! katanya sambil menyodorkan sebuah amplop.
"Kenapa gak dia sendiri yang kasih..!! ujarku
"Klo itu aku gak tahu..!! jawabnya bingung
"Ya udah...thanks ya..!! sambungku dan ingin beranjak pergi tapi lona menahanku.
"Gak ada kesempatan lagi untuk Mas Bagas Khal..?? tanyanya. Aku menggeleng pelan, tak perlu kata-kata untuk menjawabnya, akupun bergegas meninggalkan Lona.

Kepalaku benar-benar penat, masalah skripsi belum selesai, masalahku dengan Bagas seakan berlarut-larut. Terlebih rongrongannya untuk meminta maaf dan kembali diberi kesempatan. Tapi pintu kesempatan itu telah tertutup rapat, kuncinya sudah aku lempar ke samudera pasifik, kalau memang berjodoh biar Tsunami yang menghantarkannya kehadapanku.
Lift of Love Mataku terpejam, pikiranku terasa rileks, jari jemari Mba Wati, creambathners di salon langgananku ini memang tokcer melancarkan aliran darah di kepala dan leher ku, benar-benar menenangkan. Tak terasa 2 jam sudah aku memanjakan diri di salon langgananku, perutku telah mengajakku untuk segera beranjak dari salon dan meminta jatahnya. Ku lirik jam di lengan kiri ku, sudah jam 5 sore, dan aku belum makan siang...pantas saja.

Aku bergegas mengejar lift, beruntung masih ada kesempatan.
"Lantai berapa Mba..?? Tanya Liftboy nya
"Dasar mas...!! Jawab ku tanpa menoleh ke arahnya dan menatap asik ke luar kaca lift yang transparan. Namun...tiba-tiba...lift berhenti mendadak, dan....
"kenapa Mas...?? Tanya ku panic, karena begitu melihat sekeliling, didalam lift itu hanya aku dan si liftboy.
"Maaf Mba, liftnya mati..!! jawabnya. Ia pun mengambil tindakkan memberitahu teman-temannya. Benar saja, ke dua lift mendadak mati, jadi bukan hanya aku saja yang terjebak dalam situasi ini, di lift satu lagi juga sama, hanya saja mungkin bukan aku seorang yang berada di lift ini.

Aku berusaha tenang sambil memperhatikan liftboy ini, "Ganteng....!! Ujarku dalam hati. Ku stop intermezzo itu, kini yang kupikirkan, akan memakan waktu berapa lama terjebaknya, karena aku sudah kelaparan.
Sambil duduk di lantai lift, ku keluarkan surat dari Bagas yang tadi Lona kasih di kampus. Tersenyum sinis aku membacanya, ku remas-remas surat itu dan melemparnya ke pojokkan, nyaris mengenai liftboy tersebut dan aku tak perduli, ku buang pandanganku ke luar kaca, banyak orang yang memperhatikan keadaan ku. Tiba-tiba lift bergerak turun, mengagetkan, walau hanya sekejap tapi benar-benar membuatku takut dan reflex berpindah duduk kesebelah si liftboy, merangkul lengannya, setidaknya kalau sampai kenapa-kenapa ada seseorang yang akan melindungiku.
"Pegangnnya sudah bisa di lepas ko, gak apa-apa..!! katanya menenangkan ku, aku mendongak, mata kita bertemu, ada yang menjalar aneh ditubuh ku, buru-buru ku lepas pegangannku, dan menggeser duduk ku, hanya sedikit tidak menjauh.

Kembali ku menatap ke luar kaca, cukup lama hingga aku tersadar, sepertinya si liftboy itu tengah menatapku.
"Kenapa... ada yang aneh...?? Tanyaku, ia menggeleng.
"Kenapa ngeliatnya begitu..!! sambungku
"I think I like you...!! Jawabnya tanpa basa-basi, dan aku yang mendengarnya hanya bisa memasang wajah melongo.

"Makasih..!! balasku sekenanya, pikirku alamat gak beres nih, rayuan najong... tapi kok sepertinya pipi ku menyemu. Ku akui... secara fisik akupun tertarik.
Ia tidak menjawab, ia hanya menundukkan wajahnya. Dan dengan curi-curi pandang, aku memperhatikannya dengan seksama setiap sudut garis tegas badannya. Cukup lama aku memperhatikannya, dan tidak dapat mengelak tatkala mata kami kembali bertemu pandang, ada yang hangat menjalar dihatiku, nyaman.....

Tiba-tiba ia menggeser duduknya mendekati ku, ia memiringkan kepalanya menatapku, wajahnya tepat di hadapanku, ia begitu cakep, matanya....hidungnya...bibir tipisnya....
"Do you believe with love at the 1st sight...?? Katanya. Aku tidak bisa menjawab. Seperti tersihir, bahkan ketika ia menyentuh ku dengan lembut, aku tidak marah, ini bukan pengalaman pertamaku, tapi baru kali ini perasaan aneh itu menyergap ku, entah apa....
"Maaf...!! Ujarnya.

Aku melirik nametagnya "Radit...!! Ucapku pelan dan iapun mengangguk.
"Namamu...?? Tanyanya, aku menggeleng pelan dan tersenyum.
"If it called with love at the 1st sight, I agree with you, coz I feel it too, but... let the time will answer it, if we have our destiny... I believe we will meets again, but if there is no time for us, just asked this with cute lust...and it will be our story... will you...!! Kataku. Radit mengangguk setuju, dan bersamaan itu lift kembali berjalan normal.
Kamipun berdiri saling tatap, ini akan menjadi pertemuan pertama dan mungkin terakhir. Dan ketika kerumunan orang-orang menyambut kami, akupun menghilang meninggalkannya yang masih menatapku. "Sweet Lust" batinku.

Beberapa tahun kemudian.
"Jangan sampai gak datang ya say...!! Kata Martina mengingatkan ku atas jadwal reuni pekan ini. Reuni SMA. Sebenarnya aku enggan datang, karena akan bertemu dengan beberapa mantanku dan bertemu teman-teman yang sudah mempunyai pasangan bahkan momongan, sementara itu belakangan ini aku masih menjomblo, nyaris 4tahun.. bukannya gak mau buka diri semenjak putus dari Bagas, tapi..hatiku telah tertambat dengan si liftboy itu dan masih berharap dapat dipertemukan kembali, rasanya seperti baru kemarin.

Aku bergegas mempercepat langkahku, sepertinya aku melihat wajah yang aku rindui, beruntung aku masih bias mengejarnya, tapi aku keserimpet sepatu sendiri, alhasil aku ikut masuk lift dengan nyungsep dan berada di dada seseorang, begitu ku dongakkan kepala ku, bibirku bergumam "Radit..!! desisku. Yang ku tabrak menatapku, ada semburat senang disana, tapi tiba-tiba hilang begitu terdengar suatu suara.
"Khalyca..!! kata gadis berjilbab itu riang, aku terlihat shock.
"Lona...!! Jawabku
"Ya ampun... apa kabar, sudah lama gak ketemu, semenjak lulus kan!! Katanya riang, aku ikut mengangguk senang.
"Kirain gak ikut reuni..!! sambungnya lagi
"Ikutlah...!! Balas ku
"Mas Bagas juga ikut, nanti dia nyusul..!! katanya lagi, aku Cuma nyengir kuda. Percakapan itu terhenti sesaat, karena kita sudah tiba di lantai yang di tuju.
"Oh ya Khal, kenalin...cowokku...!! Kata Lona dan mengenalkan sosok yang aku kejar-kejar tadi
"Radit..!! katanya mantap
"Khalyca..!! balasku dan menjabat tangannya erat
"Kok dating sendirian Khal..?? Tanya Lona. Sumpah.... Gak perlu gue jawab kali klo gue jomblo.
"Gak apa-apa, nanti juga ada mas Bagas, masih jomblo loh semenjak putus dulu..!! katanya, lagi-lagi aku gak menjawabnya, aku hanya tersenyum garing. Ingin rasanya segera tiba di tempat reunion, suasana disini sudah tidak kondusif kalo kata berita, terlebih ada rasa kecewa yang melanda, penantianku ternyata sia-sia, kenapa juga di pertemukan kembali saat dia sudah mempunya pasangan, dan kenapa mesti Lona.... Sebel....

Di reuni ini, ku akui, aku tidak bias melepaskan pandanganku dari Lona dan Radit. Lona mengenalkan Radit kesemua teman-teman, makin tipis saja kesempatanku untuk bias bersamanya, lagi melamun tiba-tiba...
"Hai Khalyca..apa kabar..lama gak ketemu..!! sapa suatu suara, terdengar tidak asing dan itu adalah Bagas.
"Oh..hei...Hai...!! balasku kikuk
"Sendirian...?? Tanyanya
"Nggak...sama teman, lagi ke toilet..!! bohongku
"Ketemu Lona...?? Tanyanya
"Iya..tuh disana sama pacarnya..!! jawabku
"Pacar... kok dia gak pernah cerita sama gue..!! kata Bagas waspada
"Biarin aja kali, udah gede juga..!! balasku
"Gak bias gitu dong, sebagai kakak gue harus tau..!! kata Bagas dan mengajakku menghampiri Lona, apa coba maksudnya ngajak gue kesana. Lona memperkenalkan Radit ke Bagas, dan tanpa di komando Lona pun berkoar-koar di depan Radit tentang kisah aku dan Bagas dulu, enggan menimpalinya, aku pun pamit dari hadapan mereka.

Aku tengah mengobrol bersama teman-teman ketika aku melihat sosok Radit berjalan ke arahku, tiba-tiba lampu padam.
"Khalyca..!! panggil suatu suara
"Iya..!! jawabku bingung. Dan dengan disertai temaramnya lampu café, aku melihat bayangan mendekat kea rah ku, menyentuh pipiku dan sebelum bayangan itu menyentuhku, ia mengucapkan "I miss you..!!
Aku dapat merasakan lampu telah kembali menyala, namun aku enggan membuka mataku, aku takut perasaan ini ikut menghilang di terpa sinar lampu. Namun ketika sentuhan lembut itu berakhir dan begitu aku membuka mataku, tak kuasa akupun terkejut, sama terkejutnya dengan teman-teman di sekelilingku.

PLAKKK...!! Dengan sukses Lona menampar wajahku, ia terlihat kesal dan marah sekali sama aku dan Radit, lalu beranjak dari pesta dengan berlinang airmata. Namun Radit masih disisiku, membelaku dari perlakuan Lona tadi.
"Selesain dulu masalah kamu sama Lona..it's just a lust Radit..!! ujarku sambil meringis sakit
"You're lying ... I can feel it, it's not just a lust, and you can feel itu too right...?? Katanya mencari kebenaran
"Keadaannya berbeda sekarang Dit, kamu sudah punya Lona, mungkin saat itu juga kamu gak single, dan aku mohon banget sama kamu, jangan main-main sama perasaan perempuan Dit..!! kataku
"Nggak... aku sama dia gak ada apa-apa, he asked me to accompany her, we're just friend..!! bela Radit, berusaha meyakinkan aku. Tiba-tiba Bgas dating dan menonjok Radit sampai bibirnya pecah.
"Itu untuk adik gue dank arena lu udah berani mencium Lyca..!! marah Bagas. Kalau saja teman-teman yang lain tidak memisahkan mereka, sudah bias di pastikan café ini akan porak poranda di terpa angin putting beliung....

Aku berlari keluar dari café dengan diiringi tatapan menyelidik, benar-benar menyiksaku, benar-benar gak habis piker dengan kejadian tadi, tapi aku juga tidak bias menyangkal, sentuhan lembut itu rasanya masih sama dengan 4 tahun yang lalu, tidak berubah...
"Tunggu..!! seru Radit sambil menahan pintu lift yang akan menutup, dan kini ia berada didalamnya bersama aku.

Kami saling terdiam dan menatap sejenak, sebelum lagi-lagi...lift mati.
"Kebetulan atau takdir..!! kata Radit. Ini mengingatkan aku kembali akan kejadian 4 tahun silam, di lift, berdua...
"Khalyca... kamu percaya akukan, aku dan lona ga ada hubungan apa-apa, for several years I always praying, if I have a chance to meet you, I want you to know about my feels, selama 4th aku selalu menunggu hari ini,ketemu kamu lagi dan bilang kalau aku sayang kamu... it's sounds silly... but it's tue, my heart tou yo it's true...can you feel it...!! Kata Radit berusaha meyakinkan ku
"Gimana kalau kita tetap tidak bertemu, gak ada factor kesengajaan di takdir kita, terus kamu mau ngapain, mau tetap nungguin aku, atau kamu menikah dengan orang lain diluar sana, kenapa sih kamu gak anggap kita tidak pernah bertemu, atau menganggap kejadian itu Cuma intermezzo dikehidupan kamu.!! jawabku.
"I told to my heart, if in 5 years I still cannot found you, I will forget you, but God have another plains for us, you are here right now... and I want to purpose you, Khalyca will you be my last , disisiku hingga maut memisahkan kita, mau..?? kata Radit, aku melongo dibuatnya
"kamu ngelamar aku, disini, oh God... so romantic, but...no Radit...no....!! ujarku, terlihat wajah Radit yang memucat mendengar jawaban ku
"What do you expect from me Lyca, am I not good enough to stand beside you..?? tanyanya lagi
"Radit.. I even don't know anything about you..!!
"Simple, just hold your hand, see in your glances, and I know you belong with me..!! katanya, hatiku mulai melumer mendengarnya.

"Khalyca..!! kata Radit dan bersimpuh didepanku, diikuti mata para penonton yang melihat kami dari luar kaca lift, seperti lagi nonton adegan film, live.
"Maukah kamu menikah dengan ku, untuk cinta pada pandangan pertama, maukah kamu menjadi istriku, ibu dari anak-anakku, dan maukah kamu mencintaiku segenap jiwamu, karena aku begitu, I do loves you... will you..?! Kata Radit. Aku mencari kseunguhan di kalimatnya Radit, aku juga tidak bias pungkiri kalau selama 4tahun ini aku berharap bertemu dengan Radit, penantianku tidak sia-sia.
Aku mengangguk pasti "I do...!! Jawabku. Radit langsung berdiri dan reflex memelukku erat, ia mengacungkan tangan ke udara seperti seorang juara, lucunya lagi para penonton di luar sana ikut bertepuk tangan bahagia. Aku menatap Radit bahagia, aku bias melihatnya menitikkan airmata bahagia disana.
"I love you...!! Ujarnya sebelum kembali ia menyentuh ku lembut.

Life TeenegersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang