02

326 47 0
                                    

"Baiklah aku pergi dulu Nde.." ucap Eunha berlari menuju mobilnya.

Aku pulang sendirian dan aku paling benci saat-saat seperti ini, aku paling benci sendirian dan jujur saja aku takut entah mengapa, mungkin karena kebanyakan nonton film horor dan action.

"Hay.. Nona mau kemana" kenapa disaat seperti ini harus bertemu brengsek ini.

"Minggir aku mau pulang" ucapku lantang.

"Ohhh... Yerin~aa sabar jangan marah dulu" ucap salah satu pria itu.

"Yakkk jangan sentuh wajahku dasar pria jalang" aku membentak kepada pria-pria itu.

"Apa kau bilang... Jalang!! Yakk Yerin~aa kau lupa dengan siapa kamu kau berbicara ?" ucap pria itu padaku.

"Aku tak peduli!!" aku berteriak di salah satu pria itu.

"Kau semakin berani ya padaku!!" pria ini yang tadi hampir menabrakku dan Eunha di gerbang sekolah.

"Memang kapan aku takut padamu!!" aku berjalan kearah pria itu.

"Waahhh.... Begitukah?? Yerin~aa sebanyak itukah kamu membenciku?" ucap pria itu ikut berjalan kearahku.

"Ya aku sangat membencimu... Bahkan sangat ... Sangat membencimu pria jalang!!" aku memang mengenalnya dan dia pria yang sangat aku benci.

"Ingat Yerin~aa kau dulu sangat memujaku dan mencintaiku tapi sekarang kau bilang kau membenciku .. Hahahaha" ucapnya sambil tertawa.

"Itu dulu tidak sekarang!!" sautku melotot padanya.

"Baiklah ... Yerin~aa kita buktikan" pria itu mendorongku sangat keras hingga aku terbentur sangat keras.

Akkhhhhkk..

Aku merintih kesakitan, aku terbentur ditembok sangat kencang hingga punggungku merasakan sakit yang luar biasa, preman ini!! Pria ini!! Yang dulu sangat baik dan manja padaku sekarang menjadi singa yang lapar, aku telah membangunkan singa dari kandangnya.

"Sa..aakkiitt.." ucapku meringis kesakitan.

"Hemm... Begitu saja!!" ucap pria itu sedikit tersenyum.

"Pabo.. Aku wanita kau beraninya dengan seorang wanita hahahaha ... Pengecut!!" ucapku sambil tertawa.

"Siapa bilang.... aku tidak akan menyakitimu aku akan menghukum mulut mungilmu ini" ucap pria itu memegang tanganku dengan kasar.

bagaimana ini, aku sudah tidak mempunyai tenaga lagi aku sunguh lemas tenagaku terkuras habis karena punggungku terbentur sangat keras ketembok.

"Hmm..mmmzz..le..epaaskan" ucapku terbata-bata.

Pria ini menciumku sangat kasar dia tidak menyerah meskipun aku tidak membalas ciumannya, tetap tidak menyerah meskipun ciumanya hanya sepihak. Aku hanya berdoa semoga ada yang membantuku, ya tuhan tolong bantu aku... Aku tidak kuat lagi untuk memberontak tenaganya terlalu besar untukku.

Bruukkk...

Brakkkk...

"Ahkkk..Siapa kamu?" pria yang menciumku dengan kasar tadi sekarang jatuh merintih kesakitan.

"Hah... Beraninya dengan wanita apa kalian tidak punya malu... Wahh kalian mempermalukanku sebagai sesama pria" ucap pria yang baru saja menolongku

Aku hanya diam dan memeluk kedua kakiku untuk menyembunyikan kepalaku, sungguh.. Sungguh aku tidak punya tenaga lagi, entah siapa yang menolongku aku tidak bisa melihatnya dengan jelas.

Love Is Simple [MarkTuan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang