" apa kamu pernah di khianati teman yang kamu percayai ? Bahkan... Mereka mencoba menusukmu dari belakang, apa kamu pernah merasakannya?. " Kata Naraya sambil menatap mata Sean dengan kesedihan, mata Naraya seperti menanggung kesakitan yang luar biasa sehingga bisa dirasakan oleh batin Sean.
" a-apa ?."
" tanganku....sangat kotor...!, yang kamu kenal ini bukanlah dia yang sebenarnya!,, dia orang lain!, dan orang lain itu mengalami kematian yang menyakitkan!, dibunuh oleh teman yang dia percayai sendiri !!!." kata Naraya hilang kendali dan mengutarakan emosinya.
" Na-Naraya?, kamu kenapa?, aku tidak tahu apa yang kamu katakan ?." ujar Sean yang kebingungan dengan sikap Naraya yang aneh.
" kamu...... Tidak perlu tahu apa yang ku maksud, Sean. Jangan mengganggu urusan ku, yah...memang aku akan pergi ketokyo atas kemauanku sendiri, Bibi Sasaki dan Sano tidak tahu akan keputusanku. Kali ini saja.... Jangan.... Ikut campur. "
" tidak!, dengan tegas aku katakan kalau keputusan mu sangat salah, pikirkan lah perasaan keluarga mu yang sangat memperdulikan mu jika kamu pergi tiba tiba seperti ini, Naraya. " ujar Sean sambil mengenggam dan mengguncang kedua bahunya. Dan menatap matanya begitu mendalam.
" kamu...... Tidak tahu apa apa Sean, kamu tidak tahu alasanku, kamu tidak tahu tentang apa yang terjadi padaku!. "
" kalau begitu ceritakan lah apa yang terjadi sebenarnya kepadaku!. " Kata Sean menatap tajam kepada Naraya.
" baik!, akan ku katakan semua padamu !."
Naraya dengan tegas bersedia bercerita pada Sean, ia mengatakan semua yang terjadi mengenai dirinya yang ada di dunia lain, ia bercerita mengenai dirinya yang asli, sampai asal mula ia bisa masuk ketubuh Naraya Yuzumi.
Sean sangat terkejut dengan apa yang diceritakannya, ia tak tahu apa yang harus ia katakan. Sean percaya dan tak percaya dengan penjelasannya.
" apa sekarang kamu puas Sean, orang yang ada di hadapan mu ini... Bukan lah orang yang kamu kenal, dia orang lain, seorang Roh yang merasuki tubuh orang yang sudah mati!. "
" jadi... Naraya Yuzumi itu.... Telah tiada?. " ucap Sean yang berbicara terbata bata.
" yah!, dia sudah mati, kuharap kamu tidak menyebarkan hal ini pada orang lain meskipun itu bibi sekalipun. " ujar Naraya, sambil pergi meninggalkan Sean di atas Atab, Sean terdiam tak berkutik.
" apa yang harus ku lakukan?, aku..... Tidak ingin dia pergi.....!. "
*****
Sean berjalan Sempoyongan di koridor, sudah beberapa kali teman temannya menyapa namun Sean tak menghiraukannya.
" jadi... Dia bukan Naraya? Entah itu benar atau salah namun dimatanya tidak ada tanda kebohongan." ujar batinnya.
" akan tetapi, aku tidak ingin dia pergi begitu saja!. "
Langkah Sean terhenti ketika Ray datang menghampiri nya, Ray berjalan cepat kearah Sean.
" bagaimana? Sudah ketemu?. " tanya Ray..
"Yah, seperti yang kamu katakan. Aku......... Tidak akan membiarkan dia pergi tanpa pamit seperti itu, dia masih belum mengatakan alasannya !." ucap Sean kesal.
Lalu Sean pergi begitu saja dan mencari keberadaan Naraya, Sean sudah mencarinya kemana mana, ketika Sean sampai di halaman sekolah, terlihat Naraya yang tengah membaca sebuah buku. Sean berlari kearahnya. Dengan nafas terangah engah, Sean berdiri didepannya lalu menggenggam tangan kanannya lalu menarik sampai Naraya berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empity Space
General FictionDalam dimensi yang berbeda, gadis berusia 17 tahun masuk dalam kelompok Perampok yang meresahkan pemerintah, namun suatu ketika ia dikhianati oleh semua anggota perampoknya sendiri, ia dibunuh dengan cara diracuni. rohnya terbelenggu dalam kebencian...