[Part 2]

913 55 0
                                    

Perlahan, kedua kelopak mata Kim Jae Joong mulai terbuka. Dia mengerjapkan matanya beberapa kali karena terpaan sinar matahari pagi yang berhasil menembus kaca jendela kamarnya. Setelah diam beberapa saat, dia bangkit menuju kamar mandi. Beberapa menit kemudian dia sudah keluar dari kamar mandi dan segera mengenakan pakaian kasualnya. Kaos putih berkerah V dengan lengan panjang dan celana panjang longgar.

Sebelum melangkah keluar kamar, dia sempat melihat sofa yang semalam menjadi tempat Han Eun Joo berkutat dengan dokumennya. Kini sofa dan meja itu sudah bersih dari lembaran kertas yang berserakan dan tumpukan dokumen. Dia menuruni tangga dan berjalan ke dapur.

Di situ rupanya. Han Eun Joo sudah duduk di meja makan yang terletak berdekatan dengan dapur. Jangan lupakan dengan penampilannya yang rapi dan sudah siap berangkat ke kantor. Jjinja, dia memang wanita robot yang tidak kenal lelah, gumam Kim Jae Joong dalam hati. Sambil membuat kopi, dia melirik Han Eun Joo. Istrinya itu sedang sibuk dengan PC tablet.

Sampai Kim Jae Joong duduk di depan Han Eun Joo dengan satu mug kopi dan dua potong roti bakar buatannya tadi, perhatian istrinya masih terpusat pada layar tab itu. Dia sedang membaca sesuatu yang sangat penting hingga tidak menyadari keberadaan suami di hadapannya.

"Sudah sarapan?" tanya Kim Jae Joong akhirnya. Dia mulai bosan dengan kebisuan mereka.

Han Eun Joo mendongak dari layar tabnya, dan melihat Kim Jae Joong yang sedang menyesap kopinya. "Aku sedang sarapan." Han Eun Joo menunjuk segelas air yang ada di depannya dengan dagunya.

Air apa itu? Itu yang dimaksudnya sarapan? Kim Jae Joong melihat segelas air agak kecokelatan itu dengan pandangan aneh. "Air apa itu?"

"Air madu dengan perasan lemon," jawab Han Eun Joo tanpa mengalihkan tatapan dari layar tabnya. "Apa aku harus membuatkanmu sarapan?" Oh, bagaimanapun juga dia adalah seorang istri.

"Tidak perlu. Aku bisa membuatnya sendiri." Hanya sarapan roti dan kopi, Kim Jae Joong memang terbiasa membuatnya sendiri. Dia sudah terbiasa memasak sendiri makanannya semenjak kuliah di London. Hidup sendiri di negeri asing membuatnya terlatih untuk hidup mandiri.

Di apartemennya ini, tugas Seo ahjumma sebagai asisten rumah tangga adalah membersihkan rumah dan mencuci baju. Makanya, Seo ahjumma hanya akan datang untuk mengerjakan tugasnya itu lantas pulang.

Han Eun Joo mengangguk. Dia menyudahi kesibukannya pada PC tabletnya dan memasukkan gadget itu kedalam tas kantornya. Dia lalu meraih gelas air lemon-madunya yang tersisa spertiganya dan meneguknya hingga tandas.

"Aku berangkat dulu." Setelah pamit, Han Eun Joo langsung beranjak pergi diikuti tatapan Kim Jae Joong yang tak lepas darinya.

"Benar-benar wanita aneh," gumam Kim Jae Joong kemudian tersenyum tipis.

Begitu selesai dengan sarapannya, Kim Jae Joong kembali ke kamarnya dan berganti baju. Mengenakan kemeja putih dan celana bahan berwarna hitam. Setelah mengikat dasi merah maroon, dia menutupi kemejanya dengan jas hitam. Dia mematut diri di depan cermin besar. Tubuh tegapnya terlihat semakin mempesona dengan setelan jas hitam itu.

Tidak sampai tiga puluh menit, Kim Jae Joong sudah sampai di perusahaannya, Golden Rise Group. Dia kini duduk di kursi presdir. Mulai sibuk meneliti laporan keuangan perusahaan.

Terdengar suara ketukan pintu di ruang besar yang hening itu. Tanpa menunggu izin sang presdir, seseorang yang mengetuk tadi langsung masuk. Sementara Kim Jae Joong tidak mengalihkan perhatiannya dari laporan yang dibacanya. Dia paham betul siapa orang yang kini telah duduk di seberang mejanya ini. Park Jun Su, sahabat sekaligus sekretarisnya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Park Jun Su. Dia benar-benar tidak memiliki sopan santun terhadap atasan.

"Tentu saja bekerja. Apa lagi?" jawab Kim Jae Joong santai, dia sama sekali tidak menghiraukan ketidaksopanan sekretarisnya itu.

Marrying Cinderella's Stepsister (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang