Kegaduhan di pagi hari di dalam rumah yang pasti akan selalu dirasakan oleh keluarga besar Syaiq, bagaimana tidak berbagai macam drama selalu ada di rumah besar ini
"Huaaaaa..... Syesa gamau sekolah..." pekik Syesa nyaring membuat sakit telinga semua orang
Dengan sabar Chenna membujuk Syesa yang kini genap berusia 5 tahun, beberapa bulan yang lalu. Walaupun begitu Syesa tetaplah gadis kecil yang manja dan selalu membuat gemas akan tingkahnya yang bisa tergolong cengeng walaupun telah memiliki adik
Fedro menggelengkan kepalanya melihat tingkah adik perempuannya yang selalu saja membuat drama di pagi hari "Sya, bisakah untuk pagi ini saja kau menjadi anak baik dan tidak merepotkan Mommy, kau sangat menyusahkan!" seru Fedro sambil mencubit gemas pipi Syesa yang masih menangis
"Jangan berbicara seperti itu sayang, bagaimanapun Syesa masih kecil dan belum mengerti apa-apa. Dengan sendirinya dia akan berubah menjadi seorang kakak yang sangat hebat" ucap Chenna sambil mencium Syesa dengan tangan yang menggendong Fattieh
Fedro menghela nafas, melihat Chenna yang selalu santai dengan segala urusan dan pekerjaannya yang cukup di bilang menguras tenaga, walaupun sekarang Maira dan Fedro sudah mandiri dalam menyiapkan segala urusan masing-masing
Namun, tetap saja mereka selalu ingin merasakan di perhatikan oleh Chenna
"Guten morgen...." sapa Maira dengan wajah ceria berbalut seragam dan duduk di kursi
Chenna menyipitkan matanya dan bertanya "Sepertinya pagi ini kakak sangat ceria sekali, ada apa?"
Maira tak menjawab pertanyaan Chenna hanya melemparkan senyum sambil memakan sarapannya tanpa bersuara
"Selesaikan semua laporan hari ini juga, karena kita tak punya banyak waktu lagi" ucap Alzero pada seseorang yang berada di seberang telepon
Chenna melihat kerutan kegundahan di kening Alzero yang sangat terlihat jelas, dengan gusar Alzero duduk dan meminum teh hijau kesukaannya sambil terus mengecek ponsel yang berada di tangannya
Chenna menyentuh punggung tangan Alzero, dan Alzero menatap Chenna yang tersenyum padanya sambil bergumam "Apa yang sedang kau pikirkan suamiku?"
Alzero menggenggam tangan Chenna dan berkata "Hanya sedikit masalah kantor yang membuat otakku harus bercabang selain memikirkanmu dan anak-anak kita"
Chenna menatap mata Alzero yang di dalamnya menyimpan kekhawatiran dan kesedihan, tanpa pikir panjang dan bertanya Chenna mengangguk dan menjawab "Apapun itu, aku selalu berdoa agar semuanya cepat teratasi"
Alzero tersenyum dan mencium kening Chenna "Momm... Syesa mau sekolah di antar Daddy!" seru Syesa membuat Alzero melepaskan kecupannya di kening Chenna
"Anak-anak, hari ini Daddy tak bisa mengantar kalian sekolah. Karena ada sedikit keperluan mendadak" ucap Alzero sambil berdiri dan mencium Fattieh yang dengan kalemnya tertidur di box samping meja makan
Syesa mengerucutkan bibirnya dan berkata "Syesa mau sama Daddy ke sekolahnya..." rengek Syesa yang akhir-akhir ini menjadi sangat rewel
Chenna memijit keningnya dan berkata "Syesa diantar Mommy ke sekolah ya.." kata Chenna sambil memberi kode pada Alzero untuk pergi sekarang juga
Syesa menggeleng dan berteriak "Syesa mau sama Daddy... Daddy jangan pergi..." ucapnya sambil menangis
"Sayang, kumohon untuk kali ini saja kau urus Syesa. Aku sudah tak punya banyak waktu lagi" kata Alzero sambil meninggalkan Syesa yang menangis kejer
Fedro dan Maira saling menatap satu sama lain, dan membantu menenangkan Syesa yang menangis membuat Chenna kewalahan
"Anak-anak, sebaiknya kalian berangkat sekolah saja... Biar Mommy yang menangani ini" seru Chenna sambil menggendong tubuh Syesa yang mulai meliuk-liukan badannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Issues (Completed)
RomanceKisah seorang duda bernama Alzero Syaiq berusia 34 tahun yang memiliki 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki yang sangat membuatnya jengkel setengah mati dengan sifat anak-anaknya yang susah di atur dan selalu membuat kacau apapun yang sedang ayahny...