16

1.9K 385 29
                                    




Yerin berjalan dengan kepala menunduk. Gadis itu menghembuskan nafas berkali-kali ketika ia teringat kembali kejadian kemarin. Ia menggelengkan kepalanya pelan.

"Tenang Yer, tenang."

Ini pertama kali Yerin merasa gugup dan deg-degan bersama lelaki lain selain Wonwoo. Dan yang Yerin kesalkan kenapa harus Hanbin?

Bukannya Hanbin jelek atau apa, hanya saja dia merasa aneh.

Matanya melihat beberapa anak yang sibuk mengobrol sambil sesekali meliriknya. Ia berjalan dengan penuh percaya diri ke kelasnya. "Halo Joy."

Joy yang membaca buku itu mengangkat kepalanya sambil menaikkan alisnya aneh. "Kenapa lo tiba-tiba nyapa gue?"

Yerin terdiam dan tertawa garing, "K..kenapa? Kan.. bagus?"

"Biasanya lo dateng-dateng langsung duduk sambil muka lo mesem. Kenapa lo hm?"

"Gak kok.. gak papa." Yerin menyunggingkan senyumnya yang malah membuat Joy semakin memandangnya aneh.

"Lo aneh."

"Terserah."

Joy menutup bukunya, "Btw Yer." ia menoleh melihat Yerin yang mengangguk tanda ia mendengarkan ucapannya. "Si Eunha tadi.. masa deket-deket sama si Hanbin."

Yerin berhenti. Ia menoleh menatap Joy, "Huh?"

"Tau deh, tadi pas gue jalan ke kelas gue liat Eunha kayak ngajak ngobrol Hanbin yang masih sibuk sama hpnya. Cih, dasar tuh anak."

Yerin terdiam lalu mengendikkan bahunya. "Emang. Si Eunha sukaannya ngerebut gebetan orang."

Joy menatap Yerin bingung. "Emang Hanbin gebetannya siapa?"


Yerin langsung membeku. Ia melirik Joy yang masih penasaran. "A...anu.. ya pasti.. ada lah yang suka Hanbin. Bukan gue kok yang suka hehe."

"Lo aneh deh hari ini Yer. Jangan-jangan—"

"NGGAK GUE GAK NGAPA-NGAPAIN SAMA DIA!"

Yerin menutup mulutnya dengan cepat. Seluruh orang di kelas memandang mereka. Joy yang memang orang yang gampang kagetan hampir terjatuh dari bangkunya.

"Tuh kan! Lo nyembunyiin sesuatu!"

"Aish, tau deh tau!" Yerin meninggalkkan Joy di kelas. "Lho! Woi! YER!"


Yerin berjalan cepat keluar kelas. Ia mau mencuci wajahnya—sekalian pikirannya agar lebih fokus. Gara-gara Hanbin dia jadi gini.

"Gara-gara si cecunguk satu itu.."

"Gara-gara siapa?"

"AN—" Yerin membelalakkan matanya kaget saat Hanbin tau-tau ada di belakangnya. Hanbin menatapnya ingin tau dan Yerin ingin sekali menampar wajah menyebalkan itu.

"G..gak."

"Ngapain disini?"

"Gak liat? Nih cuci tangan!" Jawab Yerin ketus. Hanbin tersenyum sambil berdiri bersandar di pilar tembok di belakang Yerin. Yerin yang selesai cuci tangan itu menatap Hanbin yang masih senyum-senyum.

Yerin mencipratkan air bekas tangannya pada Hanbin dan pergi meninggalkannya.

"Eh woi! Anjir Yerin!" Hanbin mencuci tangannya dan berlari untuk mencipratkan airnya pada Yerin.

"WOI!" Teriak Yerin keras ketika cipratan air menyebar kemana-mana. Hanbin tertawa lepas lalu merangkul Yerin.

"Heh gak usah kesempatan." Yerin melepas rangkulan tangan Hanbin namun lelaki itu menguatkan rangkulannya.

antagonist; [KH + JY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang