Titipan Manis Dari Sahabat
Oleh : Intan Syerully
Nurul, panggilan untuk seorang sahabat yang terpercaya buat Caca. Nurul yang kocak dan tomboy itu, sangat berbeda dengan karakter Caca yang feminim dan lugu. Mereka bertemu di salah satu asrama di sekolah mereka.
Saat dihari jadi Caca, Nurul pamit ke pasar malam untuk mengambil sesuatu yang sudah dipesan buat sahabatnya itu. Caca menyetujuinya, dia pun menunggu Nurul hingga tengah malam menjelang. Caca yang mulai khawatir terhadap Nurul menyusul kepasar malam, hingga dia melihat yang seharusnya dia tidak lihat . Apa yang dilihat Caca? Dan apa yang terjadi dengan Nurul?
"Aku luluuuuuus..." Teriak beberapa orang anak saat melihat papan pengumuman, termasuk juga Marsya Aqinah yang biasa disapa Caca.
"Ih...nggak nyangka aku lulus juga, SMA lanjut dimana yah?" Ujarnya kegirangan langsung memikirkan SMA mana yang pantas buat dia.
"Hai Ca, kamu lanjut dimana ntar?" Tanya seorang temannya
"Dimana ajalah yang penting bisa sekolah, hehehe" Jawab Caca asal-asalan
"Oooo...ya udah, aku pulang dulu yah"
"Yah, aku juga dah mau pulang"
Sesampainya dirumah Caca...
Caca memberi salam masuk rumahnya dan langsung menuju kamar mungilnya. Dalam perjalanan menuju kamarnya, dia melihat Ayah dan Ibunya berbicara dengan seorang Udstazt ntah tentang apa. Caca yang cuek berjalan terus kekamarnya. Tak lama kemudian Ibu Caca pun memanggil....
"Caca...Ayah ma Ibu mau bicara, cepat ganti baju nak"
"Iya bu, bentar lagi" Jawab Caca dari dalam kamarnya.
Akhirnya Caca pun keluar...
"Napa bu?" Tanya sambil duduk disamping Ibunya
"Kamu lulus?" Tanya Ibunya kembali
"Iya dong bu, nama Caca urutan kedua malah. Pasti Caca bebas tes kalo masuk di sekolah ternama deh" Jawab Caca percaya diri
"Alhamdulillah, ehm..." Ucapan Ibu terhenti sejenak
"Kenapa bu? Bukankah itu bagus?" Tanya Caca lagi sambil melihat Ibunya
"Gini nak, kamu dak mau masuk asrama?" Tanya Ibu Caca sangat hati-hati
"Loh ko' ada asrama-asramaan sih bu?" Ujar Caca yang tanggapannya tentang asrama kurang bagus
"Di asrama itu bagus Ca, bisa mandiri dan yang lebih bagus lagi bisa tinggal bareng teman-teman, tadi udstdz tadi ngomong kalo pendidikan agamanya disekolah asrama juga bagus" Kata Ayah Caca menjelaskan dan berusaha mengambil hati anaknya itu
"Yaaaah ayah, terserah deh" Ucap Caca pasrah tidak ada niat untuk melawan ayahnya tersayang
2 bulan telah berlalu, setelah mengurus semuanya untuk memasuki asrama...
Caca pun memasuki sekolah asrama yang telah diurus oleh Ayahnya, Caca berjalan di serambi-serambi asrama bareng Ayah dan Ibunya menuju asrama yang telah ditunjukkan untuknya. Akhirnya sampai juga....
"Ayah, ini asrama Caca?" Tanya Caca dengan raut wajah yang tidak setuju
"Iya, kenapa?" Jawab Ayah Caca dan kembali bertanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Teenegers
Short StoryAku termotivasi dari seorang penulis sekaligus artis yang menginspirasi seperti Boy Candra, Maudy Ayunda, Febby Ristanty, motivasi saya untuk membuat cerita untuk seeorang yang ingin ku ceritakan disini tapi aku samarkan identitas asli, yang ku ceri...