Desir angin menerpa wajah Elistha pelan, seakan berhembus membisikan sesuatu yang telah ia rasakan saat ini, rasa bahagia dalam hatinya yang telah lima bulan ini menunggu dengan sabar kelahiran sang buah hati dalam kehidupannya dan Zygain yang akan membuat lengkap segala sesuatunya
Iya, memang Elistha kini tengah mengandung anak pertamanya yang berusia lima bulan jalan ini, dengan sangat ceria ia terus mengelus perutnya yang kini terlihat membuncit sambil menatap langit sore di atas balkon
Zygain merasakan hal yang sama, karena setelah dua hari mereka kembali ke rumah dari kediaman Alzero, Zygain merasakan sesuatu yang ganjal pada Elistha. Dan setelah di periksa hasilnya sangat mengejutkan dan memuaskan hatinya
Karena apa yang di tunggu dan di harapkan telah Tuhan kirimkan pada sepasang insan dalam bentuk hadiah yang amat sangat mereka syukuri
"Sabarlah sayang, sebentar lagi Ayah Gain, akan membawakan makanan pesanan kita" gumamnya sambil tersenyum dan mengelus perutnya
Elistha mengingat kejadian beberapa yang lalu, tentang ngidam yang baru ia rasakan dan yang terparah di alami oleh wanita hamil sepertinya
Bagaimana tidak, keinginan Elistha sungguh tak masuk akal dan membuat Zygain geleng-geleng kepala, karena pasalnya Elistha dengan senang hati mencabuti bulu kaki Zygain yang amat lebat menggunakan jari manisnya, tanpa pelumas ataupun lainnya
Yang membuat Zygain berteriak frustasi karena kesakitan, dengan teganya ia terus mencabuti bulu kaki Zygain penuh gembira
"Bunda sungguh merasa bersalah pada Ayah, karena telah membuatnya menderita" lirihnya, mengubah ekspresi wajah cerianya dengan wajah sedih
Tapi, apa mau di kata semua itu adalah keinginan sang jabang bayi yang keinginannya aneh dan sangat membingungkan
Tetesan airmata Elistha berjatuhan, karena perasaannya saat hamil mudah sekali berubah, mungkin ini juga karena faktor kehamilannya yang membuat dirinya seperti itu. Mudah sekali menangis dengan hal sepele
Diam-diam ada yang memperhatikan setiap yang di lakukan Elistha di sudut balkon yang terduduk di kursi khusus yang telah di sediakan Zygain, karena semenjak hamil. Elistha sangat sering menghabiskan waktunya di tempat kesayangannya itu
"I'am home...." seru Zygain sambil melangkah menuju Elistha yang langsung mendongakan wajahnya yang terlihat basah dengan airmatanya
Zygain menangkup wajah Elistha dan menghapus pelan airmata di kelopak matanya, karena Zygain sudah tau tentang kebiasaan Elistha yang selalu menangis seorang diri
"Apa kau kesepian sayang? Kenapa tidak menghubungiku? Aku bisa pulang lebih awal untukmu" ucap Zygain sambil mencium kening Elistha
Tubuh Elistha berhambur di pelukan Zygain yang terasa hangat di tubuhnya dan bergumam "Maafkan aku Gain, aku telah banyak membuatmu menderita"
Zygain menarik tubuh Elistha dari dekapannya dan menatap mata sedih Elistha "Apa yang kau bicarakan? Siapa yang menderita karena siapa?" tanyanya bingung
"Kau yang menderita karena aku" jawabnya sambil memasang wajah sedih
Zygain mengangkat pelan tubuh Elistha untuk berdiri mensejajarkan dengannya dan berkata "Aku tak pernah menerima penderitaan apapun darimu sayang, hanya ada kebahagiaan dan rasa suka cita yang selalu kau berikan padaku, terlebih lagi sebentar lagi akan ada pelengkap kebahagiaan kita" katanya sambil mengusap perut Elistha
Elistha tersenyum dan makin mengeratkan pelukannya pada tubuh Zygain yang terus menciumi bahu lebar milik Elistha yang kini terlihat berisi
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Issues (Completed)
RomanceKisah seorang duda bernama Alzero Syaiq berusia 34 tahun yang memiliki 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki yang sangat membuatnya jengkel setengah mati dengan sifat anak-anaknya yang susah di atur dan selalu membuat kacau apapun yang sedang ayahny...