Bab 10 - Tidak Dianggap (?)

85 6 1
                                    

Acara Train To Exam sedang berlangsung di dalam aula sekolah, mereka semua terlihat menikmati. Banyak bakat-bakat yang ditampilkan dari para murid. Dan yang paling ditunggu-tunggu adalah penampilan Adelia. Mereka semua sudah tahu bahwa Adelia memiliki suara yang merdu, karena tahun lalu saat pensi Adelia tampil.

Adelia sedang ada di belakang panggung bersama Aneila, menunggu gilirannya dan Doni tampil. Ia mendengarkan musik dari ponselnya menggunakan earphone. Tubuhnya bergerak pelan mengikuti alunan lagu yang akan dibawakannya nanti.

Adelia cantik hari ini, ia mengenakan atasan hitam, jeans hitam, dan juga heels hitam yang membuat nya semakin manis.

Kepalanya mendongak saat melihat seseorang yang tiba-tiba hadir dihadapannya. Ia tersenyum lebar melihat Alvaro menghampirinya, menyodorkan minuman kepadanya. Adelia menerima dengan senang hati.

"Makasih pacar." ucapnya.

"Nyamuk lagi, gue." Aneila menampilkan wajah cemberut. Adelia terkekeh.

Alvaro hanya diam saja, tidak menjawab bahkan sekedar mengangguk juga tidak. Ia duduk di bangku sebelah Adelia. Masih dengan wajah datarnya.

Adelia melihatnya bingung, namun ia memaklumi. Alvaro kan memang seperti itu. Hanya saja akhir-akhir ini Alvaro sedikit manis, tetapi sepertinya saat ini ia kembali lagi.

Mereka saling diam. Adelia sebenarnya ingin mengajak Alvaro mengobrol, tetapi sepertinya Alvaro sedang tidak ingin berbicara. Jadi, Adelia mengurungkan niatnya dan mengajak Aneila mengobrol.

Panggilan dari atas panggung membuat Adelia menghentikan obrolannya dengan Aneila dan menoleh pada Alvaro, "Aku udah mau nampil, aku tinggal ya." ucap Adelia sambil berdiri dari duduknya.

"Semangat!" ucap Aneila.

Alvaro menoleh pada Adelia, lalu tersenyum singkat. Adelia membalas senyumnya lalu segera ke atas panggung. Disana sudah ada Doni yang duduk dan dihadapannya ada sebuah piano.

Adelia duduk dibangkunya, lalu Doni mulai memainkan pianonya dan mereka bernyanyi. Mereka membawakan lagu Location dari Khalid.

Semua penonton menggerakan pelan tubuh mereka ke kanan dan ke kiri mengikuti alunan lagu yang dibawakan Adelia dan Doni. Mereka seakan terhipnotis oleh penampilan dua anak manusia di atas panggung itu.

Suara Adelia dan Doni yang terdengar merdu dan permainan music dari Doni yang sangat indah. Ditambah lampu aula yang dimatikan dan ada sebuah lampu yang menyorot kepada mereka berdua. Para penonton pun tanpa di rencanakan menyalakan lampu senter dari ponsel mereka, memberikan kesan yang sangat romantis.

Alvaro yang tadinya berada di belakang panggung, entah dari kapan ia sekarang sudah ada di antara penonton. Menyaksikan penampilan Adelia, matanya tak terlepas dari mata Adelia. Sudut bibirnya sedikit terangkat keatas, sangat sedikit sehingga tidak ada yang dapat menyadari bahwa ia sedang tersenyum.

Adelia dan Doni menyelesaikan pertunjukan mereka dengan sangat baik dan maksimal. Para penonton memberikan tepukan yang sangat gemuruh. Senyum Adelia mengembang saat melihat Alvaro berada diantara penonton.

Adelia segera turun dari panggung setelah mengucapkan terima kasih. Menghampiri Alvaro yang sudah berada di belakang panggung lagi. Aneila entah kemana.

"Gimana penampilan aku tadi?" tanya Adelia kepada Alvaro.

Alvaro mengusap kepala Adelia, "Emangnya reaksi penonton tadi belum menggambarkan penampilan kamu gimana?" Alvaro kembali bertanya dengan senyumannya, senyum yang lebar kali ini.

Rain Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang