Naraya sudah bersiap untuk melawan guru sombong itu, mereka sudah sama sama memakai seragam tanpa pelindung dan disiapkan pedang kayu. Pertandingan ini disaksikan oleh seluruh anggota Ekskul dan Sean. Sebelum bertanding Naraya membuat sebuah taruhan.
" sebelum kita bertanding , aku ingin pertaruhan !, dimana jika anda kalah , anda harus memilih berhenti menjadi guru, atau berlutut meminta maaf kepada Sano !." ujar Naraya yang sudah bersiap mengambil kuda kuda.
" kamu percaya diri sekali !, baiklah aku terima taruhan itu !, jika kamu kalah , adikmu harus keluar dari club, keluar dari sekolah dan kamu....harus mencium kaki ku !."
" aku terima !."
Sarada mencoba menghentikan taruhan itu.
" Sensei jangan membuat Taruhan yang merugikan Sano !."
" diam !."
Mereka pun menyiapkan kuda kuda mereka masing masing, mata Naraya begitu menatap tajam menatap mata lawannya , aura Naraya begitu mencekam seperti ingin menikam buruan, hal itu dapat dirasakan oleh Sean dari melihatnya saja, ia seperti melihat dirinya pada masa lalu saat ia hendak berkelahi dengan banyak orang dengan keadaan terkepung.
Hal ini juga dirasakan oleh Mizhusi
" ada apa dengan bocah ini ! Dia seperti sudah berpengalaman membunuh orang !." pikirnya
Tak lama kemudian pertarungan pun dimulai yang didahului oleh serangan Mizhusi yang mengarah pinggangnya !, namun Naraya dapat melihat pergerakannya sehingga ia mampu untuk menangkis pedangnya. Ketika menangkis Naraya menendang perut Mizhusi hingga terpental beberapa langkah !.
" lumayan juga kamu bocah , Heya !."
Ia menyerang lagi, kali ini ia menyerang kesegala Arah, Atas kepala, pinggang, dada lengan semuanya secara beraturan , namum serangannya kembali ditangkis lagi !, sekarang Keadaan pun berbalik.
Kini Naraya yang menyerang Mizhusi dengan sangat Brutal tak beraturan tapi pasti mengenai sasaran. Semua gerakannya hampir tidak dapat dilihat oleh mata karena Naraya bergerak begitu cepat, sehingga membuat Mizhusi selalu terkena serangan.
Naraya mundur beberapa langkah ketika ia berhasil menyerang Mizhusi dari segala arah dan
Brughhh........
Mizhusi tumbang begitu saja dengan banyak luka memar disekujur tubuhnya. Andai saja itu pedang asli ,mungkin ia tidak akan selamat.
Semua orang tak dapat mengedipkan matanya ketika melihat pertandingan itu !, Mizhusi kalah oleh seorang gadis yang dikatainya Bocah, semua nampak seperti tak percaya ! Namun hal itu tak terelakkan karena Mizhusi sudah kalah. Termasuk Sean.
" ti......tidak mungkin !, a......aku kalah ?." kata Mizhusi terbaring telungkup lemas yang seakan tak percaya kalau ia sudah di kalahkan.
" ku harap anda menaati pertaruhan !, aku sudah menang .....Sensei." kata Naraya kepadanya.
" kalian !, bawa guru kalian kerumah sakit sekarang !, jika kalian tidak mau guru kaliam cacat !." kata Naraya kepada seluruh anggota Ekskul.
Mereka menuruti perkataan Naraya dan langsung menggotong Mizhusi untuk dibawa kerumah sakit. Kini wajah Naraya begitu menyeramkan !, aura nya masih ada, namun Sano tiba tiba memeluk Naraya, dan akhirnya Naraya seperti semula lagi.
" kakak aku sangat khawatir denganmu !....kakak nekat sekali hiksss.. !." kata Sano sambil menangis.
" laki laki sejati tidak menangis Sano !, hapus lah air matamu , sekarang semua baik baik saja !." kata Naraya mencoba menenangkan Sano.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empity Space
General FictionDalam dimensi yang berbeda, gadis berusia 17 tahun masuk dalam kelompok Perampok yang meresahkan pemerintah, namun suatu ketika ia dikhianati oleh semua anggota perampoknya sendiri, ia dibunuh dengan cara diracuni. rohnya terbelenggu dalam kebencian...