Sahabat Yang Terpisah
"Pokoknya aku nggak mau digituin, Ra! Please!" teriakku keras.
"Oke, tapi kalau begitu pertemanan kita putus sampai sini!" teriak Gita tak kalah sengit.
Aku menyeringai, "Okelah, deal!"Yah, begitulah akhir persahabatanku dengan Gita.
Uuh, aku tak mau melihat Gita lagi, apalagi menyebutkan namanya! Sungguh, aku sangat-sangat-sangat jengkel padanya. Jika aku sudah bilang sungguh, artinya bersungguh-sungguh!Seperti saat ia mendorongku dari belakang sampai membuatku masuk rumah sakit, merebut boneka kesayanganku, mengejekku bahwa bajuku sudah kusam, padahal jelas-jelas bajuku baru saja dibeli, memfitnahku mencontek ketika aku mendapat nilai seratus...
Jari jemariku tidak cukup lagi menghitung kejahilan Gita. Aku sudah tahu betul wataknya. Sejak dulu, aku dan dia telah bersahabat akrab. Mulanya, ia masih baik denganku. Namun lama-kelamaan, sifat aslinya sudah mulai muncul. Tetapi sebagai sahabatnya, aku tetap sabar. Hingga suatu waktu, aku sudah tidak tahan dengan sikap kasarnya padaku.
Syukurlah, kabarnya sebentar lagi Gita akan pindah dari Bogor ke Solo. Aku berharap, akan menemukan sahabat yang lebih baik dari Gita...
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Teenegers
Short StoryAku termotivasi dari seorang penulis sekaligus artis yang menginspirasi seperti Boy Candra, Maudy Ayunda, Febby Ristanty, motivasi saya untuk membuat cerita untuk seeorang yang ingin ku ceritakan disini tapi aku samarkan identitas asli, yang ku ceri...