25

1.2K 268 29
                                    




Yerin berjalan menyusuri koridor sendirian. Ia menghela nafas pelan sambil memijit kepalanya. Begitu keluarganya sampai di rumah beberapa hari lalu, ayahnya langsung menyuruhnya dengan Jaehyun mengikuti rapat tentang perusahaan, meskipun ia dan Jaehyun masih sma. Walaupun Krystal lebih tua darinya, namun ialah yang dipersiapkan untuk memimpin perusahaan mereka nanti.

"Ck, that bitch.." Yerin bergumam pelan.

Matanya melihat Wonwoo, Eunha dan teman-temannya yang mengobrol di depan. Yerin menghela nafas, sakit kepalanya bertambah.

Tentu, Yerin sudah tidak terlalu suka dengan Wonwoo lagi. Semenjak lelaki itu terang-terangan mempercayai perkataan Eunha daripada saksi serta menyalahkannya atas apa yang terjadi. Wow, rasa cintanya berubah menjadi benci.

"Yerin!"

Yerin menoleh melihat Hanbin yang menghampirinya. Lelaki itu tersenyum lebar sambil memberikannya minuman coklat kaleng.

"Apa ini?"

"Minum. Gue belikan buat lo."

"Huh? Makasih."

"Ngomong-ngomong, mau pulang bareng sama gue?"

Yerin terdiam. Melihat wajah Hanbin yang begitu bahagia, di matanya seolah ada bintang-bintang. "Maaf Hanbin, gue ada urusan hari ini."

"Hm? oh gitu.." Hanbin langsung lesu.

"Mungkin lain kali? Hari Kamis gue gak ada acara."

"Oke." Hanbin tersenyum. "Duluan ya, diminum minumannya!"

"Ya, ya."

Yerin mengangguk dan Hanbin pergi meninggalkannya. Gadis itu menatap punggung Hanbin yang menjauh lalu menatap kaleng minuman di tangannya. Ia tersenyum dan berbalik menuju kelasnya.

"Hanbin sekarang deketin tuh cewek ya?" tanya Sana yang sedari tadi melihat keduanya.

"Hah, kenapa coba. Hanbin liat apanya ke tuh cewek. Ular gitu kok di deketin." ucap Chaeyeon sambil tertawa remeh.

Eunha sendiri melihat kedekatan keduanya tadi. Gadis itu mengerutkan alisnya. Tidak suka melihat mereka dekat. Hanbin juga keliatannya tidak menyukainya dan justru lebih suka mendekat pada Yerin.

"Dijampi kali ya."

"Kasian deh kalo gitu."

"Ck, coba tanya aja ngapain deket sama Yerin."

"Aku bakal tanya." ucap Eunha. Yang lain melihat Eunha kaget lalu mengangguk. "Oke, bilangin kalo Yerin anaknya suka ngebully lo dan sering kurang ajar. Pasti langsung mundur."

Eunha mengangguk.

.

.

Hanbin keluar kelas sambil menghela nafas. Padahal dia mau ngajak Yerin jalan ke taman. Tapi dia punya acara dan akhirnya gagal. Hanbin melihat ke depan, menemukan Yerin yang sekarang sedang berbicara dengan Joy.

Hanbin hendak menghampirinya namun seseorang menahan tangannya. Hanbin menoleh lalu menaikkan alisnya, "Eunha?"

Eunha tersenyum lalu melepaskan pegangan tangannya. "Maaf. Pegang tanganmu."

"Hm." Hanbin memegang tangannya sebentar dan melihat Eunha, "Mau bilang apa?"

"Oh, nggak, mau ke gerbang bareng?"

Hanbin menaikkan alisnya lagi. Sebenarnya dia mau menghampiri Yerin sebentar tapi itu gak mungkin. Eunha kan musuhnya Yerin. Dan juga Hanbin gak enak nolak ajakannya Eunha. Kesannya gak sopan. Tapi dia pun gak mau dapet masalah sama Wonwoo—

"Hanbin?"

"Oh." Hanbin tersentak dari lamunannya. "Oke. Ayo." ucapnya lalu berjalan mendahului Eunha. Eunha sendiri mengekor dan kini berjalan di samping Hanbin.

Eunha dapat melihat pandangan mata Hanbin ke arah Yerin. Gadis itu mengerutkan alisnya lalu melihat Hanbin sambil tersenyum. "Deket sama Yerin ya?"

"Iya."

"Itu bagus. Kenapa ngedeketin dia?"

"Terserah gue."

Eunha mengerjapkan matanya pelan. Ia tertawa canggung. "Ah, maaf. Aku cuman agak penasaran. Soalnya jarang ada orang yang mau ngedeketin Yerin karena sifatnya dia.."

Hanbin melirik Eunha, "Sifatnya dia kenapa?"

"Ya, banyak yang gak suka. Mungkin kamu udah tau kalo dia ngebully aku, terus sombong dan sering kurang ajar ke guru. Dia juga suka nge-judge orang."

"Oh."

Eunha mengernyit, "Oh? Cuman itu aja?"

"Iya. Memangnya lo mau gue apa? Ngejauhin Yerin?"

"B..bukan, aku ngasitau karena.."

"Karena lo pengen gue ngejauhin Yerin. Maaf Eunha, tapi gue gak peduli tentang sifat buruknya dia. Semua orang punya sisi buruk dan baik. Yerin juga punya sisi baiknya dan lo juga punya sisi buruknya. Salah satunya adalah ngehasut orang biar ngucilin Yerin. Dan lo tau? Itu sama buruknya dengan ngebully."

Hanbin pergi meninggalkan Eunha yang terdiam membeku. Gadis itu menatap Hanbin yang keluar dari gerbang sekolah.

Eunha menggigit bibirnya. Bukan ini yang dia inginkan. Harusnya Hanbin tidak memarahinya seperti itu. Harusnya, harusnya Hanbin menjauhi Yerin.

Harusnya semua berjalan seperti kemauannya.

antagonist; [KH + JY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang