Air Mata di Balik Senyuman
Karya : Intan Syerully
Email : intansyerully212@gmail.com
"Tuuuutttttt,,,,, "Suara kereta memecah keramaian didalam rangkaian gerbong berjalan ini, detakan roda besi yang berputar diatas baja panjang tak berujung menemani perjalanan ku, menuju kota kelahiranku. Dengan irama pedagang asongan yang menjajakan dagangannya, dan udara yang pengap semakin membuatku kesal saja.
"Mas,,mau numpang tanya..."
Suara bidadari cantik yang memecah kekesalanku, begitu lembut di dengar.
"iya mbak mau tanya apa?
"kalau mau ke alamat ini, turunnya di stasiun apa ya mas?
Dengan menunjukan secarik kertas kepada ku, akupun melihatnya dengan seksama.
"Oh,,alamat ini sama dengan tujuan saya mbak, nanti mbak bareng aja sama saya, turun di Stasiun Kertosono."
"maaf mas sudah merepotkan".
"ahh,, nyantai aja mbak."
Ya Allah dari mana datangnya bidadari cantik ini, parasnya begitu menawan, balutan kain coklat yang menutupi rambutnya. Wajahnya bak bunga mawar yang mulai mekar, dengan aroma wangi khasnya yang begitu mengodaku untuk ingin tau siapa gerangan.
"Bolehkah saya duduk disini mas?
"Silahkan Mbak." Jawabku sambil bergeser dari bangku.
Terasa berdenyut kencang jantungku, panas dingin yang ku rasakan. Bidadari duduk di sebelahku, serasa ingin menjerit aaaaaaaaaaaaaa,,,,,, Seneng, grogi, salting semuanya ada pada ku sekarang. Ingin tahu siapa namanya, tapi aku ragu untuk melontarkan kata ku. Rasa gerogi ternyata membuat aku haus, ku ambil botol minuman yang terletak di meja kereta. Aku menawarkan pada Key, gadis cantik yang duduk disebelahku sekarang. Nama aslinya Keyla Kartika mahasiswi Fakultas Pendidikan semester 3 Universitas Negeri Surabaya, dia asli Surabaya, dan mau mengunjungi neneknya yang ada di kota Madiun.
Berharap aku bisa mengenalnya lebih dekat bahkan bisa menyelinap masuk di hatinya. Mungkin itu harapan yang terpendam buat ku.
"dari tadi aku sudah menceritakan tentang ku... sekarang aku ingin tahu tentang kamu? Tanya Keyla terhaadapku.
"ahhh ... gak ada yang special dariku,, hehee ."
"emang martabak apa, pake spesial segala..." jawabnya sambil tertawa kecil.
Gila gak menyangka ternyata selain cantik ia humoris juga, benar-benar aku dibuat kagum olehnya.
"oke-oke nama ku Andra Mahardika, aku bekerja di salah satu bank swasta di kota Surabaya, sekarang aku mau pulang ke kampung halamanku di kota Madiun... sudah cukup kan perkenalannya,, sekarang waktunya tidur perjalanan kita masih jauh lo Key," tegasku
"iya-iya Dra.."
Tak pernah ku sangka kami berdua cepat sekali akrab, dan tak tau mengapa juga aku begitu nyaman dekat dengan dia, padahal masih terbilang beberapa jam saja kami bertemu. Kenapa tangan ini begitu dingin, dan kenapa selalu ada perasaan kagum saat melihatnya. Apalagi saat ia tidur sekarang ini kepolosan terpancar di wajah manisnya. Sungguh cantik dirimu Key, kecantikanmu itu mampu membuat mengalami getaran cinta yang tak dapat terhitung dengan skala Richter. Huhh... aku hanya bisa menghela nafas.
Desiran angin yang masuk lewat jendela kaca, suara gemuruh dari pohon-pohon yang terlewati kereta dengan kecapatan maksimum, seakan menandakan malam semakin mencekam. Tiada lagi suara asongan dan gurauan penumpang dengan penumpang lainya hanya suara angin seram di luar sana. Cahaya mata mulai terasa redup, seakan sudah tak ada daya untuk melihat lagi, terasa penat dan lelah, rusukku terasa rapuh ingin segera rebahan di atas tumpukan kapuk yang nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Teenegers
Short StoryAku termotivasi dari seorang penulis sekaligus artis yang menginspirasi seperti Boy Candra, Maudy Ayunda, Febby Ristanty, motivasi saya untuk membuat cerita untuk seeorang yang ingin ku ceritakan disini tapi aku samarkan identitas asli, yang ku ceri...