Black Hole

1.1K 15 0
                                    

Sekali lagi Naraya melewati labirin hitam. Dan sekarang ia kembali ketubuh Naraya yang didunia lain. Ia diinfus dan di pakaikan alat bantu nafas. Ray, Sean, Uehara, Mizuki, Erika, Miura, kaneki, bibi Sasaki juga Sano berkumpul untuk melihat keadaannya.

Sudah 3 hari semenjak Naraya pingsan , tapi ia masih belum sadar juga. Perlahan lahan jarinya bergerak
, Sano melihat pergerakan tangannya.

" lihat, Tangan kakak bergerak !." ujar Sano.

Semua mata memandang tangan kanannya yang bergerak. Lalu perlahan lahan matanya pun terbuka. Naraya sudah siuman. Semua orang bersuka cita atas sadarnya Naraya.

Bibi sasaki pun segera memanggil dokter, ketika dokter memeriksanya ia mengatakan bahwa kondisinya sudah pulih kembali tidak ada konflikasi sedikit pun, ini suatu keajaiban kata dokter.

Naraya bangun dan melepaskan alat bantu nafasnya, karena ia merada tak membutuhkannya lagi.

" bibi.....sudah berapa lama aku disini ?." tanyanya.

" sudah tiga hari nak, bagaimana perasaanmu ?, apakah ada yang sakit ?." tanya nya sambil menggenggam tangannya.

" aku merasa baik bi !, aku ingin pulang !." kata Naraya dengan wajah yang seperti biasa, kaku.

"hmm.....dokter, apakah Naraya sudah bisa pulang ?." tanya bibi pada Dokter.

" tentu saja nyonya, Nona sudah bisa di pulangkan, tinggal istirahat dirumah saja !." kata dokter.

Naraya sudah diijinkan untuk pulang, mereka pulang bersama sama ke rumah Naraya. ketika sampai istirahat di kamar bersama teman temannya.

" Naraya untunglah kamu sudah baikkan !, aku sangat khawatir !." kata Uehara.

" aku minta maaf karena sudah merepotkan kalian."

" eh ?, tidak Naraya, kami melakukan ini karena kami sangat peduli denganmu !, jangan dijadikan beban." kata Erika.

" terima kasih semuanya !."

Mereka terus mengobrol bersama, namun Sean nampaknya sedikit berbeda, ia malah diam saja ketika mereka mengobrol. Padahal ia merasa lega kalau Naraya baik baik saja.

" syukurlah Naraya baik baik saja iya kan Sean !." kata Ray sambil menepuk pundaknya.

" a....aaa iya syukurlah hahaha..." kata Sean dengan canggung.

" hei Sean, sikap mu tak biasanya, ada apa ?."

" tidak aku hanya kurang sehat, sebaiknya aku pulang duluan !. Dah !."

Sean pun pergi tanpa pamit kesemuanya, mereka heran dengan sikap Sean yang akhir akhir ini aneh. Namun Naraya tak memperdulikan hal itu.

Meskipun Naraya sudah mulai banyak bicara kepada mereka, namun Naraya masih suka sendirian, oleh sebab itu Naraya tak merasa nyaman jika terlalu ramai dan berisik.

Disatu sisi Naraya sangat memikirkan Han.

****

Naraya menyendiri di kamarnya karena memikirkan banyak hal.

" masih banyak yang belum ku mengerti,mengapa aku bisa terlepar kesana kemari, tak ada buku yang menjelaskan mengenai ini !."

Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, malam semakin dingin. Tak ada yang bisa menjawab pertanyaannya , mengapa hal ini bisa terjadi.

Ia pun lelah memikirkannya hingga ia tertidur.

*****

Pagi hari kemudian, hujan turun dengan lebatnya. Membuat jalan sulit di lewati karena macet dan licin. Aktivitas sekolah terganggu karena banyak siswa yang belum datang.

Empity Space Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang