“Berhentilah menelepon!” suara kencang Kim Jae Joong berulang kali terdengar.
Dari balik kemudinya, dia sedang menerima telepon menyebalkan dari sekretarisnya melalui handsfree. Sudah ketiga kalinya Park Jun Su meneleponnya semenjak tiba di Jeju airport, hanya untuk memastikan rencana mereka berjalan lancar. Padahal bosnya itu sudah mengerti betul rencana mereka dan tahu apa yang harus ia lakukan.
“Kalau kau terus mengganggu, rencana ini bisa gagal. Bisa-bisa reporter itu curiga,” lanjut Kim Jae Joong. Suaranya tidak sekeras sebelumnya. Dia tahu benar kalau saat ini ada reporter yang tengah membuntutinya. Mobil di belakangnya, pasti ditumpangi oleh reporter itu.
“Baiklah. Ingat, kalian harus bermesraan di depan umum.”
“Bocah sialan ini! Sudah puluhan kali kau mengingatkanku. Kau pikir aku sebodoh itu untuk melupakannya? Awas saja kalau kau masih meneleponku terus!” begitu selesai menggertak, Kim Jae Joong memutuskan sambungan telepon itu secara sepihak. Rasanya ingin sekali ia menonaktifkan ponsel, jika saja ia tidak harus memedulikan telepon penting terkait bisnisnya.
Sementara Kim Jae Joong yang semenjak tadi uring-uringan, Han Eun Joo justru tenang tak terusik. Dia selalu sibuk dengan PC tabletnya. Membaca serius artikel dan jurnal kesehatan yang sudah menjadi konsumsi rutinnya setiap hari. Seolah dia benar-benar tidak peduli pada urusan pria di sampingnya. Tapi kenyataannya memang begitu. Dia ingin segera mengakhiri rencana konyol ini dan kembali ke Seoul. Kembali pada pekerjaannya.
“Bisakah ini selesai dalam sehari?” tanya Han Eun Joo tanpa melihat lawan bicaranya yang sedang fokus pada jalan.
Di depan mereka, jalanan itu memang tidak seramai di Seoul. Tetapi Kim Jae Joong sebagai pengemudi tidak begitu mengenal arah lalu lintas di Jeju. Dia memang sengaja memilih untuk mengemudi sendiri. Hanya untuk menampakkan kesan bahwa mereka menginginkan liburan—bulan madu, sebenarnya—yang private.
“Adakah bulan madu yang hanya sehari? Kau ingin mereka semakin mencurigai kita?” Kim Jae Joong balas bertanya retoris. Belum selesai kekesalannya pada Park Jun Su yang terus mengusik, kini pertanyaan Han Eun Joo semakin menambah rasa kesalnya.
Han Eun Joo seperti tidak ingin melanjutkan percakapan mereka yang sepertinya akan berakhir pada perdebatan. Dia memilih untuk semakin larut dalam layar tabletnya.
Setelah melalui perjalanan selama hampir setengah jam dalam kebisuan, Kim Jae Joong dan Han Eun Joo kini berada di salah satu kamar resort. Sebenarnya tidak terlalu mewah untuk standar seorang presdir seperti Kim Jae Joong. Namun tempat ini cukup nyaman dan tenang. Satu hal yang terpenting: letaknya tidak jauh dari Seongsan Ilchulbong Peak, salah satu tempat favoritnya di Jeju. Tidak jauh dari sini, ada sebuah pantai cantik yang dapat dilihat dari jendela kamarnya. Sudah lama dia memimpikan memiliki resort dengan lokasi seperti ini. Mungkin tak lama lagi ia akan mewujudkannya. Ya, setelah pembangunan resortnya di Jocheon selesai, dia akan segera membangun resort di kawasan ini. Itulah rencana yang ada di benaknya selama memandangi pantai dari balik jendela kaca.
Omong-omong, di mana wanita robot itu?
Kalau saja ia tak ingat dengan tujuan mereka di pulau ini, Kim Jae Joong pasti akan langsung berkeliling ke tempat-tempat wisata yang ia sukai. Hmm... mungkin dia akan ke gua Manjang dulu.
Saat tangan Kim Jae Joong merogoh saku celananya, mengambil telepon genggam, ia melihat siluet perempuan yang dikenalinya. Perempuan itu sedang berdiri di pantai, menghadap laut. Tahu bahwa itu adalah Han Eun Joo, ia urungkan niatan untuk meneleponnya. Langkah kakinya justru bergerak menyusul wanita robotnya.
***
Sejak di perjalanan tadi, Han Eun Joo tak henti melihat pantai dari dalam mobil. Lalu setelah sampai di resort yang akan ditempatinya bersama Kim Jae Joong, perempuan ini langsung berjalan untuk mencapai pantai yang lengang ini. Meninggalkan sang suami yang masih sibuk sendiri dengan alam pikirnya di kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Cinderella's Stepsister (COMPLETED)
General FictionJika dalam bingkai dongeng, Eun Joo adalah saudara tiri Cinderella. Serakah, ambisius, licik, dan sombong. Demi mendapatkan kursi presdir di perusahaan ayah tirinya, ia membuat kesepakatan dengan Kim Jae Joong melalui pernikahan. Bagi Jae Joong, Eu...