Happy Reading dear 😍
"Ounty...." teriak Syesa nyaring saat melihat Chenna tengah menyiapkan makan malam dengan senyum merekahnya
Syesa berlari dan mendekati Chenna semangat, seperti biasa Chenna selalu menyambut hangat Syesa yang akan memeluknya
"Sayang..... Maafkan Aunty" ujar Chenna sambil memeluk Syesa melepas rindunya
Syesa melepas pelukan Chenna longgar, dan menatap wajah Chenna sambil berkata "Ounty jangan pelgi lagi, Ceca mau cama Ounty"
Chenna mengangguk dan menciumi wajah Syesa sayang
"Kamu itu harusnya tidak boleh melakukan hal seperti kemarin, itu sama saja kamu tidak profesional dalam pekerjaanmu!" suara datar seorang wanita yang tak asing di pendengarannya dan menggema di ruangan
Syesa melirik wanita tersebut dan berucap "Glandma, Ceca ceneng Ounty pulang" pekiknya girang
Chenna tersenyum dan mengangguk hormat kearah Kinan yang memperlihatkan kekesalannya pada Chenna "Maafkan saya Ny. Kinan, saya berjanji ini yang pertama dan terakhir kalinya" ujpadaku" nna menyesal
"Aunty....." panggil Fedro dan Maira berbarengan dan langsung menghamburkan pelukannya pada Chenna manja
"Aunty sangat keterlaluan membuat kita semua khawatir, apa Aunty sengaja pergi dari rumah untuk kita cari?" celetuk Maira
Chenna tersenyum mendengar ucapan Maira "Kau sungguh hebat bisa menebak keinginan Aunty" bohongnya pada Maira yang berdecak sebal padanya
******
Saat makan malam telah usai, semua penghuni kembali ke kamar masing-masing begitupun dengan Chenna yang ke kamar untuk menemani Syesa tidur
Syesa merengek ingin di peluk oleh Chenna dan di nyanyikan lagu pengantar tidur yang sering Chenna nyanyikan untuk Syesa
Syesa bobo oohh... Syesa bobo
Kalau tidak bobo di gigit nyamuk
Bobolah sayang, oohh cantikku sayang,
Kalau tidak bobo di gigit nyamuk..Chenna menyenandungkan lagu yang terlantun di bibirnya pelan, sambil menepuk pelan paha Syesa "Anak cantik..." seru Chenna menyentuh wajah Syesa
"Bibir yang indah..." tunjuk Chenna pada bibir Syesa dan mengingatkannya akan kejadian siang tadi saat Alzero mencium bibirnya
Dengan segera Chenna memejamkan matanya untuk menghilangkan putaran kejadian yang terulang dalam ingatannya, jika harus ia akui itu adalah ciuman pertamanya yang telah di renggut oleh cinta pertamanya
Chenna tersenyum malu dan menepuk kepalanya sendiri karena kebodohannya yang membiarkan Alzero menciumnya, tanpa perlawanan sama sekali.
"Kenapa Tuan Alzero tiba-tiba menciumku?" lirihnya dalam hati "Apakah Tuan Alzero tertarik padaku" lanjutnya lagi sambil tersenyum
Namun, raut wajah cerianya berubah menjadi sedih karena takkan mungkin seorang Alzero Syaiq memiliki perasaan yang sama pada Babby sitter sepertinya, yang tak memiliki apapun untuk di banggakan untuk di miliki
Chenna memejamkan matanya dan memeluk tubuh Syesa yang sudah tertidur pulas sambil menghapus ingatan yang terus terulang di ingatannya
"Swaaaaa lupakan semuanya Chenna... Lupakan semuanya" gumamnya pelan sambil menangkupkan tangannya di wajah dan kepalanya
Matanya terbuka kembali dan dengan gelisah mengguling-gulingkan tubuhnya di atas kasur yang bersebelahan dengan Syesa
Chenna menepuk jidatnya pelan dan bergumam "Kenapa kau menciumku Tuan Alzero Syaiq? Kenapa kau membuatku menerka-nerka tentang perasaanmu terhadapku"
"Lupakan Chenna, lupakann!!!" lanjutnya lagi
☔☔☔
Suasana pagi yang seharusnya cerah kini berubah menjadi gelap oleh kabut akibat hujan deras yang mengguyur sejak semalam tak kunjung reda
Dengan langkah gontai Syesa turun dari tempat tidurnya dan melangkah menuju dapur untuk menyiapkan sarapan yang akan ia kerjakan setiap harinya, hanya seperti itu kegiatan yang ia lakukan selama hampir setengah tahun bekerja disini
Derap suara langkah kaki Alzero menghampiri Chenna yang tengah menyiapkan masakannya dengan kantung mata yang terihat jelas di wajahnya
"Ada apa dengan wajahmu? Menakutkan sekali" ujar Alzero sambil meneguk air di gelas yang telah ia tuangkan
Chenna menyentuh wajahnya dan menundukan kepalanya, malu itulah yang ia rasakan saat ini dengan rambut yang berantakan dan wajah yang sangat mengerikan akibat semalaman ia tak bisa tidur dengan nyenyak karena bayangan indah itu terus menghantui dirinya
"Bagaimana aku bisa tertidur nyenyak jika wajahmu yang terus hinggap di pelupuk mataku" gumamnya pelan
Alzero mendekatkan telinganya pada bibir Chenna dan berkata "Ulangi sekali lagi apa yang kau ucapkan barusan"
Chenna dengan refleks menjauh dan menggelengkan kepalanya "Tidak ada Tuan, aku hanya menanyakan apa yang ingin anda makan untuk sarapan?" bohong Chenna gugup
"Siapkan aku teh hijau, aku sedang tak ingin memakan apapun saat ini" ujar Alzero sambil melangkah meninggalkan Chenna
Chenna menatap punggung Alzero yang meninggalkannya, dan bertanya dalam hati "Apa aku membuat kesalahan?"
"Bodoh, kenapa aku selalu berharap lebih padanya sedangkan aku tau jika dirinya sangat amat jauh untuk bisa kumiliki dalam hidupku" serunya lemah
Dengan segera Chenna menyelesaikan pekerjaannya dan segera membuatkan teh hijau yang telah di minta oleh Alzero padanya
Fedro duduk di meja makan dengan piyama tidurnya dan wajah yang terlihat masih mengantuk
"Kenapa belum mandi boy?" tanya Chenna
Fedro mendongakan wajahnya dan menyengir kuda pada Chenna sambil menjawab "Hari ini aku libur Aunty.."
Chenna hanya mengangguk "Mandilah terlebih dulu sayang, supaya rasa kantukmu hilang" ucapnya pada Fedro
Fedro bangkit dari tempat duduknya menuruti perkataan Chenna yang menyuruhnya tanpa ada sedikitpun penolakan.
Chenna tersenyum melihat sikap Fedro yang selalu membuatnya merasa senang, karena Fedro selalu menuruti segala yang ia perintah pada Fedro, itupun demi kebaikannya sendiri
"Ounty.... Ceca pengen pupppp" teriak Syesa nyaring di dalam kamar dan dengan segera ia berlari sambil tersenyum ke kamar, karena ini sudah waktunya panggilan alam untuk Syesa yang sudah terjadwalkan tepat waktu
TBC
Maafkan jika gaada feelnya, otak lagi ga bisa di pake buat mikir tapi sosoan pengen update, alhasil jadi seperti ini. Sangat amat ngelantur 😩 soalnya makin hari makin kesini viewersnya makin menghilang 😂 mungkin jenuh kali ya baca cerita abal-abal ini hihi
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Issues (Completed)
RomanceKisah seorang duda bernama Alzero Syaiq berusia 34 tahun yang memiliki 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki yang sangat membuatnya jengkel setengah mati dengan sifat anak-anaknya yang susah di atur dan selalu membuat kacau apapun yang sedang ayahny...