A STRANGE FEELING FROM BESTFREIND TO BESTFRIEND
Sebuah Rasa Aneh dari Sahabat untuk Sahabat Hari ini ku duduk diam di teras rumah. Di temani senja dengan hamparan langit jingga di hadapan. Serta semilir angin yqng menyejukkan, yang mampu menerbangkan sang pikiran untuk mengingat kenangan di masa lalu.
Yah. Kenangan itu. Kenangan tak terlupakan. Kenangan tentangnya. Kenangan dengan sebuah cerita yang dimulai 4 tahun yang lalu.
Baiklah. Ini aku. Seorang gadis kecil dengan berbagai macam problematika kehidupannya. Namaky May. 4 tahun yang lalu, tepatnya di 2013, aku resmi menjadi salah satu siswi SMA yang ada di daerahky. Aku resmi memasuki zona putih abu-abu. Aku resmi menjadi bagian cerita di masa putih ababu-abu. Masa yang katanya paling indah dan berkesan. Yah. Dan memang benar adanya. Aku membuktikannya.
Setelah hari terakhir MOPLS, kami para siswa baru bergegas mencari kelas baru kami. Dan yah, ku dapati namaku "Nur Maya Sari" tertera didepan kelas X.3. Ku coba mencari nama yang Latin. Dan Alhamdulillah, secara kebetulan akupun sekelas dengan dua orang teman SMPku.
Esoknya, aku datang dan masuk ke kelas dengan rona wajah penuh semangat. Namun suasana masih nampak asing. Hanya dua orang yang baru kukenali. Hal ini wajar terjadi di masa-masa awal seperti ini. Aku tak mempermasalahkannya dan aku pun menikmatinya.
Singkat cerita, kami menjalani hari-hari penuh semangat. Berminggu-minggu, aku sudah dekat dengan semua siswa dikelas. Dan berbulan-bulan setelahnya, diantara semua siswa pria yang dekat denganku, ada salah seorang diantaranya yang bisa dibilang "yang terdekat diantara yang dekat". Yah. He's my best friend. Namanya Wahdin. Entah bagaimana mulanya aku bisa sangat dekat dengannya. Mungkin karena seringnya kami ke sekolah disore hari, untuk sekedar bersih-bersih dan membenahi kelas. Maklumlah, wali kelas kami memang sangat teliti dalam urusan kebersihan dan keindahan kelas. Dan wajar saja, kelasnta selalu mendapat juara umum I pada lomba 7K tiap semesternya. Selain karena itu, mungkn juga karena terlalu seeing debate tidal jelas. Akhirnya selalu ada obrolan setiap hari. "Debat" disini dalam artian yang berbeda. Yang topiknya take jelas tentang apa. Yang didalamnya selalu ada tawa yang menyertai. Yah, mungkin karena itu. Mungkin.
Hari demi hari terlewati. Sejak itu, hariku selalu dipenuhi semangat yang tak pernah surut. Senyum dan tawa pun tak pernah pergi meninggalkanku sendiri. Hingga seiring berjalannya waktu, kuarasakan ada hal yang berbeda. Sangat berbeda. Aku selalu ingin berada didekatnya. Aku selalu ingin dia hadir di setiap bagian kecil dalam ceritaku. Dan yang pqling berbeda adalah ada sesuatu yang terjadi pada hatiku. Sesuatu yang membuatnya mengusir semangatku pergi, ketika ku melihat Wahdin dengan yang pain. Apa INI ? Aku tak tau. Seperti inikah rasa sebagai seorang Sahabat ? Tidal. Aku pun tak tau harus bagaimana memaknai rasa ini. seiring berjalannya waktu, kami semakin dan semakin dekat hingga rasa "aneh" itu bukannya menghilang namun justru kian tumbuh dan tumbuh. Setiap hari ku bercanda dengannya. Aku seeing membantunya mengerjakan tugas-tugasnya. Dia pun sering mengantarku saat pulang sekolah.
Hingga di suatu ketika, smangatku tiba-tiba hilang entah kemana. Senyum dan tawaku tak lagi ingin menemaniku sesering dulu. Ketika ku dapat fakta yang benar-benar mengejutkanku. Fakta bahwa dia menjalin hubungan dengan salah seorang teman kelasku, Ervi. Yah, entah kenapa ada sesak. Seolah oksigen menolak masuk ke tubuhku. Apa ini ? Wahdin adalag Sahabatku. Seharusnya aku pun bahagia. Tapi tidal. Yah, Tidal. Ini bukan rasa sebagai sahabat, tapi lebih dari itu. Sejak itu, sikapnya tetap tak berubah denganku, masih seperti yang dulu. Sedangkan aku ? Aku pun masih sama. Meski sebenarnya, di dalam hati, ku ingin menjauh dan menjauh, sebagai suatu cara untuk mengusir rasa "aneh" itu dari dalam hatiku. Rasa aneh yang takkan menjadi rasa manis di masa depan. Berbagai cara ku coba lakukan. Tapi tak pernah berhasil. Memang suatu hal yang sulit. Aku sekelas dengannya. Setiap hari bertemu dengannya. Dan dia tidak pernah gagal membuatku tertawa.
A Strange Feeling from Bestfriend to Bestfriend Karya Helvi Mei Sari Setelah sekian cara ku cpba lakukan, tak ada yang berhasil. Justru rasa aneh itu tak kunjung pergi. Sakin bertambahnya rasa aneh itu, semakin besar pula sesuatu yang seolah menyumbat saluran nafasku. Seolah menghalangi oksigen masuk ketubuhku. Sesak. Sakit. Namun tak tau dimana obatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Teenegers
ContoAku termotivasi dari seorang penulis sekaligus artis yang menginspirasi seperti Boy Candra, Maudy Ayunda, Febby Ristanty, motivasi saya untuk membuat cerita untuk seeorang yang ingin ku ceritakan disini tapi aku samarkan identitas asli, yang ku ceri...