07

1.9K 389 25
                                    

Yerin meniup poninya dan melihat sekumpulan orang yang kini berbaris untuk pemanasan. Dengan malas ia ikut berbaris dan melihat instruksi teman kelasnya. 

"Oi, Yer."

"Apa?"

"Ada Hanbin tuh." kata Joy. Yerin mendengus kecil, "Gak peduli." 

Joy berdecak kesal. "Gak seru lo ah. Move on gitu lho. Padahal awalnya mau gue gebet tapi gue relain buat lo." 

"Yaudah gebet sana." 

"Gak ah, mending sama kak Taehyung hehe."  Joy ketawa-ketawa sendiri. Yerin memutar bola matanya dan melipat kedua tangannya. 

Suara peluit dibunyikan. Kedua kelas itu pun berbaris dengan rapi lalu memulai pemanasan. Yerin melakukan pemanasan dengan malas. Ia berkali-kali menghembuskan nafas berat. 

"Tumben loyo Yer." kata Joy sambil menoleh melihat Yerin. 

Yep, Yerin ini nomor 1 di sekolahnya. Setiap pelajaran, dialah yang nomor satu. Baik itu akademis atau non akademis. Gen yang ada di tubuhnya memang superior. IQnya pun sangat tinggi. 

"Males." 

Yerin mendengus kecil ketika tak sengaja melihat Wonwoo dan Eunha berbicara. Ia terdiam memandang mereka berdua lalu mengalihkan pandangannya. Dadanya terasa sesak melihat kedekatan mereka. 

"Yep anak-anak, seperti yang kemarin disampaikan Pak Siwon, kali ini kalian akan tes lari untuk nilai praktik kalian." 

Yerin meregangkan kakinya sambil mendengus kecil. Ia berjalan menghampiri Joy yang duduk sambil berteduh sendirian. "Duh males lari gue." keluh Joy. 

"Sama."

"Eh eh, itu si Eunha ngapain sih. Caper amat ke Ten. Padahal udah sama Wonwoo." gerutu Joy kesal. Ten itu salah satu temen deketnya Joy jadi dia agak gak terima. 

"Biarin aja." Kata Yerin sambil bertopang dagu. Joy memandang Yerin bingung, "Huh? Kok tumben gak marah-marah? Biasanya lo langsung nyolot sambil emosi gitu." kata Joy.

Yerin tertawa miris, "Ya namanya pemeran utama ya, meskipun dia centil kek, berdosa kek, atau gimana, tetep aja banyak yang dukung soalnya ini ceritanya dia." 

"Hah? Maksud lo apa sih Yer?"

"Giliran gue buat lari." Yerin berdiri dan meninggalkan Joy yang masih bingung dengan perkataan Yerin. "Tuh anak kok jadi mellow gitu sih."

Yerin berdiri di garis start tepat di sebelah Eunha. Absennya berdekatan dengan Eunha jadi dia harus rela berdiri sejajar dengan rival yang ia benci. Yerin bersiap-siap untuk berlari. Gadis itu memfokuskan pikirannya untuk terus berlari cepat. 

"Bersedia,"

"siap,"

"mulai!"

Yerin langsung berlari sekencang mungkin menuju garis finish. Ia tidak peduli sorak-sorak pendukung murid lain yang penting ia harus menjadi urutan pertama. Yerin mengayunkan kakinya lebih cepat dan ia akhirnya menginjak garis finish yang pertama. 

Ia berbalik dan terdiam ketika melihat murid-murid yang kini mengerumuni seseorang. Yerin melihat Wonwoo kini menggendong Eunha menuju UKS bersama teman-teman dekatnya. Hatinya mencelos melihat adegan itu namun ia menahan amarahnya agar tidak meledak.

Ia mengerjapkan matanya sejenak dan langsung menghampiri Pak Minho, guru olahraga pengganti Pak Siwon. 

"Pak saya Jung Yerin tadi jadi urutan pertama tes larinya." 

"Oh iya, iya, tulis nilai 100 di absenmu." katanya yang kini meninggalkan Yerin sendirian menuju UKS. Yerin menulis nilai 100 dan akhirnya berjalan menuju Joy. 

"Ck, lo tuh emang gak punya hati ya." 

Yerin berjalan melewati teman segerombolan Eunha dengan santai. "Oi!" 

Grep!

Yerin memandang Sana yang kini menghalanginya. "Minggir." 

"Gak. Lo tuh bikin kesabaran kita semua habis. Eunha gak ngapa-ngapain tapi lo mesti nyari gara-gara." 

"Minggir." 

"Disaat temen lo jatuh sampe hidungnya berdarah, lo malah dengan santai lari sambil ngisi nilai lo. Heol, pantes semua orang benci sama lo." kata Sana. 

"Apaan sih? Kurang kerjaan lo." 

"Kurang kerjaan mana? Gue apa lo?"

"Lo." ucap Yerin.  Ia lalu memutar bola matanya kesal, "MINGGIR." Yerin mendorong bahu Sana dan berjalan menjauhinya tapi salah satu gengnya menjegal kaki Yerin hingga gadis itu tersungkur ke tanah. 

"ANJG NYARI MATI LO?!" Bentak Yerin kesal. Ia menghembuskan nafas kasar dan langsung pergi meninggalkan lapangan. 

Disisi lain Hanbin melihat Yerin dari kejauhan dengan raut wajah kasihan.


antagonist; [KH + JY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang