Gadis itu berdiri di depan pintu loby sekolahnya menunggu seseorang datang dan membawanya pulang menuju rumah.
Dengan tangan yang diulurkan kedepan menyentuh rintik air hujan yang turun membawa ketenangan. Ia menarik napas menghirup aroma menenangkan yang hadir saat hujan seraya tersenyum.
"Udah main-main sama hujannya? " tanya seseorang yang tiba-tiba hadir disampingnya.
Gadis itu menarik kembali tangannya. Menoleh ke samping melihat kehadiran orang yang ia tunggu sejak tadi. Ia tersenyum.
"Masih belum nih. Belum basah semua" ucapnya seraya tersenyum geli.
"Yee dasar. Yaudah yuk pulang" kata seseorang tadi sambil melepas jaketnya lalu memasangkan di kepala mereka untuk menuju parkiran mobil.
"Aku lupa bawa payung" kata seseorang itu saat sudah sampai di mobil.
"Bilang aja kamu mau modus sama aku" jawab gadis itu sambil tersenyum.
"Adel aku nambah ya tingkat kepedeannya" kata seseorang itu sambil mencubit pipi gadisnya.
"Alvaro aku juga nambah ya modusnya" jawab Adelia.
***
"Del, nanti jam 7 aku jemput ya" kata Alvaro saat mereka sudah tiba di depan rumah Adelia.
"Mau kemana emang? " tanya Adel seraya melepas seatbelt yang ia kenakan.
"Temenin aku ke rumah Bobby. Clara ulang tahun" jawab Alvaro sambil memberikan jaketnya kepada Adel karena diluar masih gerimis.
"Oh Clara ulang tahun. Iya udah nanti ingatin ya" kata Adel sambil membuka pintu mobil.
"Iyaa. Yaudah aku pulang. Dah" pamit Alvaro. Adel mengangguk sebagai jawaban.
Adel masuk kerumahnya saat mobil Alvaro sudah tidak terlihat lagi. Sesampainya dikamar ia langsung menuju kamar mandi.
Adelia sangat bersyukur bisa mendapatkan hati Alvaro. Alvaro yang bersamanya bukanlah Alvaro yang bersama dengan perempuan lain. Alvaro bukanlah orang yang ramah terhadap siapapun. Ia hanya ramah dan menunjukkan sisi hangatnya pada orang-orang tertentu saja. Beruntung bukan si Adelia?
Tapi tunggu dulu. Bukan berarti jalan hubungan mereka mulus begitu saja. Banyak sekali tikungan dan rintangan yang harus mereka lewati. Hanya saja saat ini mereka masih dapat mengatasi.
Adel keluar dari kamar mandi setelah selesai membersihkan tubuhnya. Ia menuju meja rias dan mendudukkan diri di atas kursi yang ada didepan meja rias. Menatap nanar wajah nya.
"Aku kangen kamu ngel"
Adelia mengusap air yang keluar dari matanya. Segera ia beranjak mengambil handphone nya yang bunyi di atas kasur nya.
"Halo" sapa Adel
"Jangan lupa woy" jawab Alvaro disebrang sana.
"Iya bawel. Aku tutup ya. Bye see you" kata Adel sembari menutup sambungan telponnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Between Us
Подростковая литератураDi luar hujan turun lagi, dan aku rindu.