21

93 16 2
                                    


"Jannine?" Ucap Mark masih dengan keterkejutanya.

'Jangan sekarang' batin pria itu.

"Yeah. I'm Jannine Weigel" ucap gadis itu dengan logat bahasa inggris yang fasih.

"Wahh aku hampir tidak bisa mengenalimu dengan style-mu sekarang" kekeh gadis yang bernama Jannine.

Mark hanya diam tanpa ingin merespon.

"Bagaimana kabarmu?" Ucap gadis itu lagi yang masih tanpa jawaban dari bibir pria didepannya.

Jannine mendekat perlahan dan dengan segera mengecup pipi Mark. "Aku merindukanmu, Pria tampanku"

Mark shok dengan kejadian yang baru beberapa detik tadi berlangsung.

Yerin? Jangan tanya!! Ia membulatkan matanya melihat gadis tak dikenalnya mencium kekasihnya didepannya.

Ia juga geram dengan Mark yang hanya diam tak membalas atau berkata apapun itu. Mark masih saja bungkam menatap lurus ke arah gadis itu.

"Ekhmm" deheman Yerin memecahkan keheningan.

Jannine menatap ke arah gadis itu dengan senyum indah terpancar di wajahnya.

"Apa kau kekasihnya?" Tanya Jannine pada Yerin.

"No! Kami hanya berteman" saut Yerin cepat menggunakan bahasa inggris.

Mark yang mendengar dengan segera tersadar dari lamunanya dan menatap tak percaya dengan ucapan yang dilontarkan Yerin barusan.

"Kalau begitu aku permisi, habiskan waktu kalian berdua" saut Yerin pergi meninggalkan kedua sejoli itu.

"Tunggu!" Cegah Mark cepat mencengkram tangan Yerin.

"Ada apa lagi?? Kita sudah membeli barang-nya. Jadi urusan kita sudah selsai. Kalau begitu aku permisi" ucap Yerin menatap Mark dengan senyum palsunya. "Aku pergi dulu Mark~ssi, Jannine~ssi" ucap Yerin pergi.

....

Jujur Ia sangat syok melihat gadis itu lagi, setelah sekian lama ia pergi dari negaranya karena ingin melupakan gadis masa lalunya, gadis kecilnya, sahabat sejatinya.

"Aku menyukaimu" ucap seorang pria dengan tangan yang menggenggam kedua tangan wanita didepannya.

"Aku juga menyukaimu" jawab gadis itu tersenyum.

"Maukah kah menjadi kekasihku?"

Seketika wajah sumeringah gadis itu luntur setelah mendengar kalimat yang dilontarkan sahabatnya kepadanya.

"Aku tidak bisa" tolak Jannine.

"Why?? Kau bilang kau juga menyukaiku" tanya pria itu yang tak lain yaitu Mark.

"Aku menyayangimu sebagai kakak. Tidak lebih"

"Bagaimana bisa?? Lalu apa arti semua perhatian yang kau berikan padaku"

"Kau salah mengartikan perhatianku selama ini, itu hanya perhatianku sebagai sahabat dan juga adik untukmu"

"Apa tidak ada rasa kepadaku sebagai seorang pria?"

"Ayolah Mark jangan begini. Aku tidak ingin merusaknya" Jennine tak habis pikir, kenapa keadaan menjadi runyam seperti ini.

"Merusak?? Kau sudah melukai hatiku"

"Kumohon jangan dilanjutkan. pulanglah! Mungkin kau kelelahan, kita akan bertemu besok" usir Jannine. Dia tidak ingin memperburuk keadaan.

Love Is Simple [MarkTuan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang