14

103 19 0
                                    

Sekarang aku berada di rumah sakit milik ayahku dan dimana tempat Taehyung oppa bekerja, kutelusuri lorong yg ada di rumah sakit ini ingin cepat-cepat menemukan kamar No.112 atas nama Jeon Jungkook.

Ya, Jungkook masuk rumah sakit

Karenaku dia seperti ini, kenapa semuanya menjadi kacau, masalah selalu muncul bertubi-tubi tanpa jeda sedikitpun.

"Akhirnya" ucapku menghela nafas.

Aku menemukanya tempat dimana Jungkook dirawat, aku menggeser pintu dan masuk kedalham, kulihat Jungkook sedang tertidur dengan selang infus di tangan sebelah kirinya dan perban yang menghiasi bagian kepalanya.

"Jungkook~aah" lirihku pelan

Aku tau mungkin Jungkook tidak akan mendengarkanku saat ini, tapi aku ingin dia tau dan merasakan jika aku hadir disini disampingnya.

Flasback On

Setelah selesai berkemas aku langsung berlari keluar kamar, pikiranku kacau, entah kenapa hari ini aku selalu terbawa emosi.

"Yerin~aa??"

Seperti ada yang memanggilku, tapi aku enggan merbalik ataupun menjawab pangilanya aku sedang terburu-buru, pikiranku kacau, saat ini otakku tidak bisa berfikir jernih.

Tetap kulangkahkan kakiku keluar rumah ini tanpa memperdulikan pangilan-pangilan Mark.

"Aku pergi" ucapku lirih setelah keluar dari rumahnya.

"Kenapa di saat seperti ini tidak ada taxi lewat satupun" batinku

Ku lihat jam tanganku, sudah 10 menit aku berdiri disini, ini tidak bisa dibiarkan!! Akupun berlari secepat mungkin menuju halte bus terdekat ataupun mencari transportasi lainya.

Kulihat ada rambu lalu lintas yang sedang berwarna merah yang berarti berhenti untuk kendaraan dan jalan untuk pejalan kaki, secepatnya aku pun berlari ingin menyebranginya dan sialnya belum sempat aku menyebranginya warnanya sudah berubah menjadi hijau.

"Persetan dengan Lampu merah!!"ucapku geram.

Tidak perduli apapun aku tetap menyebrang disana dan membuat beberapa mobil berhenti mendadak dan tak banyak pula yang membunyikan suara yang agak nyaring ditelingaku bunyi klakson Mobil.

Pikiranku kosong, pikiranku kacau, mungkin sekarang aku sudah tidak punya otak, mungkin sekarang aku menjadi orang idiot dalam sekejap.

Aku terus berlari tanpa memperdulikan teriakan-teriakan histeris orang-orang disebrang sana, yang ada di pikiranku sekarang kenapa waktu berubah menjadi lambat.

Cekiieett...Brukk

Kenapa?? Ada apa?? Seperti ada yang tertabrak? Siapa? Dan kenapa tadi ada seseorang yang mendorongku? Akhh.. badanku sangat sakit terhantam cukup keras di jalan, aku pun membuka mataku perlahan, kenapa disana? Kenapa banyak orang?

Akupun berdiri dan berjalan menuju keramaian itu dengan sedikit tertatih tatih, saat aku sampai di tengah dan melihat siapa yang tergeletak tak sadarkan diri dengan darah keluar dari belakang kepalanya seketika aku mematung tak percaya.

"Kumohon jadikan ini semua mimpi buruk saat aku bangun nanti, jangan jadikan ini kenyataan yang sungguh menyakitkan!! Kumohon tuhan!!" batinku menjeritt sakit.

"Jungkook~aa!!" teriakku histeris

"Yakk!! Jungkook ireona!! Jungkook ireona!!!"

"Cepat panggil ambulance!!" teriakku pada orang-orang yang menggrombolinya tanpa ingin membantu.

Love Is Simple [MarkTuan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang