[PART 19-b]

492 50 0
                                    

Ngejar deadline cuyyy... Makanya update cepet 😁
September ceria udah mau berlalu, tinggal beberapa hari, jadi cerita ini harus tamat.

Fighting!!! 💪

-----------------------------------------------

Senyum Hye Mi dalam iklan itu seolah memantik ingatannya. Mengembalikan semua memori secara utuh. Hingga... ketika semua kejadian malam itu berhasil diingatnya, tubuh Eun Joo menggigil. Dia melemas. Pandangan kosongnya selaras dengan kinerja otaknya yang seketika berhenti.

Ingatan itu membuatnya terguncang.

*****

Eun Joo menghela nafas dengan keras. Matanya memandang sebal pada kertas-kertas berisi laporan hasil pra-klinis itu. Biasanya, ia akan bersemangat menelaah laporan penelitian farmasi dari proyek yang dipimpinnya. Tapi hari ini, ia ingin menyudahi dulu. Dia ingin segera pulang. Lalu, menghabiskan malam bersama suaminya.

Mengingat itu, seketika pipi Eun Joo bersemu dan bibirnya memerekah senyum. Terlebih, saat--kebetulan sekali--pria yang sedang dipikirkannya menelepon.

Jae Joong memanggilnya "Yeobo" lagi. Menambah lebar senyum di bibirnya.

"Kamu tidak lupa janji kita malam ini kan? Kapan kamu pulang?"

"Sebentar lagi. Aku harus membaca laporan penelitian ini dulu untuk meeting besok pagi."

"Baiklah. Nanti Pak Jung akan menjemputmu. Cepat pulang ya?"

Eun Joo mengangguk. "Oh. Aku akan segera menyelesaikan ini dan langsung pulang."

Setelah telepon ditutup, Eun Joo melanjutkan pekerjaannya dengan laporan itu. Baru sebentar ia berkonsentrasi pada kertas di tangannya, teleponnya kembali berbunyi. Kali ini sebuah pesan masuk.

Dari ibunya. Kening Eun Joo berkerut. Tak biasanya ibunya mengirimkan pesan singkat karena lebih suka langsung menelepon.

Eun Joo, Eomma pergi. Kau tidak perlu mencariku. Aku tidak bisa tinggal bersama perempuan itu lagi. Dia sangat menakutkan. Kalau kau bisa, bertahanlah, Eun Joo-ya. Eomma yakin, kau perempuan yang kuat.

Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba ibunya pergi? Tanpa dirinya?

Eun Joo langsung menghubungi ibunya. Namun ternyata ponselnya tidak aktif. Sepertinya, memang sengaja dimatikan karena pasti tahu kalau Eun Joo akan menanyakan maksud pesan itu.

Kemudian Eun Joo memutuskan untuk menelepon rumah kediaman keluarga Han. Untunglah, teleponnya segera diangkat.

"Apa yang terjadi? Kenapa Eomma pergi dari rumah?"

Pelayan yang menerima teleponnya terdengar gugup. Ucapannya tidak jelas.

"Cepat jelaskan padaku!" bentak Eun Joo tak sabar.

"Uhm, itu Nona... Nyonya tadi... Dengan Nona Hye Mi. Itu..."

"Apa? Kenapa dengan Hye Mi?"

"Maaf Nona, tapi sebaiknya Anda datang ke sini segera. Nona Hye Mi terlihat sangat kacau."

Tanpa menjawab permintaan pelayan itu, Eun Joo langsung menutup telepon. Tangannya langsung menyambar tas dan berlari menuju lift. Dengan tergesa ia keluar dari kantor, menghentikan taxi yang lewat di depan gedung itu.

Di dalam taxi, perasaan Eun Joo tidak bisa tenang. Dalam keadaan gelisah, ia menerka apa yang terjadi. Kenapa ibunya sampai meninggalkan rumah itu sendiri? Apa yang terjadi antara ibunya dan Hye Mi?

Marrying Cinderella's Stepsister (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang