Chenna termangu di ruangan serba putih seorang diri, dengan infusan di punggung tangannya dengan posisi berbaring lemah di tempat tidur
Klekkk
Pintu terbuka, menampilkan Alzero dengan sebuket bunga di tangannya serta senyumnya yang merekah di depan pintu membuat Chenna terkesima melihat majikan tampannya yang sekarang sudah menjadi kekasih hatinya
"Bagaimana harimu sayang, besok kau sudah boleh pulang.." ujar Alzero sambil duduk di samping Chenna yang terbaring
Chenna tersenyum dan bertanya "Apa bunga itu untukku?"
Alzero mengangguk dan menyerahkannya pada Chenna "Siang nanti, anak-anak nakal itu akan mengunjungimu... Dan kau harus tau, aku tak bisa melakukan semua hal sebaik dirimu, lekaslah sembuh dan pulang ke rumah kita kembali" gumam Alzero di curuk leher Chenna
Chenna menyentuh rambut Alzero yang menenggelamkan dirinya pada Chenna "Pasti Tuan sangat kerepotan mengurusi semuanya sendiri, apakah Tuan lelah?" tanya Chenna sambil mengusap sayang Alzero
Alzero diam tak menjawab, ia hanya menghirup aroma Chenna yang sangat ia rindukan beberapa hari ini, karena setelah insiden penculikan itu Chenna segera di larikan ke rumah sakit untuk menangani luka di tubuhnya
Dan ingat satu hal lagi, Erick dan Dress sudah di tangani oleh pihak berwajib karena kejahatan yang mereka lakukan pada Chenna dan merencanakan kejahatan untuk Alzero
Alzero mendongakan wajahnya untuk menatap Chenna yang hanya terdiam dengan nafas teratur yang terdengar jelas indah di telinga Alzero "Apa yang kau pikirkan sayang?" tanya Alzero mengusap wajah Chenna pelan
"Aku memikirkan banyak hal Tuan, aku sangat takut sesuatu yang buruk akan menimpamu dan anak-anak" jawab Chenna penuh dengan keresahan
Alzeri tersenyum sambil mencium mata sayu Chenna dan berucap "Tenanglah sayang, semua badai telah berlalu sekarang.. Yakinlah setelah hujan lebat datang akan tergantikan dengan pelangi cantik yang muncul dengan sendirinya"
Chenna menatap manik mata Alzero dan bergumam pelan "Aku tak ingin kebahagiaan itu layaknya pelangi yang hanya singgah sekejap lalu hilang"
Alzero membaringkan tubuhnya di atas belangkar tempat tidur Chenna dan memeluk tubuh Chenna yang menghadap ke bagian dada bidangnya "Kebahagiaan yang akan kita dapatkan takkan sekejap pelangi sayang, akan seperti layaknya oksigen yang akan terus bersama kita, namun indah seperti pelangi yang akan membuat iri setiap orang yang melihatnya karena kita memiliki warna-warni yang akan kau, aku dan anak-anak lukiskan di masa sekarang dan depan nanti" kata Alzero sambil memejamkan matanya
Chenna tersenyum mendengar ucapan Alzero dan memeluk tubuh Alzero erat dan bergumam dengan mata tertutup "Terimakasih Tuan, karena kau telah membawaku masuk ke bagian hidupmu untuk ikut serta melukiskan warna-warni indahnya pelangi di dalam hidupmu dan ketiga malaikat menggemaskan yang amat berharga untukku"
"Berjanjilah padaku Chenna, kau akan selalu bersamaku apapun yang terjadi" pinta Alzero yang langsung di angguki oleh Chenna
Sebenarnya ada yang masih menjanggal di hati Chenna, tentang janjinya yang telah ia ucapkan pada Maira. Tapi di sisi lain hatinya tak bisa berdusta jika ia takkan mampu melepaskan keinginannya untuk bisa bersama Alzero dan saling memiliki
******
Saat hari mulai cerah dan matahari dengan percaya diri menampakan sinarnya yang menyilaukan mata. Maira, Fedro, dan Syesa tengah berjalan di kooridor ruangan menuju kamar inap Chenna yang tampak sepi tak ada seorangpun berlalu lalang di depan pintunya
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Issues (Completed)
RomanceKisah seorang duda bernama Alzero Syaiq berusia 34 tahun yang memiliki 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki yang sangat membuatnya jengkel setengah mati dengan sifat anak-anaknya yang susah di atur dan selalu membuat kacau apapun yang sedang ayahny...