Bab 17 - Ujian & Sikap manis Alvaro

51 4 0
                                    

Aku menyukai sikapmu yang sederhana itu, manis kurasakan dan sangat berarti bagiku. Terima kasih, sayang.

***

Malam ini Adelia tidak keluar dari kamarnya. Bukan, ia bukan sedang galau. Justru beberapa hari ini, sejak ia, Alvaro, dan Beatrice pulang bersama, Alvaro semakin menunjukkan sikap manisnya pada Adelia.

Sekarang Adelia sedang berkutat dengan buku-buku pelajaran yang berserakan di atas kasurnya. Tadinya, ia belajar di meja belajar. Tapi, karena merasa lelah duduk ia memutuskan untuk melanjutkan kegiatannya di atas kasur.

Adelia mengucek matanya lelah dan menguap. Wajahnya terlihat sangat lelah. Ia belajar sangat giat untuk menghadapi ujian yang akan dilaksanakan besok. Sampai-sampai ia melupakan waktu makannya. Untung saja Gaga selalu mengingatkannya untuk makan. Kalau tidak, bisa dipastikan Adelia tidak bisa mengikuti ujian besok karena maagnya kambuh.

"Del?" panggil Gaga diluar kamar.

"Apa bang?" teriak Adelia dari dalam kamarnya.

"Belum tidur?" tanya Gaga.

"Belum."

Gaga membuka pintu kamar Adelia yang tidak terkunci. Ia masuk ke dalam lalu merebahkan diri diatas kasur. Adelia berdecak sebal karena buku-buku nya di tindihi Gaga.

"Abang minggir, itu buku aku jangan di tindihin dong." ucap Adelia sambil menariki bukunya yabg ditindihi Gaga.

"Kamu itu udah belajar dari tadi sore. Sekarang udah jam sebelas malem. Udahan deh belajarnya." Gaga bangun dari tidurnya.

Adelia menjawab dengan mata yang masih terfokus pada bukunya "Iya ini dikit lagi selesai." ucapnya.

"Yaudah, abang keluar dulu."

Saat Gaga sudah sampai di ambang pintu, suara Adelia menghentikan pergerakannya.

"Bang."

Gaga menoleh "Apa?" tanyanya.

Adelia menggigit bibirnya, lalu berkata "Kita kapan ke makam Angel?" tanya Adelia pelan.

Gaga terdiam sesaat, lalu ia menatap teduh Adelia. "Selesai kamu ujian, gimana?"

Adelia mengangguk pelan sebagai jawaban. Setelah itu Gaga keluar dari kamarnya dan Adelia menyimpuni buku-buku nya yang berserakan.

***

Waktu menunjukkan pukul 06.30 dan mobil Alvaro sudah bertengger di halaman rumah Adelia. Alvaro menghubungi Adelia untuk memberitahu bahwa ia sudah ada di depan rumah Adelia.

Beberapa menit kemudian, Adelia keluar dari rumah nya dan berlari ke arah mobil Alvaro dengan tangan yang menenteng sepatu sekolahnya.

Adelia membuka pintu mobil, meletakkan sepatunya dibawah dan langsung menjatuhkan diri ke kursi mobil.

"Huh. Udah lama nunggu nya?" tanya Adelia sambil mengibas-ngibaskan sebelah tangannya ke arah wajahnya dan sebelah tangannya lagi mengatur AC agar suasana mobil menjadi lebih sejuk.

Alvaro menjalankan mobilnya dengan pelan lalu menjawab pertanyaan Adelia. "Enggak juga. Kamu kenapa keringatan?"

Tiba-tiba Adelia terkekeh sendiri. Alvaro menengok sebentar dan mengerutkan keningnya bingung. "Tadi aku dikejar-kejar sama bang Gaga hehe."

"Kenapa?" tanya Alvaro.

"Dia siapin aku sarapan sandwich tapi isinya dikit, aku nolak. Aku maunya sandwich punya dia yang banyak isinya." Adelia menjeda sebentar.

"Terus kita debat. Selama kita debat, tangan aku diem-diem ambil sandwich nya dia. Terus aku makan tepat di depan mukanya waktu dia lagi ngomel-ngomel. Yaudah dia kejar-kejar aku. Selama dia kejar aku, aku sambil makanin tuh sandwich nya. Hahahaha." lanjutnya dengan tawa yang lepas.

Alvaro yang mendengar penjelasan pacarnya itu hanya bisa geleng-geleng. Kelakuan dua kakak beradik itu memang ajaib.

"Lain kali kalo makan jangan lari-lari. Gak baik." nasehat Alvaro pada Adelia.

Adelia menoleh pada Alvaro, ia mengulum senyumnya. Lalu berkata bahwa ia tidak akan melakukan hal itu lagi sambil mencubit pipi Alvaro dengan gemas.

Saat tiba di lampu merah, Adelia berniat untuk memakai sepatunya. Maka ia menunduk dan ...

Dukk

"Aw!!" Adelia berseru.

"Aduh sialan." omelnya sambil memukul dashboard mobil di hadapannya.

"Pelan-pelan, Del." Ucap Alvaro dan Adelia mengerucutkan bibirnya.

"Pasti disumpahin bang Gaga nih!" Adelia menebak-nebak.

"Bukan disumpahin tapi karma tuh." ralat Alvaro.

"Ish kamu tuh. Bodo ah. Sakit kepala aku." Adelia menjadi sebal.

Tepat saat lampu berwarna hijau, Alvaro kembali melajukan mobilnya dan sebelah tangannya terulur untuk mengusap kepala Adelia dengan lembut.

Adelia yang tidak menyangka Alvaro akan melakukan itu membuka mulutnya terkejut. Lalu mengulum bibirnya menahan untuk tidak berteriak kesenangan. Perlakuan Alvaro mengundang semburat merah di pipi Adelia.

Kini, Adelia dan Alvaro sudah sampai di sekolah. Mereka berjalan beriringan di koridor. Alvaro dengan gaya cool-nya dan Adelia dengan gaya ceria-nya.

Sepanjang jalan Adelia disapa oleh orang-orang yang kebetulan mengenalnya dan ia balas dengan sapaan ramah khas-nya. Alvaro pun disapa, tetapi seperti yang kalian tahu Alvaro tidak membalas sapaan itu. Senyum saja tidak.

Hingga hampir sampai dikelas Adelia, Fahmi datang menghampiri mereka dengan senyuman dan sapaan. Hal itu membuat Alvaro dan Adelia menghentikan jalannya.

"Hai, Del, Al" sapanya.

"Hai ka." Balas Adelia dengan senyuman yang tidak hilang dari wajahnya. Lalu ia melirik Alvaro dengan ujung matanya. Yang ia lihat Alvaro hanya diam dengan ekspresi datarnya.

"Gimana persiapan ujian nya nih?" tanya Fahmi pada mereka, lebih tepatnya pada Adelia.

Adelia menoleh pada Fahmi "Ya gitu ka, hehe." jawab Adelia. Lagi-lagi Alvaro hanya diam.

"Yaudah. Semangat ya ujiannya." Fahmi menepuk kepala Adelia pelan. Lalu beralih menepuk ramah pundak Alvaro.

"Iya ka." ucap Adelia pelan. Adelia jadi canggung sendiri, karena Fahmi berani bersikap seperti itu kepadanya di depan Alvaro.

Lalu Fahmi tersenyum dan pergi. Dan mereka kembali melanjutkan perjalanan. Alvaro mengantar Adelia terlebih dahulu, lalu ia menuju kelasnya.

Namun, sebelumnya Alvaro menyempatkan diri untuk membisiki empat kata di telinga Adelia. "Jangan baper ke Fahmi." lalu ia pergi.

Adelia terdiam sesaat. Lalu tertawa bahagia saat tersadar apa yang baru saja dikatakan Alvaro. Rupanya Alvaro menahan cemburu nya tadi.

***

Hai kembali lagi hehe.

Maaf sedikit.

Tinggalkan vote dan komen yaaa karena itu berpengaruh dengan mood aku untuk lanjutin wkwk

Thanks for reading ❤🙏

Rain Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang