"Adelia, cini. Tanan yayi-yayi dong... Aku capek tau."
"Hahaha, ayo dong Ngel, cepetan. Kamu lama banget sih, aku tinggal nih."
"Aduh. Aduhh cakit aduh."
"Cupu banget sih, pake jatoh segala. Sini buruan berdiri."
"Jaat anet cih."
"Ayo buruan. Aku laper nih mau makan."
"Tanan cepet-cepet dong, Adel. Aku kan capek."
"Huu dasar lemah. Penyakitan huu."
Angelia menahan air matanya yang hendak terjatuh karena ejekan Adelia.
"Angel!!!" Adelia terbangun dari tidurnya. Wajahnya pucat, tubuhnya panas dingin dan mengeluarkan banyak keringat. Napasnya terengah-engah.
Adelia menangkup wajahnya sendiri. Tubuhnya turun naik dan ia mulai terisak. Beberapa hari ini ia selalu memimpikan Angel, saudari kembarnya.
Tok tok tok
"Adelia, kamu gak sekolah?" terdengar suara ketukan pintu lalu setelahnya suara Gaga.
"Del, udah jam 6 lewat." ucap Gaga lagi.
Adelia bergeming, ia masih memikirkan mimpinya beberapa hari ini.
Ceklek
Suara pintu dibuka yang terdengar kali ini, karena Adelia tak kunjung membuka pintunya, maka Gaga membuka sendiri.
Saat pintu terbuka, yang ia lihat pertama kali adalah kegelapan. Hanya lampu tidur yang menyala dan .....
"Astaghfirullah, setan." teriak Gaga.
"Woi, setan pergi lu. Jangan ganggu adek gue!" Gaga terus berteriak, namun yang dilihatnya diatas kasur Adelia tidak juga pergi, malah terdengar suara isakan yang bertambah nyaring.
"Woi, lu setan apa bukan sih? Jawab gue, kek." Suara Gaga memelan kali ini, ia memberanikan diri mendekat. Saat ia sudah sangat dekat dengan kasur, tiba-tiba saja yang dilihatnya langsung memelukanya dengan erat dan suara tangisan semakin nyaring.
Gaga yang tidak siap hampir saja terjatuh kebelakang, ia berteriak karena terkejut.
"Bang Gagaaaaa" Adelia menangis sekencang-kencangnya di pelukan Gaga. Gaga menghela napas lega. Ia pikir tadi itu setan, ternyata adiknya sendiri. Gaga memang terlalu.
"Kamu kenapa dah? Abang kira kamu setan." tanya Gaga.
Adelia menabok bahu Gaga, "Abang jahat banget sih. Nyalain dulu itu lampunya." perintah Adelia.
Gaga bangkit dari duduknya, lalu menyalakan lampu yang berada di dekat nakas. Lalu ia kembali duduk disamping Adelia dan menanyakan kembali, penyebab adiknya ini menangis.
"Aku mimpiin Angel bang. Beberapa hari ini aku selalu mimpiin dia bang. Dan di dalam mimpi itu kejadian yang memang pernah aku alamin bang." jelas Adelia sambil terisak.
Gaga terdiam mendengar penjelasan singkat Adelia. Angelia. Ia merindukan adiknya itu.
"Aku jahat banget sama Angel bang. Aku selalu nyakitin dia bang."
Gaga tersadar, ia lalu memeluk Adelia. Gaga memejamkan matanya, mencoba mengurangi rasa sesak yang juga dirasakan Adelia sekarang.
"Aku kangen Angel bang. Aku pengen dia ada disini." ucap Adelia lagi.
"husstt. Udah yaa. Jangan nangis lagi. Abang juga kangen sama Angel." Gaga mengeratkan pelukannya dan mengelus pelan rambut Adelia. Ia mengecup kening Adelia. Hal yang selalu ia lakukan disaat keadaan Adelia sedang buruk.