Dengan penuh peluh Chenna menyiapkan sarapan untuk semua orang yang masih bergelut di alam mimpinya dan bermalas-malasan di atas tempat tidur dan di bawah selimut tebal yang meghangatkan tubuh
Sudah hampir 3jam berlangsung Chenna berkutat dengan semua pekerjaan rumah yang harus ia kerjakan setiap hari dengan hati gembira dan penuh suka cita
"Aku lelah sekali..." gumamnya pelan sambil menggerakkan tubuhnya meregangkan otot-otot yang terasa mulai pegal menjalar di pinggang, kaki dan punggungnya
Chenna mendaratkan bokongnya tepat di depan meja makan yang sudah tersusun rapih semua menu makanan untuk sarapan pagi ini, ia selalu berusaha untuk menyenangkan hati semua orang di rumah walaupun tak ada yang menghargai setiap ketulusannya
"Onty...." panggil Syesa nyaring di arah kamar sebelah ruang tamu karena kamar Syesa berada dibawah berbeda dengan kamar lain yang berada diatas
Chenna dengan setengah badannya menyembul di pintu ia berkata "Morning my sunshine.. Apa tidurmu nyenyak?"
Selalu saja perkataan seperti itu yang menjadi dialog pertama yang akan ia lontarkan pada gadis cantik idamannya, karena memang Chenna sangat menyayangi Syesa
"Onty..... Gendong!" rengeknya sambil merentangkan kedua tangannya lebar memberi isyarat pada Chenna untuk segera melakukan yang ia maksudkan
Syesa mengalungkan lengannya di leher Chenna dan menyandarkan kepalanya di bahu Chenna nyaman, Chenna hanya tersenyum mendapatkan sikap manja Syesa kepadanya
"Apa anak cantik masih mengantuk?" tanya Chenna sambil memeluk tubuh Syesa gemas dan berjalan kearah meja makan
Syesa menggeleng dan berkata "Tidak onty.."
Chenna kembali bertanya "Lalu kenapa bangun sepagi ini sayang?"
Syesa mendekatkan mulutnya di telinga Chenna dan berbisik "Ceca ingin pupp onty.." Bisiknya pelan sambil tersenyum
Chenna terkekeh dan berkata "Kau sungguh menggemaskan bayi remaja"
Syesa hanya memamerkan deretan giginya dan berucap "Ceca cayang onty cena"
Derap kaki terdengar di telinga Chenna dengan sangat jelas, ia mengedarkan pandangannya pada seseorang yang tengah menuruni anak tangga dengan tampilam jas yang rapih dan sangat menawan terlihat di matanya.
Harus Chenna akui pesona dan ketampanan Alzero Syaiq walaupun telah memiliki 3 orang anak dan berusia tak terlalu muda seperti kebanyakan lainnya, tapi ketampanannya mampu mengalahkan pria muda lainnya
"Selamat pagi.." sapanya hangat pada Chenna dan Syesa
Chenna hanya tersenyum kaku dan mengangguk sopan kearah majikannya yang menawan tanpa bisa menjawab sapaannya
Alzero melihat kearah meja makan yang sudah tersedia berbagai sarapan berbeda-beda dan bertanya "Sepertinya kau bekerja keras untuk mengerjakan semua ini?"
Lagi-lagi Chenna hanya tersenyum sambil menundukkan kepalanya karena malu, entahlah selalu seperti ini jika bertatap mata dengan Alzero meskipun tak ada yang di lakukan Alzero tetapi terasa canggung untuk Chenna
Dengan gelisah Syesa terus menggerakan tubuhnya diatas gendongan Chenna dan berkata frustasi "Onty.. Cepatlahh.."
Chenna mengernyitkan keningnya dan bertanya "Ada apa sayangku?"
Alzero mendekat kearah mereka sambil menempelkan hidungnya di hidung Syesa gemas "Apa yang kau inginkan princess?" tanya Alzero sambil terus mendekatkan diri kearah Syesa yang tengah di gendong Chenna
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Issues (Completed)
RomanceKisah seorang duda bernama Alzero Syaiq berusia 34 tahun yang memiliki 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki yang sangat membuatnya jengkel setengah mati dengan sifat anak-anaknya yang susah di atur dan selalu membuat kacau apapun yang sedang ayahny...