Kembali ke Rumah

2.7K 37 0
                                    

Naraya hanya bisa pasrah mengikuti jalan cerita didunianya yang baru, sudah seminggu semenjak kejadian dirumah sakit pada akhirnya ia bisa terbebas dari perawatan rumah sakit yang meresahkannya. Dirumah sakit ia hanya sedikit berbicara pada perawat dan Bibi Sasaki, ia lebih pendiam.

Bibi Sasaki sangat sedih melihatnya sangat pendiam dan tak memberikan keluhan !, apakah ia kesakitan ?, apakah ia merasa senang atau sedih ?, apakah ia lapar ? Dan lainnya Naraya sama sekali tak memberikan keluhan apa pun, wajahnya datar tanpa Ekspresi.

Naraya pun masuk kekamar rumah yang menurutnya sangat asing, namun ia tak ada pilihan lain selain menurut. Anak laki laki itu tidak berada dirumah karena sekarang ia sedang sekolah karena pada hari ini adalah hari senin.

Bibi Sasaki pun masuk kekamarnya membawa air minum hangat, bubur serta obat yang di satukan didalam nampan, kemudian ia meletakkannya disamping Naraya yang sedang duduk membaca buku entah apa judulnya.

" Naraya , kamu makan yaa lalu minum obatnya , bibi akan ke super market untuk membeli bahan makanan. Kamu jaga rumah ya jangan lupa beristirahat !."

".............."

Sekali lagi Naraya tak menjawab Bibi Sasaki, ia sibuk membaca buku.
Bibi Sasaki pun keluar lalu menutup pintu kemudian menghela nafas.
Sesampainya super market ia hendak masuk namun tangannya kanannya di tarik oleh seseorang laki laki yang lebih muda darinya. Otomatis Bibi sasaki memutar badan.

" Yano ?, mengapa kamu disini ?." tanyanya sambil melepas tangan laki laki itu padanya.

" bagaimana keadaannya ?, aku diminta untuk membawanya segera !."

" siapa maksudmu Yano ?, yang kamu mau bawa itu Sano Atau Naraya ?." tanya nya dengan kesal.

" tentu saja Sano !, aku tidak punya banyak waktu !, jika tak segera dibawa maka Sano akan dibawa paksa tahu !."

" kamu kira aku peduli ?, keluarga macam apa yang menelantarkan anak gadisnya sendiri di kota seperti ini ?, dia dirumah sakit saja ayah dan ibunya tak ada menjenguk, lalu mereka mau membawa adik yang menyayanginya ?. Tentu saja aku tidak akan setuju Yano !."

" ini diluar dugaan ku kak !, jika tidak terpaksa mana mungkin aku akan melakukannya !, kumohon jangan mempersulitku !."

" tetap tidak akan ku biarkan jika Sano di bawa keluarga itu, aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika Sano berada di tangan orang tua seperti itu aku yakin pasti dia akan menderita !."

" aku tahu itu , tapi jika Sano tak dibawa kepada mereka, mereka akan mengirim orang lain untuk membawa paksa Sano dimana pun ia berada, aku hanya mengingatkan !."

Yano pun pergi meninggalkan Bibi Sasaki, lalu ia melanjutkan belanjanya meskipun ia tidak mood.

Beberapa menit kemudian ia telah selesai berbelanja kini ia sedang menuju kerumahnya.
Sesampainya dirumah ia melihat sepatu hitam milik Sano. Ternyata Sano telah pulang, namun ketika ia masuk ke gerbang rumahnya , ia melihat sano tengah mengintip dibalik didinding yang menuju halaman belakang.

Ternyata ia melihat Naraya sedang melatih ilmu bela diri dengan sebuah pedang kayu di halaman belakang. Sano sampai terkagum kagum melihatnya. Naraya melompat kesana kemari sambil menebas pedang kayu diudara. Ia bersalto kemudian ia kembali menebas pedang kayu itu. Bibi Sasaki juga kagum. Sejak kapan Naraya bisa selihai itu padahal ia tidak pernah melihat ia berlatih sebelumnya.

Mereka mengintip tak berakhir lama, Naraya menyadari bahwa ia tengah diintai.

" sampai kapan kalian akan mengintip seperti itu ?." ujarnya dengan ekspresi dan wajah yang datar.

Naraya pun melempar pedang kayu itu ke pinggir pohon blossom yang belum mekar, Sano memeluk kakaknya.

" kakak !, kakak hebat sekali !, tolong ajari aku dong !." kata nya dengan girang.

" benar Naraya kamu hebat !, ajari Sano juga dong agar dia hebat sepertimu !,, iyakan Sano ?."

" iya bibi hehehe."

" apa yang kalian bicarakan ?, aku tidak mengerti , aku tidak memiliki hal apa pun untuk mengajari seseorang." kata Naraya dengan Ekspresi datar, kemudian ia pergi kembali kekamar.

" bibi , sampai kapan kakak akan mengacuhkan ku seperti itu ?, aku tidak ingin kakak terus menerus seperti itu !."

" bibi tau kamu tenang saja!, tak lama lagi pasti kakak mu akan kembali menyayangimu asalkan kamu selalu ada disisinya mengerti ?."

" baik bi aku mengerti !."

****

Empity Space Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang