"Waaahh.. Onty Cenna hebat Ceca cayang onty" kekeh Syesa dengan senyum lebar melekat di bibirnya
Chenna tersenyum dan menyuapi omlette buatannya pada Syesa
Yang sangat semangat menerima suapan demi suapan "Apa rasanya tak mengecewakanmu Princesku?" tanya Chenna sambil menyentuh hidung Syesa gemasSyesa mengacungkan kedua jempolnya dan berucap "Cangat enak onty"
Chenna memeluk Syesa gemas sambil terus menyuapi Syesa yang sangat lahap tanpa penolakan sedikitpun
Maira melenggang menuju dapur dan melihat kearah Chenna dan Syesa yang sangat menikmati kedekatan mereka, dengan tatapan sinis Maira menatap mereka yang tak menyadari kehadiran Maira di dekat mereka
Fedro dan Maira memang sangat tak menyukai kehadiran Chenna di rumahnya terlebih lagi melihat kedekatan adik bungsunya dengan wanita asing yang pasti memiliki rencana untuk menguasai Syesa untuk bisa mendekati Daddy nya
"Apa kau hanya mengurus Syesa seorang saja? Masih ada 2 majikan lagi yang harus kau urusi" celetuk Maira pada Chenna yang tiba-tiba berucap
Chenna dengan senyum menjawab perkataan sinis Maira "Tenang saja Mai, aku sudah menyiapkan sarapan untukmu dan Fedro.. Lekaslah makan sebelum dingin"
Dengan senyum smirk Maira bergumam "Tidak usah pura-pura baik di hadapanku! Dan aku tak butuh perhatian darimu wanita penjilat"
Chenna menghela nafasnya dan berusaha bersabar dengan sikap anak pertama majikannya yang ini, gadis berumur 14 tahun itu sangat menolak adanya Chenna di dalam rumahnya walaupun seribu kali Chenna menjelaskan bahwa ia hanya akan bekerja dan mengurus mereka tidak lebih dan tidak kurang
Tetapi tetap saja ia selalu memusuhi Chenna tanpa alasan yang jelas, namun Chenna tetap bisa mengontrol dirinya untuk tidak terbawa emosi menghadapi sifat keras kepalanya Maira
Fedro dengan wajah yang masih mengantuk mengambil botol air minum di kulkas dan meneguknya hingga tandas
"Aku lapar.. Apa ada yang bisa aku makan?" tanyanya polos
Chenna tersenyum dan mengedipkan matanya kearah Fedro yang menatapnya "Duduklah prince, aunty sudah menyiapkan nasi goreng mozarella kesukaanmu"
Dengan tatapan berbinar Fedro langsung duduk di hadapan piring yang sudah terisi nasi goreng dengan lelehan mozarella yang menggoda untuk di santap, dengan lahap Fedro menikmati sarapannya. Senyum merekah terlihat dari wajah tampannya
Fedro putera kedua dari Alzero Syaiq berumur 10 tahun yang memiliki kepribadian yang dingin namun terkadang hangat, sikap dan perilakunya sangat susah di tebak berbeda dari Maira kakak perempuannya yang selalu frontal jika tak menyukai atau menyukai sesuatu hal
Chenna sangat mengetahui berbagai hal dan macam dari ibu Kinan ibu Alzero yang sudah menceritakan segala hal padanya. Terlebih lagi ia merasa kasian kepada tiga anak yang ia tau masih membutuhkan kasih sayang orangtua yang sangat banyak terlebih sosok ibu.
"Maira, Aunty sudah menyiapkan mix salad untukmu" ucap Chenna sambil membawa kotak salad dari kulkas dan hendak menyajikannya di piring
Dengan sinis Maira berucap ketus pada Chenna "Ku bilang tak usah memberikan perhatian yang membuatku risih!"
Fedro tersedak akibat bentakan yang terlontar dari mulut Maira yang sama sekali tak bisa ia kendalikan "Fedro... Apa yang kau lakukan? Mengapa kau memakannya? Pasti dia sudah menaburkan serbuk yang membahayakan untuk kita!"
Dengan segera Fedro menghentikan sarapannya dan masih dengan terbatuk-batuk karena makanannya masuk kedalam hidung dan tenggorokannya secara bersamaan
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Issues (Completed)
RomanceKisah seorang duda bernama Alzero Syaiq berusia 34 tahun yang memiliki 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki yang sangat membuatnya jengkel setengah mati dengan sifat anak-anaknya yang susah di atur dan selalu membuat kacau apapun yang sedang ayahny...