"Pulanglah. Rumahku bukan hotel kau mempunyai rumah! pergi dan pulanglah"
"Aku tidak bisa pulang"
"Kenapa?"
"Kau tau sendiri Orang tua ku tak ada"
"Biasanya kau senang sekali jika sendirian dirumah"
Yerin diam. Ia bungkam tidak tau harus menjawab apa pada sahabatnya.
"Lalu kenapa kau ijin dari sekolah? Bukankah kau baik-baik saja"
"Perutku akhir-akhir ini sangat sakit"
"Sudahlah Rin! Temui dia dan selesaikan masalah kalian"
"Menemui siapa?? Aku tidak ingat jika mempunyai masalah" balas Yerin dengan cengiran-nya yang khas.
"Terserah" geram Eunha. Sudah sering sekali ia memberinya nasehat tapi tetap saja Yerin hiraukan.
....
'Apa harus?' Batin Mark.
Apa harus ia mencoba membujuk Yerin seperti yang di lakukan Jimin pada Jennine.
Tidak!!!
Ohh ayolah tidak mungkin aku harus mengcopy paste. Apa tidak ada cara lain? Tapi aku pusing memikirkan cara apa harus meminta maaf.
Kling..
Satu pesan terlihat di layar Handphone-nya.
Dengan secepat kilat ia membukanya, helaan nafas lega ia hembuskan, senyum terukir di wajahnya setelah tau siapa yang mengiriminya pesan.
Dengan segera ia berlari ke dalam kamar mandi ingin membersihkan diri agar lebih fress bertemu denganya.
....
"Yerin~aa mandilah"
"Kenapa?"
"Masih tanya kenapa? Lihatlah wajahmu lebam sekali kau belum mandi dari tadi pagi"
"Nanti aku akan mandi, Lagi pula aku tidak keluar"
"Astaga! Jika kau tidak keluar berarti tidak mandi" ucap Eunha menatap tajam ke arah sahabatnya.
Yerin menyauti dengan gelengan pelan lalu tersenyum ke arah gadis di depanya.
"Pergilah keluar. Cuci otakmu dengan udara segar! Pergi di taman depan jika kau tidak ingin keluar jauh"
"Cerewet!"
"Aku tak tahan melihat penampilanmu dan juga wajah kusutmu"
"Baiklah aku akan mandi"
"Cepat!! Dandan yang cantik"
"Iya bawel"
Dengan langkah enggan Yerin melangkah ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri.
Eunha yang melihat sahabatnya berjalan dengan malas hanya menggeleng pelan.
Eunha duduk dipinggir ranjang menekan sesuatu di layar handphone-nya membalas pesan seseorang yang akan menjadi masa depanya.
Ia melihat benda pipih disamping pergelangan tanganya, Handphone Milik Yerin.
Dengan senyum merekah Eunha segera membuka, menulis sesuatu disana dan segera mengirimnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Simple [MarkTuan]
FanfictionBagaimana perasaan kalian jika kalian jadi kekasih yang diperbudak?? Marah? Sedih? Atau pasrah? Aku tau dan semua orang juga tau kalau menjadi seorang budak pasti menyakitkan, menyedihkan dan menyebalkan, ingin sekali rasanya berontak, marah dan per...