Yerin mengenakan bajunya dan bersiap keluar. Ia keluar dari kamarnya dan berjalan melewati keluarganya yang sedang menikmati acara minum teh."Jung Yerin mau kemana kamu?" tanya Jessica.
Yerin menoleh, "Keluar."
"Sama siapa?" tanya Yunho.
Yerin terdiam, "Temen." jawabnya lalu pergi meninggalkan mereka. Chanwoo melihat Yerin, "Pasti keluar sama cowok tuh."
"Napa lo bisa mastiin cowok?"
"Karena dia pake parfum?"
"Gak nyambung lo Chan!" ucap Jaehyun sambil menjitak kepala adiknya.
Disisi lain, Hanbin memakirkan mobilnya di depan gerbang rumah Yerin. Ia keluar dari mobil dan dihampiri oleh satpam pribadi rumah Yerin. "Mau mencari siapa?"
"Eh, saya mau menjemput nona Yerin."
"Oh sebentar saya panggilkan."
Satpam itu masuk ke dalam dan tak lama kemudian Yerin muncul. Hanbin terdiam melihat Yerin. Ia mengerjap-erjapkan matanya.
"Napa lo?"
Hanbin terdiam dan tersenyum kecil, "Ayo masuk tuan putri." Hanbin membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan Yerin untuk masuk. Yerin masuk ke dalam mobil Hanbin dan menyandarkan bahunya.
Hanbin masuk ke mobilnya lalu menatap Yerin sebentar.
"Apa liat-liat?" tanya Yerin galak.
Hanbin mencondongkan bahunya menuju Yerin lalu memasangkan sabuk pengaman ke tubuh gadis itu. "Utamakan keselamatan."
Yerin membeku lalu mengangguk kaku. Hanbin menyetir mobilnya menjauh dari rumah besar Yerin.
.
.
"Tempat apaan nih?"
Yerin melihat sekelilingnya dengan asing. Hanbin membawanya ke sebuah tempat yang cukup indah dan menyegarkan di mata. Pohon-pohon berbunga dan sesekali bunga-bunga berjatuhan tertiup angin.
"Tempat favorit gue."
"Oh."
Yerin berjalan melihat sekelilingnya. Banyak orang yang berjalan-jalan dan piknik disana. Gadis itu tersenyum kecil saat melihat seekor anjing lucu yang lewat.
"Suka anjing?"
"Biasa."
Hanbin mengangguk-angguk kecil dan lanjut berjalan bersama Yerin. Mereka berdua tidak berbicara sama sekali. Entah karena Yerin yang malas atau Hanbin yang kebingungan mencari topik pembicaraan.
"Yer."
"Hm?"
"Lo gak papa tadi?" Hanbin menoleh, sedikit takut karena membawa topik sensitif yang mungkin akan membuat gadis itu marah padanya. Hanbin merutuki dirinya sendiri karena memilih topik seperti ini.
"Gak papa."
Hanbin melirik lalu memegang tangan Yerin. Gadis itu menoleh, sedikit terganggu karena lelaki itu mengganggu acara melihat-lihat pemandangannya. "Apa?"
Hanbin memegang wajah Yerin dan melihat bekas tamparan yang kini berwarna kemerahan. Lelaki itu mengusap pipi gadis itu dengan lembut sambil menatapnya khawatir. "Sakit? Perih?"
"Oh? N..nggak kok, gak terlalu." ucap Yerin lalu mengalihkan pandangannya.
"Beneran?"
"Iya. Ini tuh udah biasa. Gak seberapa." ucap Yerin lalu berjalan lagi meninggalkan Hanbin yang masih menatapnya ragu. Lelaki itu berlari dan menyamai langkah Yerin.
"Oh ya." Yerin menoleh, "Kenapa lo ngebela gue tadi? Itu kan temen sekelas lo?" ucapnya. "Kalo lo ketauan bantuin gue lo bisa dikucilin di kelas."
Yah, walaupun Yerin yakin itu hal yang mustahil sih.
"Gak papa kok. Kalo mereka emang salah ngapain juga dibela." Hanbin mengendikkan bahunya cuek.
"Kalo yang salah gue gimana?"
"Yah, gue bakal ngasitau lo kalo hal yang lo lakuin tuh gak bener."
Yerin terdiam sambil menghembuskan nafas pelan. "Kenapa juga lo ngebelain gue?"
"Emang gak boleh gue ngebela lo?" tanya Hanbin sambil menatap Yerin. Yerin mengerjapkan matanya dan mengendikkan bahu, "Yah, gak papa sih."
"Tapi gue gak tanggung jawab kalo ada apa-apa ya." ucap Yerin sambil berjalan lebih cepat.
"Iya, iya princess." ucap Hanbin sambil tersenyum manis. Lelaki itu mengacak rambut gadis itu dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.
.
"Udah sampe."
Yerin membuka sabuk pengamannya dan menatap rumah besar yang merupakan rumahnya sendiri. Ia menghela nafas pelan dan menoleh melihat Hanbin yang masih setia memandanginya.
"A..anu Mbin."
"Ya?"
"M..Makasih." cicit Yerin pelan, nyaris tak terdengar. "Buat semuanya deh."
Yerin tak yakin jika Hanbin mendengar ucapan terima kasihnya, karena Yerin jarang sekali berterima kasih pada orang lain.
"D..Duluan."
Yerin pergi keluar mobil tanpa menunggu balasan dari lelaki itu. Gadis itu menghilang dibalik pintu gerbang menyisakan Hanbin yang masih duduk di kursi kemudi mobil dengan tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
antagonist; [KH + JY]
أدب الهواة❝Orang-orang selalu benci sama tokoh antagonis apapun yang terjadi.❞ Jung Yerin to Kim Hanbin