Chap 33

93.1K 4.5K 66
                                    

Chenna menyipitkan mata dan menatap jam dinding yang masih menunjukan pukul 4 pagi, namun tidur nya terganggu dengan suara gaduh di kamar mandi. Yang ia sudah tau Alzero yang berada di dalam

"Sayang... Kau kenapa?" tanya Chenna sambil mengetuk pintu

Sudah beberapa minggu ini Alzero selalu seperti itu, Chenna sudah berusaha membujuknya untuk memeriksakan ke dokter tentang kesehatannya, namun ia selalu berdalih kalau ini hanya masuk angin biasa

Alzero keluar dari kamar mandi dengan wajah pucat dan mata yang sangat sayu, membuat Chenna khawatir dan mengusap peluh Alzero yang bercucuran di keningnya sambil berkata "Hari ini, aku akan membawamu ke rumah sakit.. Tak ada penolakan lagi!"

"Aku tak suka dengan bau rumah sakit.." cicit Alzero sambil memeluk tubuh hangat Chenna

Chenna berdecak sebal dan berucap "Aku tak ingin kondisimu selalu seperti ini, aku takut kau kenapa-napa" lirih Chenna sambil memeluk Alzero erat

Alzero tersenyum dan terus memeluk tubuh Chenna yang terasa nyaman "Baiklah, aku akan ke rumah sakit bersamamu.." gumam Alzero pelan dan mengiring Chenna ke tempat tidur

_________

"Silahkan, apa keluhan anda Tuan Alzero Syaiq" tanya seorang dokter ramah

Alzero dengan nada bicara yang berwibawa dan sangat cool, sangat berbeda dengan Alzero yang berada di rumah ia menjawab "Akhir-akhir ini saya merasakan mual yang berlebihan dokter"

Dokter yang ber name tag jelas dr. Eko Sujiatno itu tersenyum dan bertanya "Apakah nafsu makan anda berkurang?" yang di angguki dengan langsung oleh Alzero

"Bahkan ada beberapa makanan yang sama sekali tak bisa ku makan, padahal itu makanan favoritku" jelas Alzero pada sang dokter yang lagi-lagi tersenyum

Dokter itu menulis sesuatu di atas kertas dan bertanya "Nyonya, kapan terakhir kau datang bulan?" liriknya kearah Chenna yang terdiam di sebelah Alzero

Chenna menjawab kikuk "Entahlah, sepertinya bulan ini aku belum mendapatkan siklusku"

Dokter itu menyerahkan selembar kertas putih dan berkata "Nyonya, aku telah memberi surat rujukan kebagian kandungan. Silahkan memeriksakannya"

Alzero dan Chenna saling menatap satu sama lain, tiba-tiba Alzeri berkata "Seharusnya dokter memeriksaku bukan? Istriku baik-baik saja"

"Setelah aku periksa keadaan Tuan Alzero sangat baik, tak ada gejala penyakit apapun Tuan... Jika ingin lebih tau secara detail lagi, silahkan anda ke dokter yang saya rujukan.. Ruangannya ada di lantai atas" jelas Dokter eko sambil tersenyum kearah Chenna yang terlihat bingung dan mereka bangkit dari tempat duduknya pergi meninggalkan ruangan

"Aku masih mengerti dengan apa yang di ucapkan dokter tadi, apa hubungannya sakitku dengan keterlambatan datang bulanmu" gerutu Alzero sambil menaiki lift yang akan menuju ruangan dokter kandungan

Chenna tersenyum dan dengan refleks mengelus perutnya yang datar dan bergumam "Apa di dalam sini ada sesuatu?"

Alzero terkekeh dan menjawab "Iya jelas saja, tadi kau sarapan begitu banyak"

Chenna tak menghiraukan ucapan Alzero dan masih terus mengusap perutnya dengan senyum mengembang

Tokk tokk

Suara pintu di ketuk dan terdengar suara yang tak asing lagi di telinga Chenna "Silahkan masuk..."

Saat mereka memasuki ruangan tersebut, Alzero di buat tercengang dengan apa yang dia lihat di depan matanya "Kau... Jangan bilang kau dokter kandungan?" seru Alzero sambil menunjuk kearah Zygain yang tersenyum

"Lihatlah, di ruangan ini hanya ada aku yang memakai jubah ini dan ini" ujarnya sombong sambil mengangkat teleskopnya

Alzero mendengus kesal dan menggenggam jemari Chenna sambil berbisik "Entah mengapa aku sangat membenci sikap tengilnya"

Chenna hanya terkekeh dan duduk di kursi sebelah Zygain yang tampan dengan jubah putih yang menambahnya semakin berwibawa

"Chenna, berbaringlah disana.. Aku akan memeriksamu" ucap Zygain sambil mengedipkan mata genitnya

Alzero terus memelototi Zygain dengan raut wajah sangarnya

Chenna berbaring di atas tempat tidur di dampingi Alzero yang terus membelai lembut rambutnya

"Biar kuperiksa terlebih dahulu, aku akan..." ucapan Zygain terpotong karena punggung tangannya tiba-tiba di pukul oleh Alzero

"Biar aku saja yang membukanya, tanganmu tak usah memegang perut istriku.. Kau dengarkan saja apa yang kau dengarkan di alat itu" omel Alzero sambil meletakan teleskop di perut Chenna

Zygain terkekeh melihat sikap posesif Alzero yang sama sekali tak ingin Chenna di sentuh olehnya "Baiklah, lakukan dengan benar asisten!" kata Zygain menekankan kata Asietennya pada Alzero yang hanya menatap sinis kearahnya

"Chenna, apa kau takn pernah merasakan apapun selamansatu bulan terakhir ini?" tanya Zygain pada Chenna yang hanya terdiam

Chenna menggeleng dan menatap Alzero yang terlihat khawatir padanya "Apa siklusmu sudah datang pada bulan ini? Atau perasaanmu ada yang berbeda akhir-akhir ini?" tanya Zygain lagi sambil meletakan alatnya di saku jas

"Apa yang terjadi pada istriku?" tanya Alzero khawatir

Chenna membenarkan bajunya dan bangkit , lalu turun dari tempat tidur

Zygain tersenyum pada Alzero dan memberi salaman hangat padanya "Selamat, Chenna saat ini telah mengandung anakmu. Usia kandungannya sudah 2 minggu"

Alzero berbinar dan memeluk tubuh Chenna "Aku akan menjadi seorang Daddy empat anak sekarang" ucapnya sambil terus menciumi wajah Chenna bahagia

Zygain menggeleng melihat sikap Alzero, tiba-tiba Chenna berseru "Tapi kenapa akuntak merasakan apa yang seperti ibu hamil yang lain rasakan? Apa aku tidak normal?"

"Bersyukurlah, kau sangat beruntung tak mengalami hal itu. Namun semua itu berpindah pada suamimu yang mengalaminya"

Chenna menyerngitkan keningnya dan bertanya "Apakah semua itu bisa terjadi?"

Zygain mengangguk dan menunjuk kearah Alzero yang hendak muntah "Itu buktinya..." ucap Zygain yang terkekeh melihat Alzero terbirit ke kamar mandi yang berada di ruangan

******

"Momm.... I'm home" pekik Frdro nyaring

Chenna menyambut Fedro dan Maira dengan senyuman merekahnya sambil mengelus perutnya

"Ada apa? Kelihatannya wajah Mommy sangat gembira" tanya Maira sambil memeluk Chenna

Chenna hanya tersenyum dan masih mengusap perutnya

"Mommy kenapa? Busung lapar? Dari tadi pegang perut sambil senyum? Atau cacing di perut Mommy lagi ajojing?" tanya Fedro konyol

Maira menepuk bahu Fedro keras dan berkata "Bercandamu jelek! Sleketep"

Alzero menghampiri meraka dan berkata "Mommy sedang hamil, dan kalian akan memiliki adik lagi...."

"Apaaaaa??!!!" teriak Maira dan Fedro kaget

Chenna tersenyum kearah Fedro dan Maira yang menunjukkan ekspresi yang taerbaca









TBC

Daddy Issues (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang