19

1.9K 370 16
                                    




"Laper gak?"

Yerin menoleh melihat Hanbin yang berjalan di sampingnya. Mereka berjalan-jalan di salah satu jalan tersibuk di Seoul, Myeongdong.

"Lumayan."

Hanbin tertawa dan mengangguk. "Gue juga."

Hanbin memegang tangan Yerin lagi dan menariknya lebih mendekat karena suasana jalan itu sangat padat. Yerin berjalan di samping Hanbin keluar dari kerumunan orang dan melihat beberapa stan makanan.

Ia menarik Yerin menuju kedai makanan dan memesan satu set makanan jalanan. Yerin memandang Hanbin sedangkan yang ditatap hanya tersenyum menenangkan.

"Buat ngisi perut."

"Kenapa gak langsung makan di restoran?"

"Biar lo bisa makan sama keluarga lo di rumah nanti."

Yerin terdiam. Ia mengalihkan pandangannya dan tersenyum miris. Tidak mungkin. Tak hanya karena keluarganya sibuk, tapi karena dia sendiri pun ogah makan bersama mereka. Ucapan Hanbin sangat polos tapi entah itu menohok hatinya.

"Ini. Awas masih panas." ucap Hanbin sambil menyodorkan odeng yang masih panas.

Yerin mengambilnya dan meniupnya sedikit. Ia memakannya, sedikit kepanasan namun tidak mengurangi rasa enak yang terasa di lidahnya.

Hanbin sendiri tidak terlihat begitu kepanasan dan justru menikmati odengnya.

"Lo gak kepanasan?" Yerin menatap Hanbin takjub dan bingung.

"Panas sih, tapi gue tahan." ucapnya sambil tersenyum. Asap keluar dari mulutnya akibat terlalu panas.

Yerin tertawa kecil melihatnya dan memakan odengnya lagi.

Hanbin tersenyum lebar karena berhasil membuat Yerin tertawa. Ia tau gadis itu susah sekali untuk sekedar tersenyum.

Selesai membayar, mereka pergi ke kedai lainnya. Mengisi makanan pra-makan malam yang sepertinya malah menjadi makan malam mereka.

Yerin menghembuskan nafas pelan sambil berjalan beriringan di samping Hanbin. Kedua tangan mereka juga tak lupa masih bertautan.

Keduanya mengantri untuk membeli hot dog. Tadi mereka baru saja memakan tteokbokki.

Yerin tersenyum kecil, sudah lama dia tidak berjalan-jalan seperti ini. Mungkin sekitar 5 tahun yang lalu? Ia jarang berjalan di jalanan umum seperti ini dan biasa makan di restoran bintang lima.

"Lo jarang kesini?" tanya Hanbin.

Yerin mengangguk. "Ya.."

"Hm, sudah gue duga. Anak konglomerat pasti jarang."

Yerin mendengus, "Pujian apa sindiran itu." ucapnya kesal. Hanbin tertawa dan menggeleng, "Pujian kok."

"Berarti lo selalu pergi ke restoran bintang lima?"

Yerin mengangguk.

"Wuoohh." Hanbin melongo takjub.

Yerin mengambil hot dog yang sudah jadi dan keduanya berjalan kembali.

Hanbin melihat jamnya, "Lo ada jam pulangnya?"

Pertanyaan Hanbin mau tak mau membuat Yerin tertawa. Hanbin menatap Yerin bingung namun dalam hati cukup senang karena bisa melihat senyuman Yerin lagi.

"Nggak lah. Ngapain." ucap Yerin.

"Kali aja. Biasanya kan gitu."

"Kalo ada pun gue gak peduli." ucapnya cuek sambil memakan hot dog.

antagonist; [KH + JY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang