Yamazaki bersiap siap untuk ke panggung. Sano di tempatkan di barisan terdepan, ia seperti melupakan apa yang terjadi,namun faktanya tidak ia masih terpikiran mengenai kakaknya.
Akhirnya Konser dimulai dengan diawali musik yang membangun semangat penonton, di tambah dengan penampilan Yamazaki yang segar dan suara nya khas. Penampilannya sangat luar biasa, para penonton sangat bersemangat dan begitu juga dengan Sano.
Ternyata Naraya tidak pulang, ia menunggu di antara penonton. Ia sangat tidak nyaman sekali karena adanya desakan penonton dan berisik, sampai sampai ia menutup telinganya.
3 jam berlalu, akhirnya konser usai, namun penonton masih ramai karena belum puas untuk melihat Yamazaki, namun sayang keinginan mereka pupus.
Sano kini berada di tenda, dia sangat memuji muji penampilannya, dia juga mengatakan kalau ini pertama kalinya ia dapat menonton dari dekat. Setelah itu terdengar seperti ada yang berdebat.
" nona, penonton dilarang kemari !."
" aku hanya ingin menjemput adikku pulang !."
Yamazaki pun keluar bersama Sano, ternyata ia adalah Naraya.
" kakak ? , kakak disini ?."
" Sano, bibi pasti khawatir ayo pulang ." ujar Naraya.
" hei tidak perlu terburu buru , aku yang akan menghantarkan Sano nanti." kata Yamazaki
" tidak perlu !, dia adalah tanggung jawabku, kamu tidak perlu ikut campur !."
" mmm, baiklah kak, aku akan ikut bersama kakak !, maaf kan aku kak yama aku harus pulang." kata sano.
" ayo ."
Naraya pulang tanpa pamit pada Yamazaki, ia terlihat kecewa namun apalah daya, ia tak bisa berbuat apa apa.
Ketika ditengah jalan, ia merasakan kalau ada yang sedang mengawasi mereka berdua, kemudian setelah beberapa lama mobil mewah berhenti didepan mereka, mobil itu berwarna Silver, kemudian Seorang Laki laki setengah baya keluar bersama 2 orang berbadan besar dan berjas hitam. Mereka berdua seperti bodyguard pria setengah baya itu.
Ketika Sano melihat Pria setengah baya itu, Sano nampaknya ketakutan ia kemudian bergumam
" A......ayah ?."
Naraya Kaget, ternyata ia adalah ayahnya,kemudian Pria itu pun mendekati Sano dan berbicara padanya.
" Sano ?, apa kabarmu ?, dipastikan kamu tidak apa apa kan ?." kata Ayahnya sambil mengusap kepala Sano.
" a....aku...baik...baik saja ayah."
Sano sangat ketakutan, saking takutnya ia bersembunyi di belakang Naraya." mengapa kamu takut begitu Sano sayang ?, aku kan ayahmu. Ayo kita pulang bersama sama. Kita akan ke Tokyo sekarang."
" ma...maafkan aku ayah !, a..aku tidak mau ke Tokyo ! Aku mau bersama kakak !." kata Sano dengan tegas .
" mengapa kamu begitu keras kepala Sano. Di Tokyo kamu bisa memiliki apa saja !,sedangkan disini ......kamu akan sengsara !."
" tidak ayah aku tidak mau !."
Ketika mendengar penolakan tegas dari Sano, ayahnya langsung memerintahkan Bodyguardnya untuk membawa Sano dengan paksa. Ketika para bodyguard itu mencoba menarik paksa Sano, Naraya tidak diam saja , ia segera menendang mereka berdua sampai tersungkur kebelakang.
" jika dia tak mau jangan di paksa !, apa kalian semua tuli ?." kata Naraya dengan tatapan dingin.
" kamu !, sudah berani kamu melawan ayah Naraya !." Kata pria itu dengan marah dan nada tinggi.
" Cih ! , ayah ?, apa kamu pantas disebut sebagai ayah ?, kamu tidak pantas sekali dipanggil sebagai ayah !."
Dia sangat marah, ayah Sano itu pun mencoba menamparnya namun Naraya berhasil menangkis tamparan itu.
" aku tidak peduli siapa kamu !, kamu tidak pantas menjadi seorang ayah !, jika kalian mencoba untuk membawa sano dengan paksa !.... Kalian akan ku beri pelajaran !."
Emosi Ayah Sano tidak bisa di tampung lagi, segera ia memerintahkan Bodyguardnya untuk membawa Sano, tentu saja Naraya tidak main main, ia langsung menghajar mereka berdua sendirian dengan kekuatan yang ia punya, ia sampai mematahkan tulang bodyguard itu sampai ia tak bisa berdiri lagi.
Ayah pun terkejut melihatnya, ia tak menyangka Naraya akan sekuat ini. Padahal Bodyguard nya itu salah satu orang yang kuat namun dapat dikalahkan begitu saja oleh nya. Sano pun kagum melihat kakaknya mencoba untuk melindunginya.
" apa kalian masih keras kepala ?, hei kamu ( kepada ayah sano ), jika kamu mencoba untuk membalas dendam, hadapi aku langsung !, aku benar benar akan menghabisi orang orang yang mencoba menyakiti keluarga ku !!." tegasnya.
Ayah Sano diam tak berkutip, ia sekali lagi tak menyangka , perkembangan putrinya sepesat ini, ia pun berkata kepadanya .
" Naraya , apa kamu tidak menganggapku ayahmu ?."
" Cih !, dasar kamu memang sudah tua !, kamu sepertinya tuli !, kamu sama sekali tidak pantas disebut sebagai ayah !."
Naraya pun menarik Sano untuk pulang bersamanya, Lagi lagi ayah Sano terdiam tak menyangka melihat orang kepercayaannya tumbang seperti ini.
****
Click
Beep.....beeeb......beeeebbb
" halo ?, ada apa tuan ?."
" ku dengar adikmu sekolah di Ye Ran ! Apakah itu benar ?."
" benar tuan !. Apa yang harus kukerjakan ?."
" aku ingin adikmu mendekati Naraya putriku, pasti akan mudah untuk didekati karena dia sama sama seorang perempuan. Dan awasi dia dan berikan laporannya padaku setiap minggu !."
" baik tuan !."
" mengawasi Putrinya ?, apa tuan telah kekota ini ?."
****
Tap.....tap....tap......tap....Suara langkah kaki murid sekolah Ye Ran menuju gerbang ketika pagi hari pukul 8. Mereka begitu bersemangat entah kenapa.
Ternyata Naraya bersekolah Hari ini , ia berdiri didepan gerbang memerhatikan lingkungannya yang sangat berisik dan ramai.
" apakah ini yang disebut sekolah ?. Berisik sekali." gumamnya.
Ia pun melangkah masuk ke dalam gerbang. Kemudian masuk ke dalam gedung sekolah.
Kringg.....kring.....kring.....
Pembelajaran akan segera dimulai, para siswa masuk kedalam kelas, namun Naraya pergi ke ruang guru.
" selamat datang kembali Naraya , bagaimana kabarmu hari ini ?."
" baik guru."
" ( senyum ), bagus lah semoga kamu bisa terbiasa seperti dulu yaah."
Naraya masuk kelas, ketika ia masuk Uehara tiba tiba memeluk Naraya dengan erat sambil berkata
" selamat datang kembali Naraya !. Aku senang sekali kamu bisa kembali kesekolah ! Maafkan aku karena aku tidak menjenguk mu dari rumah sakit !."
Naraya melepaskan pelukan yang mengganggu itu kemudian ia langsung menuju kursinya, entah kenapa Naraya tahu tempat yang harus ia duduki, Uehara heran mengapa reaksinya begitu dingin.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Empity Space
General FictionDalam dimensi yang berbeda, gadis berusia 17 tahun masuk dalam kelompok Perampok yang meresahkan pemerintah, namun suatu ketika ia dikhianati oleh semua anggota perampoknya sendiri, ia dibunuh dengan cara diracuni. rohnya terbelenggu dalam kebencian...