Dengan gusar Chenna memilin tangannya seperti biasa jika ia gugup akan melakukan hal tersebut, seperti sudah kebiasaan yang sulit hilang dalam dirinya
"Kenapa kau terlihat cemas?" tanya Zygain sambil mengemudikan mobilnya
Chenna tersenyum kikuk dan menarik nafas panjang "Bagaimana, jika Tuan Alzero marah dan memecatku karena menghilang kemarin" ujar Chenna sambil berkaca-kaca
Zygain hanya terdiam, sebelumnya saat sebelum Zygain akan mengantarkan Chenna ia sudah di beritahu terlebih dahulu oleh Chenna jika ia hanya seorang Babby sitter yang mengasuh ketiga anak majikannya
"Tenanglah, aku akan membantu menjelaskan pada majikanmu tentang apa yang terjadi padamu sebenarnya" seru Zygain sambil terfokus ke arah jalan
Chenna menggeleng dan berkata "Jangan, kumohon kau jangan menampakkan dirimu di hadapan Tuan Alzero, ku takut dia salah paham nanti"
Zygain menyerngitkan keningnya dengan seringai mengejek dan bertanya sambli melirik kearah Chenna yang terlihat makin gugup "Kenapa kau takut majikanmu salah paham padamu? Apa kau memiliki hati padanya?"
Chenna tersentak dan menjawab "Kenapa kau bisa berfikiran seperti itu? Aku tak mungkin memiliki perasaan apapun pada Tuan Alzero, karena dia terlalu tinggi untukku"
"Terlalu tinggi? Apa tubuhnya tinggi sekali seperti raksasa maksudmu?" gurau Zygain dengan perkataan yang sedikit konyol
Chenna menggeleng lemah dan menundukan kepalanya, tak menghiraukan gurauan yang di buat oleh Zygain. Dengan sekali tatap Zygain bisa menebak jika Chenna mencintai majikannya tersebut
"Apa dia tau kau mencintainya?" tanya Zygain spontan
Chenna menatap kearah wajah Zygain yang terlihat datar dengan tatapan mata Chenna yang berkaca-kaca
"Kau tak bisa membohongiku, walaupun kita hanya beberapa jam saja saling berbincang, aku sudah tau jika kau memiliki perasaan padanya" kata Zygain sambil tersenyum megejek kearah Chenna yang menghapus bulir airmatanya
"Apa sangat jelas terlihat?" tanya Chenna polos
Zygain mengangguk dan bergumam "Kau sangat payah dalam menyembunyikan perasaanmu"
Sesampainya di depan gerbang Alzero, Chenna meminta pada Zygain untuk memberhentikan mobilnya di depan saja tanpa masuk kedalam rumah
"Terimakasih atas pertolonganmu.. Aku sangat berhutang padamu Zygain" seru Chenna sambil tersenyum membungkuk sopan pada Zygain
Dengan segera Chenna turun dari mobil, dan masuk kedalam gerbang tanpa menoleh lagi kearah Zygain yang terus menatapnya
Klekk
Ia membuka pintu pelan, dan mengedarkan pandangannya ke seluruh arah dan sudut rumah yang terlihat sepi seperti biasanya, dengan pelan ia menutup pintu kembali dan berjalan mengendap memasuki ruang tamu yang sepi
Brukk
Langkah Chenna terhenti, karena sesuatu yang menghalangi langkahnya dan dengan refleks ia menatap apa yang telah ia tabrak barusan, dengan tatapan kaget Chenna menelan salivanya berkali-kali dan bergumam pelan "Tuan..."
Alzero menatap Chenna yang ketakutan dan berkata "Darimana saja kau Chenna? Apa kau tau aku mencarimu semalaman dan Syesa terus menangis menanyakan keberadaanmu!!" bentak Alzero setengah berteriak
Chenna menundukkan wajahnya, takut-takut airmata yang ia miliki hendak menetes tak pada waktunya, belum lagi melihat Alzero yang terlihat murka padanya
"Maaf Tuan, akk..akku kemarin pergi tanpa pamit padamu" ucap Chenna gemetar menahan tangis sambil memilin tangannya dan membuat punggung tangannya berwarna merah
Alzero menghela nafas frustasi, dan menyesali perbuatannya yang membuat Chenna merasa takut padanya "Chenna, apa kau tau aku sangat mengkhawatirkanmu" ucap Alzero lirih
Chenna menatap Alzero yang berpenampilan kusut tak seperti biasanya dengan mata panda hitam di bawah lingkar matanya "Maafkan aku Tuan..." ucap Chenna lirih sambil menangis
"Kenapa kau pergi tanpa pamit padaku Chenna, apa kau marah padaku?" tanya Alzero lembut
Chenna menggeleng langsung dan menyeka airmatanya, karena apa yang di katakan Alzero tak benar jika ia marah padanya
Alzero menyeka sisa airmata yang berada di pipi Chenna dan berucap lirih "Apa kau marah jika aku menyebutmu kekasihku? Karena usiaku berbeda jauh denganmu?"
Lagi-lagi hanya gelengan kepala yang bisa ia beri sebagai jawaban atas Alzero
"Maafkan aku Tuan.. Aku sudah berbuat tak sopan kemarin malam, aku telah meninggalkan Syesa dan membuatnya bersedih, mungkin kemarin malam Tuan sangat lelah karena mengurus kerewelan Syesa. Maafkan aku Tuan... Aku sangat minta maaf" ujar Chenna sambil sesenggukan
Alzero tersenyum dan merangkul tubuh bergetar Chenna kedalam pelukannya, dengan refleks Chenna memeluk tubuh Alzero erat sambil menangis sejadi-jadinya di dada bidang Alzero yang terasa nyaman untuknya
"Aku tau kau mempunyai alasan untuk hal itu, aku akan menerima alasan apapun yang kau berikan Chenna, karena kau lebih dari seorang Babby sitter dari ketiga anakku" lirihnya dalam hati
Chenna masih menangis di pelukan Alzero dengan mata sembab dan hidung meler oleh ingus tak ia perdulikan, ia sangat nyaman di posisi seperti ini dengan majikannya tersebut
"Apa kau akan terus menangis dan mengotori bajuku dengan ingusmu itu?" tanya Alzero sambil mengulum senyum
Dengan segera Chenna menarik tubuhnya yang berada dalam dekapan Alzero, dengan malu ia mengelap ingusnya yang meninggalkan jejak di baju Alzero lumayan banyak
"Maafkan aku Tuan..." cicit Chenna sambil mengelus dada bidang Alzero yang terdapati ingus
Alzero tersenyum dan berucap "Kau mengotori bajuku, merusak bungaku, dan nanti apa lagi yang akan kau rusak?"
Chenna mengerucutkan bibirnya sambil mengelap airmatanya "Maafkan aku Tuan, potong saja dari sebagian gajiku"
"Jika aku menginginkan kau membayar di muka atas semua itu bagaimana?" Tanya Alzero pada Chenna yang terlihat bingung
Dengan refleks Alzero mendekatkan wajahnya kearah wajah Chenna yang mendongak melihat kearahnya, Alzero menempelkan bibirnya ke bibir Chenna yang wajahnya berubah menjadi kaget dengan perlakuan majikannya yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya
Alzero masih berada di bibir lembut milik Chenna dan berucap "Rasanya sedikit asin, dan aku menyukainya" sambil masih menempelkan bibirnya di bibir Chenna yang tak merespon sama sekali hanya diam dan tanpa penolakan
TBC...
Hahaha vulgar ga sih? Maafkan ya kalo terlalu vulgar.. Malam ini jika ada mood aku double updat ya, tadinya mau update 3 kali lagi hari ini.. Tapi tadi di kantor lagi banyak banget kerjaan jadi baru bisa up, di usahakan aku bikin cepet ya supaya ga bosen nungguin wkwkwk walaupun ga sebanyak viewers cerita lain, tapi aku takkan menggantung cerita ini terlalu lama hihi
Kecup peluk sayang dari jauh untuk kalian yang selalu baca and votment ya.. Big lope lope 😍😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Issues (Completed)
RomanceKisah seorang duda bernama Alzero Syaiq berusia 34 tahun yang memiliki 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki yang sangat membuatnya jengkel setengah mati dengan sifat anak-anaknya yang susah di atur dan selalu membuat kacau apapun yang sedang ayahny...