20

2K 383 21
                                    




Yerin masuk ke dalam rumahnya dengan wajah datar. Ia akan mandi dan langsung tidur. Kakinya melangkah menaiki tangga namun sebuah suara menginterupsinya.

"Darimana aja?"

Yerin melirik Jaehyun yang ada di sofa. Ia tidak menjawabnya dan berlanjut ke atas.

"Ditanya gak dijawab."

"Harus gue jawab?" tanya Yerin, sedikit kesal.

Jaehyun memutar bola matanya, "Lo ngilang tadi dari sekolah. Sopirnya bingung nyari-nyari."

"Oh, ya. Ntar gue minta maaf."

"Lo pulang sama cowok kan?"

Perkataan Jaehyun mau tak mau membuat Yerin berhenti. Gadis itu terdiam.

"Gue liat tadi." ucapnya lagi.

"Oh." Yerin pergi meninggalkan Jaehyun sendiri di ruang keluarga yang besar. Sebelum gadis itu di lantai atas, suara Jaehyun menggema,

"Siapa itu?"

Yerin terdiam. Ia menatap datar ke depan.

"Kenapa? Lo mau ngasitau dad lagi?" tanya Yerin. Ia tidak yakin Jaehyun dapat mendengarnya namun ia tidak peduli.

Jika lelaki itu memberitahukannya pada ayahnya, ia tidak akan tinggal diam.

.

.

Yerin keluar dari rumahnya sambil mengelus kedua tangannya. Gadis itu keluar dari gerbang rumahnya selagi menunggu sopirnya namun terdiam ketika melihat orang lain ini berdiri di sana.

"Ha..Hanbin? Ngapain lo disini?"

Hanbin yang bersandar di motor besarnya lalu tersenyum. "Pagi."

Yerin mengernyit, "Ng..ngapain lo disini?!"

"Kurang jelas? Gue mau nganter lo."

Yerin menutupi matanya dan mendengus. "Gak usah. Gue udah dianter sopir gue."

Ia menatap Hanbin, "Lo langsung pergi aja."

"Nggak. Gue bakal disini sampe lo mau berangkat bareng gue." ucap Hanbin kukuh sambil tetap bersandar di motor besarnya.

"Yaudah." ucap Yerin datar. Ia pergi masuk menuju dalam rumahnya—atau lebih tepatnya garasi. Ia melihat mobil keluarganya sedang disiapkan.


"Pagi."

Yerin menoleh ke belakang melihat Jaehyun dan Chanwoo yang berdiri di belakangnya, bersiap-siap.

Chanwoo melihat Yerin, "Pagi kak."

"Hm." ucap Yerin seadanya.

Jaehyun melihat Yerin lalu balik menatap mobil di depannya, "Lo udah minta maaf sama Lee ahjussi?"

Chanwoo menatap Jaehyun bingung, "Kenapa?"

Yerin menggeleng. "Ntar."

"Kenapa sih?"

Jaehyun menunjuk Yerin dengan dagunya, "Dia melarikan diri terus pulang bareng temennya."

"Whoaa."

Yerin memutar bola matanya.

"Cowok atau cewek?"

"Gak usah tanya-tanya lagi." ucap Yerin datar. Gadis itu bersandar di mobil dan melirik jam tangannya.

Lee ahjussi datang dengan menggunakan seragamnya. Ia membuka kunci mobil.

"Maaf kemarin saya menghilang. Saya pulang sendiri. Maaf merepotkan." ucap Yerin sopan.

"Gak papa nona. Saya paham sekali-kali nona mau pulang sendiri tanpa diantar." jawabnya dengan senyum di wajahnya yang sedikit menua.

"Oh iya, sekarang saya juga bakal berangkat sendiri."

Jaehyun dan Chanwoo menatap Yerin kaget.

"Jadi duluan." ucap Yerin lalu segera berlari keluar gerbang.

Jaehyun dan Chanwoo melihat Yerin yang keluar dari gerbang rumahnya. Jaehyun mengendikkan bahunya dan masuk ke mobilnya sedangkan Chanwoo tetap melihat keluar gerbang.


Yerin keluar gerbang dan dengan segera merebut helm dari motor Hanbin. "Ayo cepet berangkat!"

Hanbin menatap Yerin kaget, "Lho? Katanya lo—

"Udah cepet! Bacot! Gue berubah pikiran ntar. 3, 2—"


"Iya iya!"

Hanbin memakai helmnya dan menaiki motornya. Yerin ikut menaikinya. "Pegangan!"

"Huh.." Yerin memegang bahu Hanbin.

"Jangan di bahu! Ntar jatuh!" Hanbin mengambil tangan Yerin ke sekitar pinggangnya dan dengan cepat mengegas motornya.


Dari kejauhan, Chanwoo melihat dua sejoli itu yang pergi cepat menggunakan motor. Ia mengerjapkan matanya, "Cowok."

"Chan! Ayo masuk!"

"Oh..oh iya!" ucapnya lalu masuk ke dalam mobil.

.

.

Yerin melepas helmnya dan memberikannya pada Hanbin. "Nih, makasih udah nganterin."

"Bawa aja Yer."

Yerin mengernyitkan dahinya, "Bawa? Yakali gue bawa-bawa helm ke kelas!"

"Taruh aja di loker."

"Terus kenapa gue harus bawa helm lo?"

"Karena lo bakal pulang lagi sama gue."

Yerin mendengus, "Ogah."

"Gue maksa." ucapnya. Ia lalu mengelus puncak kepala Yerin dan pergi meninggalkannya sendiri yang memegang helm.

"EH WOI! HANBIN!"

Hanbin melambaikan tangannya dan tersenyum dari kejauhan. Yerin menghela nafas dan memeluk erat helmnya dengan tatapan datar.

"Dasar.."

Ia berjalan ke lokernya dan menaruh helmnya di dalam. Ia menguncinya dan berbalik hanya untuk melihat Eunha dan teman-temannya yang berjalan ke arahnya.

Yerin berbalik dan tidak memperdulikannya. Ia pergi ke kelasnya dan melihat Joy yang duduk di bangku dengan wajah marah.

"Kenapa Joy?"

"Tadi si Eunha cari masalah sama gue." ucapnya kesal.

"Cari masalah gimana?"

"Dia sengaja nabrak gue dan sekarang hp gue rusak! KAMPRET! GAK NGERTI GUE BELI INI DIMANA HAH?!" Teriaknya kesal.

"Dan dia pasti pura-pura gak bersalah." sungutnya.

Yerin terdiam dan duduk di sampingJoy. Ia menggelengkan kepalanya dan melihat ke papan tulis. "Emang dia tuh muka dua.."

"Kenapa hidup gue dikelilingi orang muka dua."

Joy melihat Yerin yang memandang kosong di depannya. Ia terdiam dan memandangnya sedih. Ia mengalihkan pandangannya dan menghela nafas.

Yerin tersenyum miris sambil mengeluarkan hembusan nafas pendek.

antagonist; [KH + JY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang