Chap 35

97.4K 4.2K 48
                                    

"Daddy...... Lihatlah, Fedro selalu mengerjaiku..." teriak Maira pada Alzero

Alzero menghela nafas dan bergumam "Kenapa kalian selalu bertengkar? Apa tidak bisa sehari saja tanpa bertengkar"

Maira mengerucutkan bibirnya dan langsung meninggalkan Fedro dengan wajah tengilnya

"Kenapa kau selalu mengusili kakakmu Fed?" tanya Alzero pada Fedro yang sedang merapihkan kemeja dan rambutnya tanpa menjawab pertanyaan Alzero

Chenna menghampiri Alzero dengan perut buncitnya dan berkata "Dadd... Aku ingin bertemu Uncle Zygain" katanya sambil membusungkan perutnya yang buncit, karena telah memasuki usia kandungan ke 8 bulan

"Kenapa selalu ingin bertemu Zygain? Apa wajah suamimu yang tampan ini tak bisa memuaskan hatimu?" tanya Alzero dengan wajah cemberut

Chenna mengusap wajah suaminya dan begumam pelan "Aku ingin melihat ciuman Zygain seperti dua bulan lalu"

Alzero dan Fedro membulatkan matanya sambil menggeleng "Porno sekali keinginanmu sayang" ucap Alzero

"Mommy... Kenapa tak melakukannya saja dengan Daddy, seperti biasa kalian lakukan di dapur membuat mataku yang suci ini ternodai" kekeh Fedro membuat Chenna berwajah merah dan Alzero salah tingkah

Fedro tertawa dan berkata "Aku akan pergi ke tetangga sebelah Momm.. Disana ada Stephany anak pindahan baru yang sangat cantik" katanya sambil cengengesan

Chenna mengangguk dan tersenyum "Genit sekali kau Fedro!" seru Alzero lantang membuat raut wajah Fedro berubah

"Aku mengikuti jejak Daddy.. Jangan salahkan aku seperti ini, karena kurang lebihnya aku mewarisi sifat Daddy" ucapnya sambil pergi meninggalkan Alzero yang hanya melengo di depan Fedro yang tersenyum smirk

Chenna tertawa kencang sambil memegang perutnya, karena terlalu kuat ia tertawa hingga anak di dalam perutnya hendak keluar

"Sepertinya kau bahagia sekali sayang, apa aku boleh meminta permintaan padamu karena telah membuatmu bahagia hingga seperti ini" ucap Alzero sambil memeluk tubuh Chenna yang terganjal perutnya

Chenna mengelap airmatanya yang sedikit keluar di pinggir matanya dan mengadahkan kepalanya menatap wajah Alzero yang tingginya melebihi Chenna

"Apa yang kau inginkan suamiku? Jika aku bis..." ucapan Chenna terpotong karena seperti biasa Alzero menciumnya tanpa aba-aba terlebih dahulu

Chenna tersenyum dalam ciumannya, karena hasratnya semakin meningkat selama masa kehamilannya yang tergolong bulan tua ini

"Mommy..... Daddy...." teriak Syesa nyaring

Chenna tersentak dan melepaskan tautannya pada Alzero yang sama-sama kagetnya

"Kenapa Daddy memakan bibil Mommy...?" tanya Syesa polos membuat Chenna mengulum senyumnya

Tanpa menjawab pertanyaan yang tak bisa ia jawab Chenna menghampiri Syesa yang diam mematung sambil membawa sebuah amplop berwarna navy dengan pita peach di tangannya

"Apa yang kau bawa sayang?" tanya Chenna pada Sesya yang menyerahkan amplop itu padanya

Syesa tersenyum manis dan berkata "Tadi, Syesa dan nenek beltemu dengan Aunty Elistha. Lalu Aunty sihil, eh..." ocehannya terhenti karena ia salah menyebutkan nama Elistha

"Sayang, jangan memanggil Aunty Elistha seperti itu. Nanti jika Aunty mendengarnya ia akan bersedih" ucap Chenna sambil mencolek pipi Syesa yang hanya terkekeh

"Tapi dulu Aunty jahat pada kita dan Mommy, Syesa tak suka pada Aunty sihil, eh Elistha itu" gumamnya pelan sambil menunduk

Chenna tersnyum dan mencium pipi Syesa sambil berkata "Aunty Elistha sudah berubah sayang, kita harus mendukungnya untuk menjadi orang baik ya.." pinta Chenna pada anak cantiknya

Daddy Issues (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang