Sudah tiga hari Mark tidak biasa menghubungi yerin, ia kacau. Ia sungguh kacau dia tidak bisa sehari tidak melihat Yerin.
Sejujurnya Mark bingung dan sedikit pusing memikirkan kesalahan yg ia lakukan hingga Yerin marah dan berakhir tidak ada kabar seperti ini.
Berkali-kali Mark menghubunginya tapi selalu saja dihiraukan.
Berkali-kali menelpon.
Berkali-kali pula mengirim sms.Tapi sekian banyaknya pesan yang dikirim, jawabanya hanya satu yaitu DIABAIKAN.
Mark tidak tahan lagi, ia tidak kuat, ia kalut. Sudah cukup!! Mark memberinya waktu untuk dirinya dan juga Yerin untuk sama-sama meredamkan amarah masing-masing, sudah cukup!! Mark tidak bisa menahan emosinya lagi. Ia tersiksa, ia sangat sangat tersiksa karena tidak mendapat kabar dari sang kekasih.
Padahal hubungan mereka baru diujung jagung tapi sudah mendapat masalah yg rumit dan yang paling parah Mark tidak tau letak kesalahanya ada dimana? Ia bingung!!.
Apakah hubungannya sampai disini?
Tidak!!
Kumohon jangan membuat cerita ini jadi cerita RECEH dan tidak BERFAEDAH Author.
"Loh kok jadi bawa-bawa gue loh Mark??" Author.
"Makanya balikin gebetan gue"
"Ogah!! Gak bakalan gue kasih tuh gebetan loh!! Gue kasih aja ke jungkook.. Biar mampus loh😏"
"Lah?? Kok jadi dikasih Jungkook😑?? Ini sebenarnya pemerannya utamanya siapa?! Gue apa Jungkook? Ogah gue kalau cuma jadi comeo"
"Serahh gue lah!! Gue yg buat cerita😝"
"Dasar Author kurang belaian"
"Bertengkar sama loh pasti gak akan ada habisnya, lebih baik gue lanjutin nih cerita biar cepet tamat.. Bye.."
Back to topic.
"Jangan berfikiran yang macam-macam" batin Mark.
Sekarang Mark sedang berperang dengam pikiranya, ia tidak ingin berfikir negatif terhadap Yerin. Tapi sekeras apapun ia berusaha selalu saja muncul pikiran yang negatif tentang Yerin dan itu yang membuatnya mati-matian menahan amarah dan menahan diri agar tidak membuat kesalah yg fatal hari ini.
"Kau dimana??" gumam Mark pelan.
Mark mencoba menghubungi Yerin lagi, tapi tetap saja ia mengabaikanya.
Skip..
"Kook~aa" Pria yang di panggil pun menoleh kearah suara yang memang selama tiga hari ini selalu menemaninya di rumah sakit.
"Eoh?"
"Kau sudah makan?"
"Sudah, Makanan Rumah sakit ini sungguh membuatku MUAL Sangat tidak enak!! Aku ingin cepat-cepat keluar dari sini" Rengek Jungkook.
"Bersabarlah, Tae oppa bilang lusa kau sudah boleh pulang"
"Jinjja!!" ucap Jungkook antusias.
"Iya" Balas Yerin dengan senyum manisnya.
"Bolehkah aku bertanya?" ujar Jungkook.
Entah kenapa tatapan wajahnya menjadi berubah seketika, yang semula senyum dengan antusiasnya tapi baru beberapa detik saja tatapan itu terlihat seperti penuh dengan kerinduan yang mendalam.
"Tentu saja boleh, kau ingin bertanya apa?"
"Apa aku punya keluarga?"
"Tentu saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Simple [MarkTuan]
FanfictionBagaimana perasaan kalian jika kalian jadi kekasih yang diperbudak?? Marah? Sedih? Atau pasrah? Aku tau dan semua orang juga tau kalau menjadi seorang budak pasti menyakitkan, menyedihkan dan menyebalkan, ingin sekali rasanya berontak, marah dan per...