"Kenapa kau membawaku kesini??"
"Aku mengajakmu untuk nonton bersamaku"
"Nonton? Kenapa tidak bersama temanmu? Kenapa harus aku?"
"Sebenarnya rencanaku ingin nonton bersama mereka, tapi mereka tiba tiba ada acara mendadak, jadi dari pada kubuang tiket ini lebih baik nonton bersamamu"
"Aku tidak percaya dengan ucapanmu! Apa kau ingin cari perhatihanku saja?"
"Cari perhatianmu? Kenapa aku harus CAPER padamu, asal kau tau! Aku tidak tertarik dengan yeoja dada rata sepertimu! Penglihatanku masih berfungsi dan tidak buta!!"
"Mwo!!! Dada rata?? Dasar byuntae"
"Mau atau tidak? Jika tidak ingin nonton kita pulang saja" ucap Mark berjalan meninggalkanku
"Arraso, kajja kita nonton" sebelum mark menjauh kupegang tanganya kutarik memasuki studio bioskop.
Skip...
Setelah masuk ke bioskop kududukan pantatku ke kursi yang sudah dipesan menurut tiket tersebut, saat bioskop mulai mematikan lampu yang berarti film akan dimulai, aku mulai memfokuskan penglihatanku pada layar bioskop, sebenarnya aku tidak tau film seperti apa yang sedang kutonton.
"Ini film apa'an?" ucapku berbisik pada Mark yang duduk disampingku.
"Diam dan lihat saja" jawabnya cuek padaku, nyesel aku bertanya padanya, tidak bisakah ia menjawab dengan santai, apa sulitnya menyebutkan judul filmnya.
Kuperhatikan kembali film yang sedang berputar itu, sepertinya itu film barat karena pemainnya memang orang barat.
"Akkkkkhhh.." suara semua orang menggema seluruh studio termasuk juga aku.
Saat kubuka mataku tak sadar tanganku memeluk lengan Mark menyembunyikan wajahku di punggung Namja itu, saat kesadaranku mulai terkumpul kulepaskan pelukanku dan menatapnya tajam
"Kenapa tidak bilang jika ini film Horor!!"
"Jika aku bilang padamu, kau mungkin tidak ingin nonton bersamaku"
"Aku sangat benci nonton bergenre horor, kenapa kau mengajakku!!"
"Jika aku tidak mengajakmu lalu bagaimana dengan tiketnya? Apa harus kubuang?"
"Bukan begitu maksudku, apa tidak ada yang bisa menonton bersamamu selain aku?"
"Tidak ada"
"Sepupu?"
"Tidak ada"
"Teman kelasmu"
"Tidak ada"
"Kakak, adik, ahh bagaimana kalau Jung ahjuma?"
"Apa kau gila!! Mana mungkin aku mengajak Jung Ahjuma dia akan pingsan jika menonton ini"
"Hehehe.. Mian"
"Bagaimana dengan kekasih?" tambahku.
"Aku sedang nonton bersamanya sekarang"
"Nugu?"
"Kamu"
"Na??"
"Iya, apa ada orang lain selain kau yang kukenal atau kau sudah lupa jika kau masih kekasihku" seketika senyumanku memudar mendengar ucapan Mark padaku, masih kekasihku? Andai saja kata masih tidak terselip dikalimat itu, mungkin senyumku tidak mungkin pudar.
"Oh.. Ayolah Mark maksudku kekasih aslimu, kau dan aku hanya kekasih kontrak"
"Maksudmu? Kekasih kontrak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Simple [MarkTuan]
FanficBagaimana perasaan kalian jika kalian jadi kekasih yang diperbudak?? Marah? Sedih? Atau pasrah? Aku tau dan semua orang juga tau kalau menjadi seorang budak pasti menyakitkan, menyedihkan dan menyebalkan, ingin sekali rasanya berontak, marah dan per...