Aku berjalan menuju kantin, seperti biasa kantin hari ini sangat ramai sekali, untung dapat kulihat ada satu tempat duduk yang kosong, aku pun berjalan ketempat itu.
"Untung ada yang kosong" aku langsung memakan makananku yang sudah di sediakan oleh sekolah.
"Makan Jangan terlalu cepat! nanti tersedak".
Tunggu... Suara itu... Suara????
Akupun berbalik ke arah suara yang memanggilku tadi, dan benar dia orang yang sangat aku kenal.
"Yaaa~aa Tae oppa kapan kamu datang" aku berlari dan langsung menghambur kepelukanya
"Baru saja" saut pria itu padaku.
"Kenapa oppa datang ke sekolah?? Mau bertemu Jungkook??".
"Tadi aku dari ruang kepala sekolah ada masalah sedikit".
"Masalah?? Masalah apa oppa?".
"Hmmm.. Bukan masalah sih tapi lebih tepatnya permintaan konyol".
"Hah??" aku bingung sebenarnya apa sih yang sedang dibicarakanya
"Kenapa?? Pasti kamu bingung" ucap Taehyung tersenyum padaku dari dulu hingga sekarang aku sangat menyukai senyuman itu sangat menggoda menurutku.
"Iya, sebenarnya apa yang oppa bicarakan sih?? Masalah? Permintaan konyol?? Permintaan siapa oppa?".
"Apa oppa sudah bertemu Jungkook?" sambungku.
"Ya ampun Yerin, kamu memang tidak berubah tetep saja bawell, baiklah aku hanya akan menjawab satu pertanyaan saja"
"Aku sudah bertanya panjang lebar, kenapa hanya satu yang di jawab!!" aku memandang Taehyung dan kulihat raut wajahnya tidak pernah berubah secuilpun dari dulu hingga sekarang tetap menawan.
"Aku akan menjawab satu pertanyaan itu dan semua pertanyaan mu pasti akan terjawab" ucap Taehyung mengelus rambutku.
"Kebiasaanmu tidak pernah berubah oppa selalu saja mengelus rambutku" sautku menatap wajahnya dan yang ditatap hanya tersenyum tanpa dosa.
"Karena kamu lucu, pengen peluk tapi nanti ada yang marah"
"Siapa?" aku menatapnya Taehyung hanya tersenyum kecut padaku.
"Ahh.. Aku lupa kamu dan Jungkook sudah berakhir.. Maaf" saut Taehyung menatapku.
"Gwencana oppa".
"Aku sudah mendengarnya di Amerika, kamu dan Jungkook sudah putus karena Jungkook bermain di belakangmu".
"Hmm" aku hanya bergumam sebagai jawabanya dan menundukkan kepalaku.
"Maafkan adikku yang gila sudah melepaskan wanita cantik dan pintar seperti mu" ucap Taehyung mencubit pipiku.
"Oppa!!" sautku sedikit menaikkan suaraku.
"Oh iya ada lagi?".
"Apa?"
"Dan manja".
"Yakk oppa!!!".
Beginilah Taehyung selalu bisa mencairkan suasana yang tegang, karena ini aku menyukai Taehyung sebagai kakakku, tidak lebih dan tidak kurang.
Taehyung adalah sepupu Jungkook, dulu kami sangat dekat, saat aku dan Jungkook masih menjadi sepasang kekasih, Taehyung kakak kelasku dan Jungkook, kami beda dua tahun, kami sering pergi bertiga, makan, nonton dan lainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Simple [MarkTuan]
FanfictionBagaimana perasaan kalian jika kalian jadi kekasih yang diperbudak?? Marah? Sedih? Atau pasrah? Aku tau dan semua orang juga tau kalau menjadi seorang budak pasti menyakitkan, menyedihkan dan menyebalkan, ingin sekali rasanya berontak, marah dan per...