22

1.8K 347 23
                                    




Tok! Tok!

"Masuk."

Yerin menoleh melihat seseorang yang kini ada di dalam kamarnya. "Apa Chan?"

Chanwoo mengerjapkan matanya dan berdiri tegap, "mom sama dad nyuruh ke bawah. Makan bareng."

Yerin mengernyitkan alisnya, "Dad pulang lagi? Gue kira dia di Washington D.C."

"Udah pulang. Sekarang ayo turun."

Yerin memutar bola matanya kesal dan akhirnya pergi turun mengikuti Chanwoo. Ia duduk lebih jauh dari keluarganya. Ia menatap datar steak yang ada di depannya. Yang lainnya sudah memakan makan malamnya namun tidak untuk gadis itu.

"Yerin makanannya dimakan."

Yerin tersentak dari lamunannya dan mengangguk. Ia memotong steak itu dan memakannya cepat.

"Hari Jum'at sampai Minggu libur kan?"

"Iya."

"Kalo gitu, ayo pergi ke Jepang. Mumpung dapat tiket." ucap ayah Yerin.

Chanwoo tersenyum lebar dan bertepuk tangan. Sedangkan Krystal dan Jaehyun hanya tersenyum kecil sambil mengucapkan kata terima kasih.

"Aku nggak ikut."

Yang lain langsung menoleh melihat Yerin.

"Kenapa? Padahal udah susah susah kan nyari tiket?!" ucap ibunya kesal.

Yerin menatap mereka dingin, "Udah ada janji."

"Sama siapa?"

"Temen. Siapa lagi."

"Oh punya temen rupanya." cibir Krystal.

"Iya. Punya. Dan mereka gak muka dua." ucap Yerin yang membuat Krystal berdecih kesal.

"Batalin. Kita kan jarang pergi sama-sama. Kamu itu gak menghargai ayahmu."

"Ogah. Salah sendiri telat ngomongnya." Yerin berdiri dari kursinya dan pergi meninggalkan meja makan.

"Ck. Dasar anak itu. Yaudah gak usah ikut dia." ucap ibunya marah.





Yerin masuk ke kamarnya dan melihat sebuah pesan masuk.


hanbinkim : sabtu? bisa?

yerinjung : y

hanbinkim : jawabnya singkat amat :(

yerinjung : .

hanbinkim : okeh deh 😔

yerinjung : emang mau kemana?

hanbinkim : rahasia 😸😸

yerinjung : -_-

hanbinkim : pasti suka deh.

yerinjung read


Yerin melihat handphonenya dan menaruhnya di kasur. Ia melihat langit-langit kamarnya. Dibandingkan pergi berlibur dengan keluarganya, Yerin lebih memilih pergi bersama Hanbin. Alasannya karena ia membenci keluarganya. Ia tidak sudi berinteraksi lama-lama dengan mereka.

Ia bangkit dari kasurnya, lalu melihat keluar jendela. Melihat langit yang lagi-lagi kosong dan gelap. Tidak ada bintang ataupun bulan.

Gadis itu menghela nafas lalu beranjak ke kasurnya. Tidur.

.

.

Yerin melihat keluarganya yang kini sibuk bersiap-siap untuk pergi ke Jepang. Mereka sudah memakai baju branded sedangkan dia masih memakai piyama, rambutnya awut-awutan dan sedang menyantap serealnya.

Keluarganya lalu pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal atau sekedar jaga baik-baik selama kami tinggal pada Yerin. Mereka nyelonong tidak peduli masih ada kehadiran anggota keluarga mereka lain yang tinggal.

Yerin tidak peduli. Dia memang tidak peduli dengan mereka. Mereka pun begitu. Dan Yerin berharap selamanya akan seperti ini karena dia tidak sudi peduli pada mereka.

antagonist; [KH + JY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang