Author's POV
Sesekali Fedro terus mondar-mandir di kamarnya seperti mencari sesuatu yang membuatnya bingung dan kadang menggerutu kesal
Chenna yang melewat di depan kamar Fedro langsung berinisiatif untuk bertanya pada Fedro ramah "Apa yang membuatmu bingung boy?"
Fedro melirik kearah suara dan balik bertanya"Aunty.. Apa kau melihat tugas prakaryaku?"
Chenna menyerngitkan keningnya dan menjawab "Aku sama sekali tak melihat apapun sejak tadi membersihkan kamarmu"
"Lancangnya kau masuk ke kamarku, sudah ku katakan jangan pernah masuk ke kamarku!!" bentak Fedro kasar membuat Chenna kaget
Chenna hanya diam dan menundukkan kepalanya sambil bergumam pelan "Maafkan aku Fedro, aku hanya ingin membersihkan kamarmu agar kau nyaman"
Lagi-lagi Fedro membentak Chenna kesal "Kau sungguh tak berguna pergi dari hadapanku!!"
Braaakk
Pintu di banting tepat di depan wajah Chenna yang terlihat bersedih, tanpa terasa airmatanya menetes jatuh ke pipi mulusnya. Dan dengan segera ia menghapus jejak yang di tinggalkan di pipinya
Seingat Chenna ia sama sekali tak melihat prakarya yang Fedro maksudkan tadi, tapi dia sempat melihat Maira membawa prakarya secara sembunyi-sembunyi masuk ke kamar Fedro
Tanpa berfikiran negatif Chenna kembali ke dapur untuk membuatkan makan malam dan memperbaiki segala kesalah pahamannya dengan Fedro barusan, ia akan membuatkan masakan kesukaan Fedro untuk makan malam
"Pembantu......!!!!!" teriak nyaring Maira dari arah ruang tamu
Dengan sesegera Chenna berlari menuruni anak tangga, walaupun boleh jujur Chenna sama sekali tak suka dengan panggilan yang di sebutkan oleh Maira tersebut
"Ada apa Mai?" tanya Chenna menghampiri Maira yang terlihat murka
"Sekarang aku menyuruhmu untuk pergi dari rumah ini.. Sekarang juga!!!!" pinta Maira kasar
"Pergi dari rumah ini? Memangnya kenapa?" tanya Chenna kaget
Maira tersenyum sinis dan menjawab "Kau pergi sekarang juga, aku tak ingin kau berlama-lama di rumahku!!!!!"
Chenna menggeleng dan berucap "Maafkan aku, aku tak bisa pergi dari rumah ini.. Karena aku sudah berjanji pada Tuan Alzero untuk menjaga kalian selama beliau tak ada"
"Kau wanita penjilat, bermuka dua.. Pasti kau melakukan semua itu untuk menarik perhatian Daddy kan? Kau takkan pernah bisa merebut Daddy dari kami!!!" teriak Maira dengan nada yang tinggi
Chenna mematung mendengar tuduhan Maira padanya yang sama sekali tak ia lakukan "Kenapa kau selalu menuduhku? Apa salahku? Aku hanya bertugas untuk menjadi Babby sitter kalian.. Tak ada lain lagi" ucap Chenna sedikit meninggi
Maira mendelik tak suka kearah Chenna yang dengan lancang membentaknya "Terserah kau saja!!! Tapi jika kau sampai mengganggu kebahagiaan kami, aku tak segan-segan mengeluarkanmu!" ancamnya sambil pergi
Chenna memijit tengkuknya yang pegal dan kepalanya yang pusing akibat tingkah laku kedua anak majikannya itu, tak pernah sedikitpun mereka bertingkah baik dan tak membentaknya sehari saja.
Namun, walaupun seperti itu Chenna tak bisa meninggalkan mereka dan rumah yang sudah hampir satu bulan ini ia tempati penuh dengan airmata dan kesedihan
Namun jika bukan karena ia sudah terlanjur berjanji dan menandatangani kontrak kerjanya dengan yayasan tempatnya ia takkan mungkin bertahan disini
Ia harus menunggu 1 tahun berlalu dan setelah itu ia akan terbebas dari kontrak dan kesepakatan kerja menjadi pekerja di rumah milik Alzero Syaiq ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Issues (Completed)
RomanceKisah seorang duda bernama Alzero Syaiq berusia 34 tahun yang memiliki 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki yang sangat membuatnya jengkel setengah mati dengan sifat anak-anaknya yang susah di atur dan selalu membuat kacau apapun yang sedang ayahny...