[PART 20]

534 54 0
                                    


Seharusnya Eun Joo tak mengulur waktu lebih lama jika pada akhirnya ia harus pergi. Sekarang ataupun nanti, akan sama juga. Pada akhirnya, ia hanya akan memberikan luka lewat kepergiannya. Meninggalkan Kim Jae Joong sebagai seorang pecundang dan pengkhianat. Sejujurnya, ingin sekali ia menepati janji pada pria itu untuk tidak meninggalkannya. Sayang, janji itu ia ikrarkan sebelum mengetahui kenyataan pahit yang begitu mengguncangnya.

Setelah ingatannya kembali dengan sempurna, diam-diam Eun Joo mendatangi kediaman keluarga Han dengan diantarkan oleh seorang sopir. Bukan untuk menemui Hye Mi. Nyalinya terlalu kerdil untuk menemui adik tirinya. Sengaja ia memilih waktu siang, di mana ia tidak akan bertemu dengan Hye Mi.

Awalnya Eun Joo berencana untuk memaksa kepala pelayan, Seo Ahjumma, untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya pada malam ia mengalami kecelakaan. Namun, tak disangkanya, wanita paruh baya itu justru dengan sendirinya menceritakan kisah itu begitu melihat kedatangan Eun Joo.

"Maaf, Nona Eun Joo. Sejujurnya, saya tidak ingin menyembunyikan kejadian ini. Saya hanya ingin menceritakannya saat ingatan Nona telah kembali. Bahkan sampai saat ini, tidak seorang pun pelayan rumah ini yang memberikan kesaksian yang sebenarnya pada polisi."

"Kenapa? Apa karena Hye Mi yang memaksa kalian untuk tutup mulut?" tanya Eun Joo yang memasang ekspresi datar.

Wanita itu menggeleng cepat. "Kami sudah bersepakat untuk menutupinya. Termasuk rekaman CCTV itu, kepala keamanan rumah ini sengaja menghapusnya. Kami yang selama ini tinggal bersama Nona Hye Mi, tahu bahwa hal itu tidak sengaja ia lakukan. Nona Hye Mi bukanlah orang yang seperti itu. "

"Seperti apa maksudmu?"

*****

Malam itu semua pelayan di rumah besar itu tahu, akan terjadi sesuatu. Saat tiba-tiba terdengar teriakan Nona Muda mereka di kamar ibu tirinya, meskipun tak ada yang berani mendekat, sebagian dari mereka bisa mendengar ucapan Hye Mi.

"Jadi Eun Joo adalah kakak tiriku?" suara Hye Mi mendadak lirih, hampir serupa bisikan, padahal sebelumnya berteriak histeris. Tanya itu seperti gumaman untuk dirinya sendiri, meski ibu tirinya berdiri tak jauh darinya.

"Tidak, bukan kakak tiri. Tapi, ternyata dia anak kandung ayah." Setelah menggumam tak jelas, mendadak perempuan itu tertawa keras.

Sementara wanita paruh baya itu masih mematung sembari menatap heran putri tirinya. Beberapa detik berikutnya, ia terkejut saat tiba-tiba mendapat tatapan tajam Hye Mi. Mata lebar yang biasanya berbinar ceria itu menyorot tegas, mengantarkan amarah.

"Siapa kau sebenarnya?"

Baru kali ini seorang Goo Seung Mi dibuat tak berkutik hanya dengan suara rendah dan tatapan mata. Terlebih, itu hanya oleh gadis polos dan lemah seperti anak tirinya. Bibirnya entah kenapa tak mampu bergerak untuk menjawab.

"Apa yang kau inginkan dari ayahku? Kupikir dengan membiarkanmu bertemu pria itu dan memberikan uang sebanyak dan sesukamu padanya, kau tidak akan macam-macam. Kupikir dengan membiarkanmu berpura-pura memerankan ibu tiri yang baik, semuanya akan baik-baik saja. Tapi, apa ini?" tangan Hye Mi mengacungkan kertas berisi hasil tes DNA yang tak sengaja ditemukannya di rak perpustakaan pribadi ayahnya.

Kedua mata Goo Seung Mi membeliak kaget. Wajahnya mulai memucat. Jadi, selama ini perempuan polos ini berpura-pura tidak tahu. Kenapa? Pikirnya, mana mungkin Hye Mi diam saja dan masih bersikap begitu baik dan terlihat menyayanginya layaknya kepada ibu kandung, padahal dia tahu pasti wanita itu telah menipunya.

"Kenapa? Kau pikir aku tidak tahu apa yang selama ini kau sembunyikan? Kau pikir aku percaya dengan aktingmu?" Hye Mi tersenyum sinis, seolah tahu apa yang tengah dipikirkan ibu tirinya. "Aku hanya ingin tahu, sejauh mana kau akan bertindak. Dan ternyata, kau benar-benar mengejutkan. Anakmu itu, ternyata anak kandung ayahku. Apa sekarang kau sedang membalas dendam karena ayah dulu menelantarkan kalian?"

Marrying Cinderella's Stepsister (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang