Drt..drt..
"Eunghh.. Yeoboseyo?"
"__"
"Ah. Eomma. Waeyo?? Kenapa malam-malam menghubungiku?"
"__"
"Sekarang pukul dua malam"
"__"
"Ahh disana masih siang. Pantas Eomma menghubungiku"
"__"
"Gwencana Eomma. Katakan apa yang ingin Eomma bicarakan"
"__"
"Besok. Baiklah nanti aku akan menjemputnya"
"__"
"Nde Eomma jaljja"
Tut.
Pangilan pun berakhir.
Yerin terbangun dari tidurnya melangkah keluar menuju dapur, ia ingin mengambil segelas air. entah mengapa setelah ibunya menghubunginya ia tiba-tiba haus.
Melangkah dengan mata yang sesekali masih terpenjam karena jujur saja ia masih sangat mengantuk. Ini masih pukul 02.00 dini hari dan ibunya menghubunginya untuk mengabari bahwa sepupunya akan datang dan ia dengan cepat mengiyakanya.
"Akk-kamcagiya!!" Teriak Yerin nyaring. Yang membuat pria itu terlonjak kaget. Bagaimana tidak berteriak saat ia melihat sosok pria yang ia tangkap sedang di dapur dengan meneguk minuman saat ia sampai di dapur.
"Kau kenapa?" Tanya Mark yang melihat Gadis itu berteriak.
"Kau menakutiku"
"Memang apa yang kulakukan? Aku hanya minum" Sergah Mark.
"Bagaimana tidak takut! Melihat sosok pria dengan baju putih ditengah malam seperti ini!!"
"Aku hanya ingin minum. Air minum di kamarku sudah habis"
"Ck!"
"Kau sendiri kenapa tengah malam terbangun? Ini masih pukul 2 dini hari"
"Aku haus"
Mark membuka kembali lemari es mengambil sesuatu untuk diberikan ke gadis itu.
"Gomawo" jawab gadis itu menerima botol air mineral.
"Sayang?"
"Hm" balas Yerin masih meneguk air minumnya.
"Rin??"
Selesai minum. Gadis itu langsung menatap penuh tanya ke arah pria didepanya.
"Wae??"
"Boleh bertanya?"
"Tanya saja"
"Apa yang kau lakukan jika kau ditinggalkan oleh kekasihmu demi menuruti ucapan Orang tuanya?"
"Maksudmu?? Ditinggalkan dalam artian memutuskan hubungan secara sepihak?" Tanya Yerin.
"Aniya! Maksudku kalian masih berhubungan hanya saja kalian menjalani hubungan jarak jauh. Lebih tepat-nya LDR"
"Jika alasan yang diberikan masuk akal dan positif. Kami para wanita pasti akan mengijinkanya, meskipun sulit untuk para wanita menjalani hubungan jarak jauh. Tapi biarlah dulu sang pria berbakti pada otang tua-nya karena kebahagiaan orang tua juga kebahagian kita."
"Jika mereka para wanita tau jika sang pria dipaksa menikah dengan wanita pilihan orang tua-nya. Apa yang kalian lakukan"
"Hmm.. kalau itu terjadi kami tak akan membiarkanya. Jika mereka saling mencintai kenapa harus berpisah! Mereka harus berjuang bersama dan bagaimanapun caranya mereka harus bisa mengambil kepercayaan seseorang yang semula menentangnya. Agar mereka hidup bersama"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Simple [MarkTuan]
FanfictionBagaimana perasaan kalian jika kalian jadi kekasih yang diperbudak?? Marah? Sedih? Atau pasrah? Aku tau dan semua orang juga tau kalau menjadi seorang budak pasti menyakitkan, menyedihkan dan menyebalkan, ingin sekali rasanya berontak, marah dan per...